01. Keadaan

3K 93 2
                                    

Kalo gak suka aku bakal tetep lanjut kok hahahaha.

...

Kageyama Tobio. Seorang pemuda dari desa Viaster yang kehilangan orang tuanya karena penyerangan iblis kemarin malam. Kageyama sangat terkejut, sebab ketika dia terbangun semua orang dirumahnya sudah bersimbah darah. Tunggu! Mengapa kageyama tidak? Mengapa hanya dirinya yang tidak bersimbah darah? Sebenarnya apa yang terjadi?

Dengan suara parau dan airmata berlinangan, Kageyama berusaha untuk mencerna atas apa yang terjadi.

"Ini..."
"Bohong kan?"

Bingung. Itu lah yang dirasakan Kageyama. Mengapa iblis sangat membenci dirinya? Apa yang salah dengan dirinya?

Sudah tidak kuat menahan semua kesedihan. Kageyama pun akhirnya bangkit dan meninggalkan rumah itu, berharap mayat-mayat keluarganya hilang ditelan bumi. Kageyama tidak mau melihatnya lagi, sudah cukup kepedihan yang selama ini dia rasakan. Mulai dari ayahnya yang dijadikan tumbal oleh warga desa, dan adik kembarnya yang dimakan oleh iblis.

Mengapa? Mengapa dewi keberuntungan tidak pernah memihak Kageyama?

Dengan langkah gusar, Kageyama pun akhirnya meninggalkan rumah itu dan pergi ke hutan. Tujuan nya saat ini adalah mencari pekerjaan agar dia bisa bertahan hidup. Pelan-pelan kakinya melangkah seraya menikmati sejuknya udara di hutan. Berusaha melupakan semua yang terjadi, Kageyama menangis tersedu dalam diam.

Dua jam berkeliling hutan, Kageyama tak kunjung menemukan rumah untuk disinggahi. Iming-iming melamar pekerjaan, tujuan sebenarnya adalah mencari rumah untuk dirinya pulang. Kageyama tersenyum miris.

"Mungkin memang sudah seharusnya aku mati menyusul mereka semua"

Sakit, itu lah yang Kageyama rasakan. Ah, lagi-lagi Kageyama memikirkan hal itu. Ayo lupakan! sekarang saatnya mencari pekerjaan dan tempat tinggal untuknya!

"Hey, nak. Kalau kau menunggu kekasihmu, jangan dihutan. Kau akan tersesat"

Terkejut. Kageyama terlonjak kaget, dibelakangnya terdapat seorang kakek tua yang membawa kayu bakar. Kageyama harus bersikap bagaimana? Ramah? atau- err... cuek?

Terlalu lama berpikir, Kageyama melihat Kayu Bakar yang dibawa sang kakek. Senang! Kageyama sangat senang! Ini seperti sebuah kesempatan untuknya.

"Maaf, apakah anda membutuhkan karyawan?"

"Apa? anak zaman sekarang kalau bangun tidur tidak pernah cuci muka dulu kah. aish, cuci muka mu dulu agar kau tidak tertidur dijalan" Ucap kakek tua itu meninggalkan Kageyama.

Kageyama mengejarnya. Terus mengejarnya, hingga, Hap!

"Maaf, jika anda membutuhkan karyawan maka saya siap menjadi karyawan anda, tuan"

Kakek itu mengernyit bingung, Apa-apaan bocah ini? , pikirnya. Sedetik kemudian ia mengeluarkan smirknya.

"Hee? anak muda seperti mu yakin mau jadi pembawa kayu? kalau pun kau bekerja dengan ku, aku tidak bisa memastikan gaji mu besar dan tepat waktu"

"Tidak masalah! saya hanya butuh tempat tinggal, sebagai imbalan nya, saya akan bekerja untuk anda. Masalah gaji, tidak usah dipikirkan. Ketika malam hari saya bisa mencari pekerjaan sampingan"

'ptakk!'

"AHH!"
"Ada apa!?" Heran Kageyama

"Tidak perlu pekerjaan sampingan, aku akan memberikan mu gaji. tinggalah dirumah ku dengan satu syarat, kau tidak boleh keluar ketika malam hari"

Kageyama mengangguk cepat. Ia sangat antusias, akhirnya ada juga orang yang masih baik kepada dirinya!

"Keluarga mu bagaimana?"

Mendengar pertanyaan itu membuat Kageyama membeku. Terasa seperti tersengat lebah, ia lebih memilih untuk tidak menjawab. Lama kakek itu menatap Kageyama, akhirnya ia tersadar. Oh jadi begitu, pikirnya.

"Tidak usah bersedih! kau laki-laki bukan!?"

Merasa kesal Kageyama pun menjawab kakek itu dengan lantang.

"TENTU SAJA AKU LAKI-LAKI!"

Mendengar itu, membuat si kakek tersenyum tipis.

"Panggil aku Kakek Ukai, kau boleh memakai rumah ku sesuka hatimu. Jangan segan-segan. kau akan menjadi bagian dari rumah ku" Senyum Kakek tua- err... Kakek Ukai maksudnya. Kemudian Kakek Ukai Berjalan cepat dan meninggalkan Kageyama sendirian.

Dari kejauhan ia berteriak,

"Pergilah ke bawah anak gunung, Rumah ku disana. Hanya ada satu rumah, jangan khawatir"

"Cucuku Ada disana. Dia akan membantu mu dan mengajarkan mu bagaimana cara memilih kayu yang bagus, kuat dan kokoh, aku akan ke desa sebelah menjual kayu-kayu ini"

"Apa tidak apa-apa kalau kau kesana sendirian?" Teriak Kageyama.

"Apa kau bodoh?"

Jleb. Ribuan anak panah datang seolah sedang menusuk hati Kageyama. Memangnya Kageyama salah apa? Dia kan hanya bertanya.

Apakah salah jika ia mengkhawatirkan tuan barunya itu? Jangan-jangan tuan nya bingung mengapa Kageyama khawatir? Duh! Tentu saja Kageyama Khawatir! Tuan nya itu sudah tua renta, masa kageyama harus bersikap tidak peduli? Karyawan macam apa dia ini.

...

Selama sekitar empat jam Kageyama pergi menuju anak gunung. Sebentar lagi ia sampai, kalau dilihat-lihat memang hanya ada satu rumah disana. Rumah itu dikelilingi oleh ratusan pohon pinus. Ugh pantas saja sangat sejuk disini, ternyata begitu, ya? pikirnya.

Karena sebentar lagi sampai. Kageyama buru-buru lari kearah rumah itu. Ia ingin langsung istirahat karena perjalanan yang melelahkan tadi. Berharap ketika masuk ia diberi jamuan atau futon empuk untuk dipakainya beristirahat.

Tidak, tidak! Jangan berkhayal, Kageyama! Kau ini hanya karyawan nya. Palingan kau hanya dikasih alas kayu dan tas sebagai bantal. Jangan berharap lebih! , Batin Kageyama sepanjang jalan.

Terlalu lama membatin, sampai-sampai membuat Kageyama tidak sadar bahwa ia telah sampai di depan rumah itu. Syukurlah, sudah sampai. Jadi Kageyama tidak perlu berjalan jauh lagi yang bisa saja membuat kedua kakinya bengkak.

"Permisi" Sapa Kageyama.

Tidak ada jawaban.

Kageyama menyapa nya kembali,
"Permisi"

Tak lama kemudian pintu terbuka,

'Kriett...'

"Apakah ini rumah Kakek Ukai pembawa kayu bakar?"

"huh?"

Laki-laki dengan tampang bodoh muncul dihadapannya. Dengan muka bantal ia keheranan, siapa ini? pagi-pagi sudah membangunkannya. Sepertinya laki-laki ini baru bangun. Tidak! tidak! , dia memang baru bangun! Kalau dilihat dari jarak segini, rambutnya berantakan sekali.

"Ada apa?" Tanya nya.

"Apakah ini rumah Kakek Ukai pembawa Kayu bakar?"

...

#881words
#1000xkeadaan

asli seneng bgt bisa bikin wattpad angst gini.

yang ga suka berbau kekerasan jangan dibaca ya. chapter2 berikutnya akan banyak kekerasan. karena hinata sudah muncul nanti.

1000x (Kagehina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang