Berada di lingkungan yang sangat menjunjung tinggi nilai materi, obrolan yang sering kali di dengar oleh Rania entah itu dari keluarga ataupun dari tetangganya adalah tentang pekerjaan yang mampu memberikan gaji yang tinggi.
Hal ini yang membuat Rania tertekan, karena dari lubuk hati yang terdalam dia sudah memiliki harapan terhadap karir nya, yang mana hal ini sangat jauh berbeda dengan harapan Ayah nya.
Ayah menuntut Rania agar memilih karir yang dapat mengangkat prestis di keluarga besar nya dan di lingkungan nya.
Berbeda dengan Bunda, sebenarnya Bunda tidak menuntut lebih terhadap karir anak-anak nya yang penting anak-anak nya senang dan nyaman, tetapi Bunda pun tidak dapat berbuat banyak ketika Ayah sudah berbicara.
Sedari kecil Rania lebih sering bersama Bunda, Bunda sering mengajarkan bahwa manusia itu harus saling membantu, bahwa hidup ini sementara dan kita sebagai manusia harus bisa menggunakan waktu di dunia dengan sebaik – baik nya.
Dan sebelum tidur, Bunda sering bercerita tentang tokoh-tokoh yang dalam hidupnya banyak membantu sesama meskipun banyak memiliki keterbatasan, karena sebaik – baik nya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain, begitu kata Bunda.
Selain itu Rania juga sering berbagi cerita dengan Yudha mulai dari membahas tentang kenakalan remaja yang ada di sekitarnya, tentang dirinya yang sering resah terhadap tujuan hidup, tentang teman – teman nya yang sudah menetapkan karir yang ternyata itu semua berasal dari harapan orangtua bukan atas dasar keinginan pribadi, tentang masalah yang sering terjadi di Indonesia seperti bencana banjir, tanah longsor, dls, sampai dengan tentang maraknya korupsi yang terjadi di Indonesia.
Rania selalu memiliki pertanyaan atas realitas yang sering di temui nya itu kepada Yudha, dan dengan sabar Yudha menjelaskan setiap pertanyaan yang Rania lontarkan.
Dari penjelasan Yudha, yang paling membuat Rania terngiang adalah, bahwa adanya kerusakan – kerusakan pada perilaku manusia atau kerusakan pada alam itu terjadi karena tidak adanya keseimbangan, Tuhan – Manusia – Alam.
Kita sebagai manusia harus menyadari kedudukan kita terhadap sang pencipta dan harus menyadari kedudukan alam semesta yang di ciptakan Tuhan untuk manusia. Jika salah satu nya ada yang keliru maka akan tidak seimbang dan terjadi kerusakan.
Manusia memiliki akal dan kehendak, karena itu manusia lah yang sering membuat kerusakan di bumi ini. Pola pikir yang salah, egois, hawa nafsu, emosional, yang seringkali menjadi penyebab manusia berbuat kerusakan.
Dari situ lah jiwa sosial Rania terbentuk, dia memiliki pandangan bahwa kesuksesan versi dia adalah ketika bisa bermanfaat bagi manusia dan alam sekitar.
Dia ingin menjadi seorang motivator profesional atau seorang pembicara seminar remaja, karena menurutnya anak remaja adalah penerus bangsa, mereka memiliki pemikiran yang terbuka, mereka memiliki pemikiran yang masih bisa berkembang dan terus berkembang, juga memiliki karakter yang inovatif dan kreatif.
Dan sayang nya banyak anak remaja yang seringkali kehilangan arah, kehilangan jati diri, bahkan banyak teman-teman nya yang terjerumus kedalam kenakalan remaja.
Dari sini Rania ingin mengubah pola pikir anak Remaja agar senantiasa berfikir dengan rasional, bukan dengan emosional atau hawa nafsu.
Sebenarnya semua pekerjaan akan bisa bermanfaat bagi manusia lain jika di lakukan dengan niat yang lurus, namun masalah nya terkadang niat ini yang seringkali melenceng entah itu karena adanya motif materialis yang tinggi sehingga melakukan tindakan segala cara untuk memperkaya diri dan tidak peduli lagi dengan apayang seharusnya di kerjakan, gugur kewajiban, makan gaji buta.
Lagi – lagi permasalahan nya terletak di pola pikir, maka dari itu Rania sudah yakin dan memiliki kebulatan tekad untuk bisa berkarir sesuai dengan impian nya, karena impiannya adalah miliknya.
Gimana? Apakah sudah membosankan?
Maaf ya, emang cerita ku ini banyak narasi nya dan minim dialog nya.
Kritik dan saran sangat dibutuhkan ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Impianku, Milikku!
Short StorySiapa sih yang tidak ingin sukses di masa depan nya? Semua orang pasti menginginkan sukses versi mereka masing - masing. Yup, standar sukses setiap orang itu berbeda - beda. Namun, bagaimana jika standar sukses mu tidak sesuai dengan standar sukse...