3

81 9 2
                                    

Cuzzzz

Kim Bum masih terus mengajar selama dua jam di kelas kursus untuk kelas baru. Sedangkan para murid kursus kali ini lebih dominan para yeoja dewasa dari pada para mahasiswa. Maka sampai banyak yeoja dewasa menjadi terkesima terhadap segala cara dan gerak-gerik Kim Bum.

Kim Bum tidak polos. Dia sangat menyadari tatapan lapar dari para yeoja itu. Dia sedikit terheran kenapa setelah usia dia menuju matang malah jadi banyak yeoja yg mencari perhatiannya?

Tapi dia tetap harus profesional.

"Okay, Miss Jan Yoon, please read chapter two with English," ujar Kim Bum.

"O-okay," sahut nona Jan Yoon itu gugup.

Kemudian nona Jan Yoon pun mulai membaca bagian yg diperintahkan Kim Bum tadi dengan gugup.

TREEEET

Alarm tanda kursus selesai berbunyi.

"Baiklah, hari ini cukup sampai disini. Selamat malam," seru Kim Bum ramah.

Setelahnya Kim Bum membereskan barang-barangnya di meja pengajarnya. Begitu juga dengan para murid. Setelah selesai Kim Bum melangkah keluar kelas.

Melihar hal itu So Eun terburu-buru mengejar Kim Bum.

Saat di luar kelas...

"Kim sensei," panggil So Eun.

Kim Bum pun menoleh ke arah sumber suara.

"Kim sensei apa kabar?" tanya So Eun saat sudah mendekat.

Kim Bum tampak berpikir sejenak.

"Ah, Kim So Eun?" tanya balik Kim Bum memastikan.

"Ne. Ah, saya senang sensei masih mengingatku," sahut So Eun berbinar.

Kim Bum mengangkat sebelah alisnya.

'Apa dia juga termasuk yeoja yg terobsesi padaku? Aish... rasanya memusingkan,' batin Kim Bum.

Kemudian dia memalingkan wajahnya dan memijit pelipisnya.

"Sensei kenapa? Apa sedang sakit?" tanya So Eun kuatir karena melihat Kim Bum yg memijit pelipisnya.

"Ani, saya baik-baik saja. Dan bisakah jangan panggil saya sensei?" sahut Kim Bum yg kemudian tanya balik.

"Mianhaeyo, tapi saya lebih suka memanggil seperti itu," sahut So Eun bergumam dan menunduk. Namun masih terdengar Kim Bum.

"Ooow. Lalu ada yg bisa saya bantu?" Tanya Kim Bum.

"Ani, saya hanya ingin mengundang sensei makan malam dirumahku," sahut So Eun.

Kim Bum kembali menatap So Eun.

"Besok malam?" tanya Kim Bum.

"Ne. Sebagai ucapan terima kasih karena sudah membantu masalah mobil itu," sahut So Eun ceria.

"Mianhae So Eun-ssi, saya ada acara keluarga besok malam. Mungkin lain waktu ya," ujar Kim Bum canggung.

So Eun terlihat sedih. Dia merasa tidak bisa dekat dengan Kim Bum.

"Arraso. Gwenchana," ujar So Eun sambil berbalik badan.

"So Eun-ssi, ki o tsukete," ujar Kim Bum.

So Eun hanya menghentikan langkahnya tanpa membalikkan badannya. Dan dia hanya mengangguk kecil lalu berjalan meninggalkan Kim Bum.

'Waeyo, kenapa aku merasakan getaran aneh di hatiku. Aaahhh... jangan mengkhayal. Bahkan dia lebih cocok menjadi anakmu,' batin Kim Bum. Kemudian dia pun mulai melangkah pergi.

LAST PROFOSAL (BUMSSO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang