Hari baru, kisah baru, dan harapan baru. Tunggu! Harapan? Omong kosong! Jiaqi diam-diam tersenyum miring. Tidak ada harapan ataupun kebahagiaan baru karena baginya ketakutan akan tetap mendominasi.
"Kemarin Mika nyariin lu," gumam seorang remaja berperawakan tinggi yang tengah berjalan di samping Jiaqi, Zhenyuan.
"Kalian ada masalah?"
"Terlalu mencampuri urusan orang lain itu nggak sopan!" Jiaqi menjawab dengan nada ketus.
Sungguh sebuah pemandangan yang langka, seorang Kevin Marsudi untuk pertama kalinya nampak tak mengenakkan untuk diajak berbicara. Oh mungkin memang salah Zhenyuan yang terlalu penasaran.
"Semalam, Mika juga nanyain lu ke gua. Ya gua emang nggak ada hak apa-apa buat tahu kehidupan kalian, tapi bro kalau ada masalah mending dibicarain berdua," ucap Zhenyuan panjang lebar.
Jiaqi nampak mendengarkan saran sang sahabat setengah hati. Bukan! Bukan karena ia tak menghargai kekhawatiran dan kepedulian Zhenyuan, hanya saja dirinya terlalu lelah untuk mendengar semua omong kosong terkait hubungannya dengan Chengxin.
"Xiexie sarannya," jawab si tampan yang langsung berlalu pergi.
Ketika seorang Kevin Marsudi tengah sibuk mencari cara untuk menghindar, maka Mika justru berusaha keras untuk mendapat jawaban atas semua pertanyaannya.
Alhasil di sinilah ia berada saat ini, berdiri di depan kelas sang kekasih tanpa berniat untuk kembali meskipun telah berada di sana selama hampir dua puluh menit.
Beruntung, sosok itu mulai terlihat, berjalan tanpa mempedulikan sekitar bahkan nampak tak menyadari keberadaan Chengxin. Tanpa menunggu waktu lama, si manis segera mendekat. Menghadang langkah Jiaqi dengan senyuman tipis.
"Zaoan gege"
(Pagi)
Petaka! Degup jantung Jiaqi kembali tak beraturan, wajahnya bahkan pucat pasi seolah bertemu dengan sesuatu yang menakutkan.
"Gege aku mau ngomong sesuatu," pinta Chengxin penuh harap.
"Uhm duibuqi Mika, tapi gege lagi sibuk sekarang. Nanti aja ya?"
(Maaf)
Omong kosong! Sibuk apanya?! Itu hanya alibi yang Jiaqi gunakan agar ia bisa kembali menghindar dan lari dari sosok manis ini.
"Cuma sebentar,"
"Gege sibuk. Lain kali aja," tolak Jiaqi.
"Lima menit?"
"Nggak bisa!"
"Tiga menit?"
"Mika, gege nggak bi--"
"Sepuluh detik!" sela Chengxin dengan nada bicara yang terdengar menyedihkan.
Sejatinya Jiaqi hendak menolak karena demi apapun tangannya diam-diam sudah bergetar gugup. Ia bahkan bisa merasakan bagaimana dahinya mulai basah oleh keringat dingin. Tapi, keadaan Chengxin terlihat sangat memprihatinkan hingga membuatnya memilih mengangguk setuju.
"Apa keputusan gege?"
Bagaimana pun caranya, Jiaqi berharap Tuhan dapat menyelamatkannya dari situasi tak mengenakkan ini.
Benar saja, pada detik berikutnya bel pertanda dimulainya jam pelajaran pertama berbunyi. Jiaqi bisa sedikit bernafas lega, berbeda dengan Chengxin yang kian gugup setengah mati.
"Ge?"
"Kita bicarain nanti. Gege ada ulangan di jam pertama," respon Jiaqi yang masih terkesan dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTAKE | Qixin [TNT]
Fiksi PenggemarKetika Jiaqi dan Chengxin harus dihadapkan pada sebuah masalah besar sebagai akibat dari kesalahan mereka, maka saat itulah kehidupan keduanya tak lagi sama. ⚠ Warning BoysLove Mpreg Start : 12th March, 2021 End : 8th November, 2022