BYUR
"BANGSAT!"
Dinda membuka matanya saat suara orang-orang ribut, matanya melebar saat di sekelilingnya banyak anak-anak tawuran dan yang jatuh tadi adalah salah satu motor di antara mereka, dinda bergerak mundur ia takut terkena bacokan, eh tapi tunggu jika ia terkena bacok lalu mati tidak apa-apa juga kan. Itu lebih bagus
Karena mati adalah tujuannya saat ini
Langkahnya maju lagi mendekati anak-anak bersenjata tajam tersebut, tapi belum juga tiga langkah ia sudah terseret kebelakang dengan mulut terbekam oleh sesuatu dan kesadaran mulai hilang
"Bawa dia keapartemen gue!" Pinta rival seraya masuk kedalam mobil yang berbeda
"Nekat juga tuh cewek! ... Sial! Kalo dia mati gak ada senjata buat hancurin hubungan sialan itu!"
🐽🐽🐽
"Udah bangun hm. Enak tidur?" Tanya cowok itu dengan wajah datarnya, matanya terus menatap pergerakan dinda yang belum sepenuhnya sadar.
"Brengsek!" Teriak dinda saat tatapanya bertemu dengan manik mata rival, cewek itu dengan bruntal melempar apa saja yang berada di dekatnya
BRAK
PRANG
PYAR
"LO COWOK TIDAK PUNYA HATI! BRENGSEK, BANGSAT GUE BENCI SAMA LO SIALAN!!!" Makinya karena emosi. Dia seorang perempuan seharusnya di hormati bukan di lecehkan seperti apa yang cowok itu lakukan padanya, memang dirinya salah apa dengan cowok itu hingga cowok brengsek itu tega melecehkan dirinya!
Rival diam dengan wajah santainya ia terus menghindar dari barang-barang yang terus melayang di hadapanya, tapi itu tidak masalah ia juga dengan mudah menghindar.
"Mau ngelempar apa lagi hm?"
Dinda melihat sekeliling, tidak ada barang lagi untuk bisa di lempar semuanya sudah bersih tak terkecuali. Cewek itu tertawa pelan matanya mengisyaratkan kebencian tangannya terkepal kuat hingga ia maju dan menampar wajah rival dengan tangannya sendiri
PLAK
"COWOK BRENGSEK KAYA LO PANTESNYA MATI! ... GUE BENCI SAMA LO RIVAL!"
"Benci itu urusan lo!" Jawabnya. Tamparan cewek itu tidak sakit sama sekali
"Gue salah apa sama lo? Sampe-sampe lo giniin gue hah!" Tanya-nya mulai frustasi
"Mau gue jelasin?" Tanya rival. Dinda menganggukan kepalanya ia ingin tahu kenapa rival seperti ini kepada dirinya. Sekedar kenal memang iya, tapi jika membuat kesalah bahkan ia tidak pernah
"Layanin gue dulu baru gue jelasin sama lo!" Ucapnya dengan senyum sinis.
Melihat senyum itu dinda juga menampilkan senyum sinis, satu kali lagi ia menampar pipi rival
"Belum puas lo!?"
"BELUM PUAS LO JAMAH TUBUH GUE HAH!"
"Mungkin gak ada puasannya gue jamah lo."
Rival menaikan alisnya dan kembali berkata
"Di note, gue juga bilang, tubuh lo nikmat dan bikin nagih"
Jika di dekatnya ada sebilah pisau dinda ingin sekali menancapkan pisau tersebut ke mulut cowok di hadapannya, disini ia terlalu di rendahkan. Karena terlalu muak dengan hinaan cowok itu ia berjalan menuju pintu berniat untuk pergi.
Tapi na'as nya pintu terkunci.
"Buka pintu gue mau pulang!" Geram dinda
"Lo tetap disini sama gue!" Ujar rival seraya berjalan ke arah sofa lalu duduk disana
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL ANDROMEDA ( 𝐎𝐧 𝐆𝐨𝐢𝐧𝐠 )
Teen FictionSpin off - Andrian ⚠️Mengandung kekerasan⚠️ ⚠️Di jadikan pelampiasan oleh ibunya⚠️ ⚠️Asli 100% karya saya sendiri, jadi plagiat tolong menjauh!!⚠️ "Aku kira, aku di cintai Tapi aku yang mencintai" _Dinda Allana_ "Jika tuhan memberikan aku kesempatan...