01 - Help Of A Friend

118 18 4
                                    

soonyoung centric

Soonyoung mengetukkan jarinya gelisah, sambil dalam hati menggerutu kesal dan menyumpahi kakaknya, Seungcheol. Hari ini harusnya Soonyoung dan Kak Seungcheol pergi untuk mencicipi kue pernikahan dan juga memilih design layout untuk photobooth acara pernikahan Kak Seungcheol dan kak Jihoon bulan depan. Tapi sepuluh menit yang lalu, ketika Soonyoung sedang menyeruput strawberry smoothies disebuah kafe hits yang dia temukan di explore instragramnya, tempat dimana Kak Seungcheol berjanji akan menjemputnya, Kak Seungcheol menelfon dan mengabarkan bahwa ia ada rapat direksi dadakan.

Sebenarnya Soonyoung sama sekali tidak marah, dia mencoba memaklumi posisi kakaknya yang sedang menghadapi proses transisi untuk menggantikan Ayah sebagai pimpinan perusahaan. Apalagi ditambah dengan profesi Kak Jihoon sebagai seorang dokter, yang memiliki jam kerja tidak menentu. Soonyoung pun harus turun tangan dan membantu persiapan pernikahan mereka yang masih banyak sekali kekurangannya.

"Tapi kamu ga perlu khawatir ya Soon, kakak uda nyuruh Wonwoo buat nemenin kamu, kebetulan hari ini dia emang lagi dapet jatah off dari kantornya. Kakak uda ngasih nomor sama lokasi kafe kamu sekarang, palingan 10 atau 15 menitan lagi Wonwoo sampai kok."

Ketika nama Kak Wonwoo disebut, Soonyoung merasa seolah segala sesuatu disekitarnya berhenti bergerak, dan jantungnya memompa lebih cepat dari biasanya. Dari semua teman atau kenalan Kak Seungcheol dan Kak Jihoon kenapa harus Kak Wonwoo yang menemaninya. Sungguh munafik jika saat ini Soonyoung tidak merasa senang, dia merasa kembali ke masa remaja dimana ia selalu berandai-andai seperti apa rasanya pergi kencan dengan Kak Wonwoo, jatuh cinta pertama Soonyoung ketika ia masih berumur tiga belas tahun, sahabat baik kakaknya sendiri. Apakah ini yang namanya takdir. Dari mulai Kak Seungcheol yang mendadak ada rapat dan Kak Wonwoo yang kebetulan tidak masuk kantor.

"Untuk rasa kue sama design photoboothnya semua kakak serahin sama kamu ya Soon. Kakak yakin pilihan kamu pasti yang terbaik. Sekali lagi kakak minta maaf ya. Udah dulu ya Soon, kakak udah ditungguin nih. Jangan lupa kabarin ya dek."

Klik.

Panggilan telfon terputus. Senyuman kecil tercetak dibibirnya tanpa ia bisa tahan, ketika ia membayangkan akan menghabiskan waktu dengan Kak Wonwoo hari ini. Bahkan setelah bertahun-tahun lamanya tidak berjumpa, Soonyoung masih saja menaruh rasa pada sahabat baik kakaknya.

Soonyoung ini Wonwoo. Kakak uda dijalan ya, sepuluh menit lg sampe. Kakak tunggu di halte seberang kafenya ya.

Sebuah pesan masuk ke ponsel Soonyoung. Dari Wonwoo. Asing rasanya melihat kontak dengan nama Kak Wonwoo mengiriminya pesan terlebih dahulu. Selama ini hanya Soonyoung yang selalu mengirim pesan kepada Wonwoo, baik itu pada hari ulangtahunnya, hari Natal, hari raya Chuseok, bahkan hari Valentines.

Okey, hati2 kak:)

Soonyoung membalas pesan tersebut segera, senyum makin mengembang dibibirnya.

Tepat sepuluh menit setelahnya, sebuah mobil sedan merk Audi berhenti tepat di depan Soonyoung. Kaca mobil diturunkan, menampakkan muka Wonwoo yang tersenyum kecil padanya. Soonyoung merasa jantungnya berdegup dengan kancang, sampai-sampai ia takut Kak Wonwoo bisa mendengarnya. Tangannya bahkan gemetar ketika akan membuka pintu mobil Kak Wonwoo.

"Hai kak maaf banget jadi ganggu waktu liburan kakak" ucap Soonyoung dengan raut wajah tak enak.

Wonwoo serta merta mencium wangi dari parfum Soonyoung yang mulai menguar di sekitarnya, sungguh kuat hingga bahkan terkesan memabukkan. Bahkan pengharum ruangan mobilnya tidak ada apa-apanya bila dibanding parfum Soonyoung. Wonwoo menggelengkan kepalanya cepat, berusaha menghapus apapun yang akan ia pikirkan.

"Gak apa-apa Soon, toh kakak emang gak ada kegiatan juga kok. Di daerah Paju kan ya toko kuenya?" Wonwoo bertanya sambil mulai menghidupkan mesin mobilnya kembali.

Afterglow [Soonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang