Terrified

160 27 1
                                    

- Tay -

Jam 2 pagi dan aku terbaring di tempat tidurku.

Aku tidak bisa tidur karena pikiranku masih melekat pada tindakan bodoh yang aku buat itu.

Aku hampir mencium New.

Saat New menyebutkan bahwa Joss akan menjadi orang pertama yang menciumnya, sesuatu dalam diriku berkobar.

Apa aku cemburu?

*ring

Ponselku tiba-tiba berdering dan itu mematahkan pikiranku.

Aku memeriksa ponselku dan aku melihat nama terdaftar 'Loser#2' memanggil.

Aku ragu-ragu apakah aku harus menerima ini, tapi panggilan telepon saat ini mungkin penting.

"Hei bro! Masih bangun?"

"Hentikan basa-basi mu Joss, kamu mau apa?" ucapku kesal.

"Apa kamu tahu alamat rumah New? Aku lupa bertanya padanya dan kupikir dia sudah tidur. Dia tidak mengangkat teleponnya."

"Itu sebabnya aku yang kamu ganggu?! Kenapa kamu butuh alamatnya?"

"Maaf Tay. Aku berjanji akan mengajaknya keluar pagi nanti. Rencana Mook ingat?!" Joss terkekeh.

"Aku akan mengirimi mu alamatnya." ucapku.

"Thanks."

Aku tidak menunggu dia menyelesaikan kalimatnya.

Aku mematikan ponselku setelah aku mengiriminya alamat New.

Aku benar-benar kesal sekarang, kesal dengan fakta bahwa Joss dan New akan keluar nanti.

Aku tidak tahu kemana Loser#2 akan membawa New, tapi aku benar-benar yakin bahwa yang New tidak akan menikmatinya.

Joss tidak tahu New seperti aku.

Aku yakin dia akan membawanya ke tempat yang membosankan seperti bioskop atau berjalan-jalan di mal.

Tapi New sangat menyukai Joss, mereka memiliki kepribadian menyenangkan yang sama dan terkadang aku merasa mereka saling menggoda.

"Arrrrghhhh!"

Apa yang salah denganku?!

Aku kembali menghidupkan ponselku dan menghubungi nomor Loser#2.

- New -

Aku berada di dapur tengah sarapan bersama John.

Joss mengirim pesan kepadaku bahwa dia sedang dalam perjalanan untuk menjemput ku.

Pikiranku tiba-tiba melayang pada peristiwa yang terjadi tadi malam.

Tay akan mencium-ku dan jika itu terjadi aku mungkin kehilangan kendali dan balas menciumnya.

Aku sudah menyerah pada kenyataan bahwa perasaanku terhadap Tay sangat istimewa, tapi tidak ada yang perlu tahu karena itu hanya akan membuat segalanya menjadi lebih rumit.

"New, Joss ada di sini!" teriak John.

Aku begitu tenggelam dalam pikiranku sehingga aku tidak memperhatikan bahwa John sudah membuka pintu.

"Hei New! Ayo."

Joss berdiri di depan pintu, dia mengenakan kemeja putih polos dan celana jeans robek.

Rambut hitam bergelombang-nya ditata dengan sempurna hanya dengan seutas rambut yang jatuh pada wajahnya yang dipahat. Matanya berwarna coklat tua dan dia memiliki dua lesung pipit yang muncul setiap kali dia tersenyum.

Serendipity (TayNew) (Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang