Kisah dimulai dengan diperlihatkan saat Bayu yang hendak berangkat ke-sekolah yang bergegas pergi karena takut tertinggal bus. Hari ini dia pergi melewatkan sarapan dirumah, suasana rumah layaknya keluarga pada biasanya.
Bayu : " .... Bu Abang berangkat!!"
Ibu : " Bang!! Sarapa dulu !!Bayu berangkat ke sekolah menggunakan bus atau angkot. Karena rumah Bayu berada di ujung desa, terkadang kursi sudah terisi penuh saat Bayu hendak masuk kendaraan.
" Eh, lu pada udah ngerjain tugas Pa Wandi?" ( tanya Tio tiba-tiba )
Dimas dan Adit serentak menjawab " Tugas Apaan? "
"Tugas Matematika yang persamaan dua linear itu lo." Ujar Bayu."Eh lu udah? ntar liat ya, gua belum soalnya. Haha" dengan santai Tio meminta jawaban ke Bayu. Dan kemudian Dimas menyaut " Gua juga ya! Lu kan temen baek gua."
Walaupun dalam hati Bayu tidak terima, namun untuk menjaga pertemanan, Bayu akhirnya memberikan jawaban untuk PR nya." Bay, ini apaan?"tanya Tio."oh itu, x sama dengan 2." Ujar Bayu.
---Treng.. ( bel berbunyi )---
"Silahka tugasnya dikumpulkan ke depan.." Perintah Pa Wandi."Baik Pak.." Ujar semua murid kelas.
Pada saat Pa Wandi memeriksa tugas, ia menemukan kejanggalan pada tugas muridnya. Pasalnya jawaban Tio dan Bayu sama persis walaupun soal tersebut esay.
" Bayu sama Dimas nanti jam istirahat samperin bapak ya di ruang guru." Perintahnya dengan nada lembut. " Siap pak!" Saut Tio dan Bayu.
"Dit..dit..dit.. nanti lu ajak sigit ke sini." Kata Tio dengan nada pelan ke Adit. "Ngapain dah?" Tanyanya. " dahlah suruh sini aja dulu, feeling gua ga enak soal tugas tadi" Ujar Tio.
Singkat cerita, bel istirahat pun berbunyi.
"Tio, jangan lupa kita disuruh pak Wandi ke ruang guru." Kata Bayu sambil keluar kelas.
"Oke, lo duluan aja gua ngobrol bentar dulu sama Adit."Ujarnya. "Ok!" Saut Tio.
Tanpa bertele - tele, Pak Wandi langsung menanyakan kenapa jawaban mereka berdua sama persis.
" sebelumnya bapak mau nanya, kenapa bisa jawaban kalian sama persis,ya?" Tanya Pak Wandi dengan wajah curiga. " Siapa yang nyontek? Bapak ngga mempermasalahkan ini juga sih, tapi bapak butuh kejujuran kalian aja." Nasehatnya.
Wajah bingung Bayu terlihat jelas. Di sisi lain ia tidak ingin temannya menjauhinya karena masalah ini, dan di sisi lainnya ia tak ingin nilainya dikurangi.
" Bayu yang nyontek pak!!" Ujar Tio langsung menjawab."Kok gua sih? Bukannya lu tadi yang minta jawaban tugas!!" Tolak Bayu. " Bayu bohong pak, mana ada maling ngaku kan!! Kalo nggak percaya tanya aja temen lain." Balas Tio." Nggak pak itu Fitnah!!!" Tolak Bayu.
"Udah-udah!! Sekarang bapak akan coba tanya temen-temen kalian!" dengan nada tinggi.
"Untuk kelas ini nanti setelah bel pulang, jangan dulu bubar ya, ada yang harus bapa obrolkan."Pak Wandi memerintah. " Baik Pak!"Ujar murid kelas.
---Trengg,treng, treng!! (bel pulang sekolah berbunyi )---
"Ingat ya kata pak Wandi kita ga boleh bubar dulu!" Ujar Naufal.
" Bay lu kalo ada masalah jan bawa kita dong!!" Ujar Adit meyerang bayu.
"Tau nih, mana tugas lain banyak lagi!" Ujar yang lain.
" Maaf ya guys! Karena gua sama Bayu kalian semua terlibat." Ucap manis Tio. Walam dalam hati Bayu dia tahu kalau Tio sedang berbohong.
"Oke oke!" Saut Adit.
"Selamat siang anak-anak !" sapa pa Wandi. " Siang pak!!" Serentak menjawab.
" Jadi bapa mau menyampaikan perihal masalah Bayu dan Tio. Pasalnya, jawaban mereka berdua samaa... persis. Karena tugas ini individu dan untuk masuk ke buku nilai, bapak butuh kejujuran kalian. Barangkali ada yang melihat siapa yang mencontek. Tolong angkat tangan.!!" Ujarnya.
" Saya Pak!!" Jawab Adit.
" Pagi tadi, kami bertiga berada di bus yang sama pak. Nah, kebetulan Adit sama Tio lagi bahas tugas, tiba-tiba Bayu nyaut tuh. Katanya, 'eh liat tugas Matem dong!' kek maksa gitu pak." Adit yang beri penjelesan.
" Iya Pak bener tadi pagi juga Bayu buru-buru tuh ngerjain tugas nya disini." Ujar Dimas.
"saya juga liat pak." "Saya Juga pak!!" Ujar yang lain, yang semakin memojokan Bayu.
" Kayaknya gak mugkin deh pak, Bayu gak kayak gitu orangnya." Pembelaan Naufal.
Tatapan sinis Tio ke Naufal langsung membuat Naufal menunduk.
" Emangnya lu tadi pagi ada disini? Bukannya lo lagi disuruh wali kelas ya?" tanya Dimas.
" Iya sih... Tapi kan..." Naufal menjawab degan ragu.
" udahlah ngaku aja lah lu Bay, kita pengen pulang." Ujar Adit dan dibalas dengan murid lain yang memberikan permintaan yang sama.
" Gua mungkin ngaku di mulut doang, tapi gua nggak sekotor kalian!! Pak tolong percaya sama saya pak, mereka semua bohong!" Tolak Bayu.
Pak Wandi seketika bicara dengan nada tinggi..
" udah!! Bayu dan Dimas kalian bapak Hukum! Untuk sekarang dan 5 hari kedepan kalian setiap pulang sekolah harus bersihkan toilet di lantai 1 - 3 !! Sentak Pak Wandi."lah kok, saya ikut sih pak?" Bela Tio.
"Mau sama taman belakang sekalian?" tawar Pak Wandi.
"(awas aja ya lu Bayu mulai besok idup lu gak akan tenang di sekolah)" Ucap Tio dalam hati.
----Sebelum Pak Wandi masuk kelas setelah pulang sekolah----
Ternyata Dimas, dan Adit merencanakan agar teman-teman kelas bersaksi agar Bayu lah pelaku yang mencontek tugas Matematika tersebut. Mereka di imingi uang Rp.20.000,- setiap anak untuk perbuatan tersebut.
Dan kejadian demi kejadian berawal dari sini, kehidupan bayu yang mulai abu-abu.
Bersambung......
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly
No FicciónButterfly Menceritakan kisah perjuangan seorang pemuda bernama Bayu yang merasa hidup seperti kupu-kupu.Saat Ini Bayu duduk di bangku kelas 12 SMA. Ia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Namun, tekanan dan beban yang diberikan padanya begitu b...