"Oh tadi? Itu aku ngomongin-" Hermione mendekatkan wajahnya ke telinga Harry, berbisik.
"Krum ngajakin aku jadi pasangan nanti di yule ball," bisik Hermione dengan wajah berseri, tapi matanya tidak menampakan itu.
Deng..! Putus sudah harapan Harry. Tapi belum putus banget, soalnya belum nanya Hermione bilang mau atau nggak.
"Dih kok Harry doang yang dikasih tau, curang," celetuk Ron.
Baru saja Hermione ingin mendekatkan wajahnya ke telinga Ron, Harry langsung berbisik kepadanya.
"Bener, bro. Udah diajakin sama Krum," bisik Harry, wajahnya terlihat hampir putus asa.
"Serius? Ah bohong,"
"Hey emang bener kok, yaudah kalau kau nggak percaya!" cibir Hermione.
"Terus, kamu jawab apa?" tanya Harry.
"Aku bilang iya," Hermione tersenyum kecil.
Yap, putus deh harapan Harry. Hermione udah taken. Terlihat jelas sekali ekspresi lesu Harry. Ron menepuk bahu sahabatnya itu. Menyeringai kecil, seolah berkata, "Sabar ya, mate. Belum waktunya berarti."
"Kamu kenapa?" tanya Hermione yang melihat perubahan ekspresi Harry.
"Ah, gapapa, cuma.. yaa sedih aja gitu belum dapet, haha," Harry nyengir, salah tingkah. Ron mencibir meledek.
"Chill aja lah, banyak tau yang mau sama kamu, pasti dapet kok," ujar Hermione menenangkan.
Ya, tapi aku maunya kamu.
🐻🐻🐻
Hermione menatap langit-langit atap ranjangnya. Menghela napas. Pukul 12 malam, ia belum juga tidur. Banyak pikiran-pikiran melintas di kepalanya.
Ia telah menerima ajakan Krum untuk ke pesta. Walau sebenarnya ia mengharapkan Harry yang mengajaknya.
Hermione's Pov
Kenapa aku harus berharap Harry yang mengajakku? Harry sahabatku, aku mengenalnya, ia pasti akan mengajak Cho atau gadis-gadis cantik terkenal lainnya. Bukan aku.
Tapi, tadi saat pelajaran Snape dia mau bicara apa ya? Kenapa juga dia terlihat lesu saat tahu aku menerima ajakan Krum?
Duh gausah geer, Hermione. Tapi kan masuk akal. Kenapa dia harus terlihat nggak senang gitu? Tapi dia sendiri sih yang bilang katanya sedih karena belum dapat pasangan.
Ah tapi sejak kapan Harry peduli soal itu? Dia bahkan mungkin tidak berniat ikut acara yule ball kecuali ada yang disukainya. Tapi tadi dia mau ngomong apa ya pas pelajaran Snape? Ish lagian kenapa Snape harus menyuruhku keluar sih.
Tapi aku sudah menerima ajakan Krum. Tapi kenapa aku pede banget kalau Harry sebetulnya ingin mengajakku. Masa aku batalin sih, bilang gitu ke Krum kalau aku gajadi nerima ajakannya. Bakal dihujat kayak apa aku nanti, udah tau fansnya Krum banyak.
Author's Pov
Hermione terus beradu argumen dengan kepalanya sendiri. Ia tidak bisa tidur. Pikiran pikiran tersebut selalu muncul. Ia tidak tenang.Entah angin dari mana, Hermione bangun, duduk sebentar. Kemudian bangkit dari ranjang. Ia sendiri tidak mengerti dapat gagasan dari mana kakinya itu justru ingin membawanya keluar dari kamar asrama.
Hermione malah membiarkan kakinya terus berjalan, mengikuti nalurinya. Ia sampai di depan pintu kamar asrama cowok. Kamar asrama Harry. Hermione terus merutuki dirinya untuk apa ia kesini.
Disekitar sangat sepi, semua anak sudah tidur. Mungkin semua. Hati Hermione mengajaknya untuk mengetuk pintu, bertanya kepada Harry apakah benar ia akan mengajaknya ke pesta atau tidak.
Tapi itu mustahil, memalukan banget. Hermione memukul pelan kepalanya sendiri. Menghela napas, berniat kembali ke kamarnya saat pintu tiba-tiba terbuka.
Menampilkan lelaki tampan, berkacamata bulat, dan rambut berantakannya, dengan ekspresi yang sama terkejutnya dengan Hermione. Sial, batin Hermione. Batinnya terus mengomeli dirinya sendiri kenapa ia harus ada disini, dan kenapa pula Harry masih bangun?
Wajah Hermione memerah menahan malu. Harry mengerutkan keningnya, refleks bertanya "kamu ngapain disini?"
"A- aku, aku tidur berjalan, aku akan kembali, bye!" ucap Hermione asal. Ia langsung berputar balik, berniat berlari kabur ke kamarnya.
"Hermione," panggil Harry, ia menarik lengan Hermione.
Hermione berbalik menghadap Harry. Hening sesaat, Harry lupa mau bilang apa.
"Emang orang yang tidur berjalan sadar ya kalau dia tidur berjalan?" random banget emang pertanyaan Harry, tapi masuk akal juga.
"Eh, iya ya?" Hermione menunduk menahan malu. Ia melihat lengannya yang masih digenggam Harry.
"Kamu nggak bisa tidur?" tanya Harry lembut. Hermione mendongak.
"Eum, iya, tapi ini mau langsung ke kamar kok, kalo kamu mau tidur, tidur aja," Hermione berniat pergi lagi ketika Harry menahannya kembali.
"Aku juga nggak bisa tidur." Harry menggandeng tangan Hermione, membawanya menuruni tangga asrama, menuju ruang rekreasi.
🐻🐻🐻
Mereka duduk di sebuah sofa panjang. Damn, Harry ngapain ngajak kesini, kan jadi awkward apalagi sepi begini, batin Hermione.
Sebuah pertanyaan melintas di kepala Hermione, pertanyaan yang sedari tadi berputar di kepalanya. Tapi nggak mungkin ia menanyakan itu, nyari mati saja deh. Tapi akhirnya Hermione membuka suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARRMIONE (Harry Hermione)
Teen FictionHarry James Potter tidak ingin merusak persahabatannya dengan Hermione Jean Granger, Harry takut jika dia mengakui bahwa ia mencintai Hermione, tetapi Hermione tidak mencintainya, maka Hermione akan menjauhi Harry dan menghancurkan persahabatan Gold...