Chances

198 28 0
                                    

- New -

Empat belas jam! Berapa lama waktu yang dibutuhkan pesawat ini untuk tiba di Bangkok.

Aku menyukai bepergian, itu salah satu alasan kenapa aku pergi ke Swedia untuk bekerja di perusahaan majalah perjalanan. Tapi aku sangat benci terjebak dalam perjalanan pesawat untuk waktu yang lama.

Betapapun lelahnya diriku, aku tidak bisa tidur saat naik pesawat atau bus atau kendaraan apapun khususnya selama bergerak. Ada juga aktivitas terbatas saat kalian berada di dalam tabung logam terbang ini. Terkadang aku merasa tidak nyaman dan aku mudah bosan ketika sendirian.

Tapi kali ini, aku tidak sendiri ....

Aku bertemu Tay lagi hari ini di bandara.

Aku tidak tahu apakah dia mengenaliku atau dia berpura-pura bahwa ini adalah pertama kalinya dia melihatku karena kami benar-benar saling menatap kemarin.

Aku merasa bahwa kami berdua juga malu untuk mengakuinya.

"New."

"Yeah?"

"Kau pria yang kulihat di air mancur kemarin, kan?"

Mungkin dia tidak terlalu pemalu. Aku harus bertindak yang aku ingat barusan.

"Oohh ya! Aku ingat sekarang. Kamu terlihat sangat serius saat membuat permintaan."

"Aku?" dia tertawa.

Mendengarnya tertawa seperti itu membuat hatiku berdebar-debar. Kenapa pria ini berpengaruh padaku? Apa aku gay?

Kalimat terakhir itu membuatku gugup. Bagaimana jika aku? Tapi itu tidak mungkin, kan?! Maksudku, aku belum pernah mengalami ketertarikan dengan seorang pria sebelumnya, bahkan Patrik James Franksson yang tampan tidak memberiku perasaan seperti ini.

"Apa yang kamu inginkan?" aku meminta untuk mengalihkan diri dari pikiran yang tidak beralasan.

"Aku akan menjawab pertanyaan itu dengan satu syarat."

"Syarat apa?"

"Aku juga harus mengajukan pertanyaan lain sebagai balasannya."

"Tentu."

Aku seorang introvert dan aku bukan tipe orang yang bisa dipercaya. Dan dengan apa yang terjadi denganku di masa lalu, aku belajar untuk membangun tembok di sekitarku, aku tidak ingin terluka lagi.

Semakin sedikit orang yang aku miliki, semakin sedikit rasa sakitnya.

Aku tahu bahwa aku baru saja bertemu Tay dan secara teknis dia adalah orang asing, tapi aku ingin mengenalnya lebih banyak seperti aku ingin dia mengenalku.

"Aku sedang mencari sesuatu dan aku ingin menemukannya." Dia tampak sedih.

"Dan itu akan menjadi ...?" Aku mengangkat alis.

"Usaha yang bagus tapi giliran ku sekarang untuk mengajukan pertanyaan." Dia menatapku dan menyeringai.

"Oke, oke ... silakan saja." Aku memutar mata dan tertawa.

"Apa yang akan terjadi denganmu dan kekasih (pria) mu sekarang setelah kamu tinggal di Thailand selamanya?"

Apa aku mendengarnya dengan benar? Apa telingaku terinfeksi atau sesuatu?

"Boyfriend?"

"Aku tidak bermaksud membocorkannya tapi aku melihat seorang pria mencium-mu kemarin. Maksudku tidak apa-apa jika kamu tidak ingin membicarakannya."

"Sekarang dia mantan kekasihku!" Aku mencoba untuk tetap berwajah datar, tapi mulai tertawa lepas.

Aku cukup yakin dia sedang membicarakan Patrik.

Serendipity (TayNew) (Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang