Awal karier sang diva

474 18 11
                                    

Rossa adalah seorang gadis berasal dari kota Sumedang, tiba di Jakarra, kota besar yg berjuluk Ibu kota yang lebih kejam dari ibu tiri. Di sebuah terminal bis yg asing baginya. Rossa melihat kembali kartu nama di tangannya lalu menarik tangan sang ayah menuju deretan metromini.
"Kamana neng?" Tanya pak Ukas sang papa yang hanya bisa mengikuti langkah sang putri.
"Itu pah, metro mini tujuan Blok M nya hayu atuh" ucap Rossa mengajak sang papa menaiki metro mini.
*
Setelah melewati kemacatan panjang kota Jakarta, Rossa tiba di sebuah gedung pencakar langit dan memasuki nya, kakinya sedikit gemetar. Hatinya teeus bertanya apa iya orang yang baru mengenalnya dan memberikan kartu nama itu akan membawanya je dapur tekaman dan bisa membuatnya terkenal, saat tiba-tiba ada seseorang menyapanya.
"Rossa akhirnya kamu nyampe juga kesini, saya kira kamu tidak akan datang" sapa seorang pria paruh baya yang sempat mengejuttkannya.
"Iya pak, saya pasti datang atuh" jawab Rossa dengan logat sundanya.
"Ini mojang Sumedang yang lo ceritain Ton" ucap seorang wanita yang menatap Rossa dengan tatapan sinis dan merendahkan.
"Iya Tha, cantik kan, tinggal poles dikit mantap sih, dia jg punya suara yang sangat merdu" ucap Anton meyakinkan rekannya.
*
Lagi-lagi Litha hanya menatap gadis belia di depannya dengan tatapan sinis, lalu berlalu tanpa mengatakan apapun bahkan tak menghiraukan panggilan Anton.
"Jangan di ambil hati ya Rossa, dia memang gitu suka jutek sama orang baru, kalian pasti capek ayo ikut saya kalian istirahat dulu, besok pagi baru kita berlatih sebelum rekaman ya" Ucap Anton dan mengantarkan Eossa dan sang papa ke lantai atas gedung tersebut. Mereka tiba di sebuah ruangan yang luas dengan ranjang besar.
"Kalian beristirahat disini, mandi-mandi dulu, nanti ada pelayan yang mengatarkan makanan untuk kalian, saya permisi dulu" lanjut Anton sambil berlalu.
"Baik banget ya Cha orang itu teh, bageur pisan, pokoknya kamu jangan sampai mengecewakan orang yang sudah baik pada kita" Nasihat pak Ukas untuk sang putri yang hanya mengangguk dan masih mengagumi kamar mewahnya.
"Papah mah yakin kamu pasti sukses Cha, terus punya rumah dengan kamar yang lebih newah dari ini atuh Cha, papah mah selalu mendoakan kamu neng" lanjut sang papa dengan senyum.
*
Mendengar ucapan sang papa, Rossa langsung mendekati sang papa lalu duduk manja di pangkuannya.
"Aamiin pah, Aamiin haturnuhun do'a na. semoga doa papah di aminin ku malaikat, tapi Ocha mah sekarang mau mandi dulu.
Waktu berlalu, dengan mendengar nasihat sang papa Rossa mematuhi semua ucapan Anton sang produser, rajin berlatih tak mengenal lelah dan sang papa dengan sabar mengantarkan Rossa kemanapun, hingga album pertama Rossa berhasil launching dengan lagu andalan Nada-nada cinta, nama, foto dan poster wajah Rossa langsung menghiasi billbiard dan toko" kaset seluruh Jakarta. Rossa begitu bahagia dan menghambur kepelukan sang papa. Setelah melepaskan pelukkannya..
"Ocha berhasil papa, lihat ini honor nya, banyak banget" ucap Rossa sambil memperlihatkan amplop coklat di tangannya dengan airmata berlinang.
"Alhamdulillah neng ini teh berita bahagia atuh, jadi kamu gak boleh nangis ya" ucap pak Ukas sambil menyeka airmata sang putri.
*
Tahun berganti, album demi album di luncurkan oleh Rossa yang sudah berhasil menamcapkan namanya sebagai penyanyi papan atas di belantika musik Indonesia. Berbagai nusisi papan atas sering di pasangkan dengan Rossa di berbagai acara, produk-produk ternama juga menilih nya sebagai bintang iklan.
TBC

PANGERAN CINTA UNTUK ROSSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang