Gadis penakut, bukan seorang phobia tetapi takut segala hal, dari seekor hewan, takut gelap, takut dengan orang lain yang tidak mengenalinya.
Gadis yang aneh, jika orang lain menyukai seekor kucing yang katanya peliharaan Rasulullah, tapi gadis ini tak menyukainya karena takut, bukan pernah kejadian diserang seekor kucing tetapi dia takut kucing itu menyerangnya. Badahal belum tentu seekor kucing yang lucu akan menyerangnya ya kan?, Dia juga takut seekor ayam atau angsa, takut seekor hewan itu akan ditotol seekor ayam atau di sesor seekor angsa.
Kalau takut gelap bukan pernah kejadian dia melihat yang aneh atau diserang orang saat gelap, tetapi dia takut akan kejadian itu. Yang belum kejadian seperti itu.
Kalau takut kepada orang lain juga gak tau. Jika mau bicara dengan orang yang tidak mengenali akan merasa takut berlebihan, entah takut salah bicara atau takut ditanya kembali jawabannya tidak tahu, seakan dia itu bodoh tidak tahu apa-apa.
Itulah yang ditakutkan dari gadis yang bernama Basilah Abqariyah
Badahal diberikan nama Basilah Abqariyah. Agar menjadi gadis yang pemberani tetapi malah menjadi gadis yang penakut tidak sesuai dengan arti namanya.
🤔
"Nak bener mau mondok?"
"Iya Amu"
"Kenapa mondok? Kamu kan habis wisuda! Enggak coba kerja dulu?"
"Enggak bu, aku pengen mendalami agama"
"Ya udah nanti tak bicarakan sama abah dulu, kalau abah mengizinkan nanti berkat"
Ke jawab dengan anggukan kepala, kulihat ibu berdiri dari ranjangku dan melangkahkan kakinya keluar dari kamarku."Huh"
Ku buang nafas panjang mengeluarkan karbondioksida di tubuh. Disini banyak pikiran yang terkecamuk di kepalaku.
Sebenarnya tidak ada terlintas di kepala untuk berkerja, Sebab takut, dunia kerja itu keras, tidak ada lowongan kerja yang sesuai dengan ijasah ku, aku yang tidak berkeinginan yang sesuai jurusan ku dan aku delima sendiri atas perkataan ibu.Pada suatu pagi atau sore aku duduk di teras bersama ibu untuk menikmati senja. Sila isengkan bertanya sama Amu
" Amu kamu ingin anakmu kerja yang seperti gimana?"
"Guru"
"Kenapa guru?"
"Guru itu pekerjaan yang enak, udah rapi, tidak pulang sampai malam dan di hormati banyak orang"
"Tapi mu, gurukan____"
"Gurukan gajinya dikit gitu?"
"He em"
"Tidak apa-apa, kalau kerja jadi guru kan sholat mu terjaga,masih banyak waktu luang untuk berkumpul, tidak gusar-gusur, pokoknya pekerjaannya berwibawa serta santai"
"Dulu aja teman ibu di pondok bercita-cita memiliki suami yang ditempat tinggal di daerah terpencil agar bisa ilmunya diamalkan, biasanya tempat terpencil kan minim akal ilmu dan pengetahuan"
Ku simak kata-kata ibu. Dan ku jawab dengan anggukan kepala "he em"#[^•^]
Itulah kata-kata yang sering terlintas di kepala kecil
Tak ada keinginan diri ini menjadi seorang guru, diri ini masih minim akan ilmu dan aku takut jika ilmu yang ku sampaikan salah☹️, bagiku seorang guru itu berat tanggung jawabnya kepada Allah dan manusia. Apabila yang di ajarkan salah maka bisa menyesatkan orang lain dan tuntutannya akan masuk neraka bagi sang guru dan pengikutnya, apabila yang di ajarkan benar maka sugar bagi gurunya dan para muridnya. Itulah beban bagi seorang guru.
Sekarang lapangan pekerjaan bagi guru juga sedikit, sedangkan pesaingnya pasti lebih banyak pengetahuan dariku.
"Huh" lebih baik mengistirahatkan badan dan melupakan sebentar perkataan Amu dan semoga mendapat izin Abu mondok.
Jazakillahu khaiyran
Terima kasih penikmat tulisan
(*-*)
Ig @ilnamina
KAMU SEDANG MEMBACA
Garis Takdir Basilah
Randomgadis yang memiliki rasa takut tak pernah mengenal sosok lelaki Kecuali Abunya Bukan karena tidak ada yang mau berteman dengannya tetapi kesulitan berinteraksi dengan lawan jenis membuat orang merasa tidak menarik dan membosankan Takdir sila tidak s...