Dandelions 🌷

245 40 45
                                    

Tulisan ini aku dedikasikan untuk ulang tahun Min Yoongi 💜

Kisah ini terinspirasi dari lirik lagu Dandelion dari RUTH B.

Jadi di sarankan ya denger lagu itu dan intip liriknya yang sweet.

Happy Reading 🥰

🌷🌷🌷

Bagi pria seperti Han Yoongi, memang sedikit kemungkinan untuk menjalin kasih dengan seseorang untuk saat ini. Bukan berarti dia seorang gay, hanya saja siklus hubungan yang membuatnya kerap kali bosan dan menurutnya cukup membuang waktu.

Meski jika dipikir-pikir usianya sebentar lagi menginjak dua puluh delapan tahun. Tetapi ia sama sekali belum tertarik dengan hubungan yang cukup klise itu. Ya, karena salah satu alasannya dia juga belum menemukan orang yang pas.

Terkadang pria itu berpikir, bahwa dia dan pekerjaan musiknya saja sudah cukup. Tapi tetap, dia memiliki keluarga dan kedua orang tua yang selalu mengharapkan kabar baik dari putranya mengenai perihal suatu hubungan.

Kini, pria itu tengah mengambil masa liburnya selama satu bulan penuh di Yangju provinsi Gyeonggi.

Yoongi sudah berjalan ke luar dengan pakaian andalannya. Kaos FG putih tulangnya dan celana pendek bahan berwarna hitam.

Bagi Yoongi, daerah rumah neneknya cukup banyak berubah. Tentu saja karena selama bertahun-tahun ia menetap di Seoul. Dan datang pun ke Daegu hanya sesekali jika itu bukan acara-acara penting dan hari libur. Maka dari itu berlibur di kampung halaman sang nenek sangatlah jarang Yoongi lakukan.

Hari ini termasuk musim semi, sehingga Yoongi memilih untuk berjalan-jalan mencari inspirasi lagunya di daerah tempat yang tenang, seperti ladang rumput. Mungkin?

Dia ingat ada satu ladang, yang neneknya tunjukkan padanya ketika ia masih kecil. Jika tak salah namanya Biseulsan County.

🌷🌷🌷

Setelah sampai di sana, aku menatap semua hamparan rumput yang cukup memanjakan mata. Bunga-bunga dan rumput di sana menyatu padu dengan cantik selaras dengan warna yang sama yaitu merah muda.

Jika di ingat-ingat lagi, aku sempat lupa ada apa saja di sini. Jika bukan karena projek pekerjaannya, aku akan memilih berlibur ke Daegu dan meniduri kasur keramatnya di rumah.

Tapi itu hanya angan-angan ku, karena hari ini aku sudah berdiri di tengah hamparan Padang rumput yang cukup membuat aku terkagum sejenak. Dunia perkotaan seperti Seoul cukup membuat duniaku penat sehingga kedatanganku kesini bukanlah kesalahan.

Aku suka ketenangan. Meski setiap harinya aku bergelut dengan dentuman beat musik di dalam studio.

Namun tak lama, ada seseorang yang menyenggol tubuhku hingga hampir terhuyung jatuh. Untung pertahanan ku cukup kuat, jika tidak sudah di pastikan aku sudah terkapar di atas tanah.

Saat mataku menatap sesosok perempuan dengan cardigan merahnya, aku melihat dia memasang wajah menyesal.

"Ah, maafkan aku. A-aku benar-benar tidak sengaja," ucapnya penuh sesal.

Sebenarnya aku sudah malas, jika harus berurusan dengan orang lain. Jadi lebih baik abaikan saja, toh, dia juga sudah meminta maaf.

Always Beside You  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang