3.RIVAL ANDROMEDA

353 53 8
                                    

Setelah membeli cemilan, dinda berjalan keluar supermarket untuk segera pulang, angin malam yang berhembus kencang cukup membuatnya kedinginan apalagi di tambah suasana jalanan yang sepi, ia sedikit berlari saat mobil hitam berhenti di sebelahnya.

"Sial!" Umpat sang cowok yang berada di dalam mobil, karena tidak mau cewek itu lolos ia langsung saja berhenti di hadapan cewek tersebut hingga membuatnya terkejut

"Woy! Anjing" teriak dinda karena merasa sangat emosi entalah pikiran cewek itu kalut ia takut jika orang yang berada di dalam mobil tersebut ingin mencelakainya

Tubuh dinda sedikit bergetar karena takut. Apalagi saat melihat pintu mobil mulai terbuka dan menampakan cowok yang cukup dirinya kenal dengan mata melebar ia mengambil ancang-ancang untuk berlari tapi-

"Lo mau apa!?" Desak dinda saat melihat rival yang dirinya kenal sebagai sahabat andrian, cowok dingin itu maju mengampirinya dan tiba-tiba mencengkram pergelangan tangan cewek itu.

"AWwSss ... lo apaan sih lepasin gue bangsat!" Teriak dinda karena merasa sakit di pergelangan tangannya.

"Diem!" Sentak rival menatap datar cewek cantik di hadapannya ini. Ia meneliti penampilan cewek itu dari atas sampai bawah ... Cantik! Batin rival

"Darimana lo?" Tanya cowok itu, sekedar basa-basi. Cowok itu juga mengalihkan padangannya saat bertanyaa seperti itu, buka tipe nya banget?

"Bukan urusan lo, lepas gue mau pulang"

"Ikut gue. Kita bikin debay,"

Dinda meloto tidak percaya cowok di hadapanya ini, benarkan ini rival, cowok yang di kenal dingin, sekarang malah pindah profesi menjadi pelawak debay?

"Hahah, lo beneran rival si kulkas berjalan itu kan?" Tanya dinda, cewek itu malah tertawa dan menepuk kencang bahu cowok itu. Tanpa canggung

Tidak menanggapi cewek cantik tapi gila di hadapanya ini, dengan paksa rival membopong tubuh goals tersebut dan memasukan paksa ke dalam mobil.

"Ck. Lo mau bawa gue kemana bangsat!"

"Diem. Kita cari hotel" jawab rival tidak main-main karena ini adalah rencananya. Rencana untuk menghamili cewek di sebelahnya, karena satu alasan

"Jangan bercanda deh lo!" Cecar dinda, menatap cowok itu yang sedang fokus menyetir. Ganteng sih tapi ya gitu kek tembok.

"Gue serius!" Jawabnya.

Dinda terdiam dengan pikiran yang sudah kemana-mana ia tahu cowok di sampingnya ini adalah penjahat kelamin yang akan memasuki wanita sana-sini tanpa memikirkan resiko apapun. Apakah dirinya akan menjadi target selanjutnya?
Dinda menggelengkan kepalanya cepat, enggak itu tidak boleh terjadi!

"Turunin gue!" Bentak dinda tiba-tiba.

"Gue gak bakal lepasin lo gitu aja. Diem di situ atau gue perkosa lo disini!" Ancam rival tidak main-main, tangannya beralih mengunci pintu mobil was-was.

Dinda terdiam mendengar ucapan rival.

"Brengsek lo!" Teriak dinda saat mobil yang di tumpangi mereka benar-benar berhenti di hotel mewah.

Rival memiringkan kepalanya untuk menatap dinda yang sudah celingak-celinguk. Cewek itu ketakutan.

"Gue terpaksa ngelakuin ini, biar bokap lo sama nyokap gue gak bisa bersatu" Ucap rival.

"Apa maksud lo!" Tanya dinda dengan mata memanas. Karena cowok itu menyebutkan kata bokap.

Iya dinda sangat sensitif jika orang-orang meyebut ayahnya yang tidak tahu diri itu.

RIVAL ANDROMEDA ( 𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang