Bab 1

22 2 0
                                    


"Hormat, beri salam, selamat siang bu...."
sekolah hari ini telah berakhir Langkah kakiku menghampiri pria yang duduk di motor itu sekitar 15 menit yang lalu sudah menungguku, ia mengantarku pulang sembari berbincang mengenai sekolahku pada hari ini. Yaaa dia adalah ayahku seorang lelaki panutan dalam hidupku. Sesampainya dirumah ku tanggalkan segala perlengkapan perang ku sementara di dapur seorang wanita sedang menyiapkan makan siang kami. Angin berhembus pelan, matahari yang memancarkan panas nya dan deringan suara kipas angin tua, seperti biasa kartun di televisi ku sudah menungguku. Cuaca pada saat ini sangat panas sekali aku mengintip ke jendela melihat tak seorang pun sedang bermain dilapangan depan rumahku, yaaa memang baru pukul 12 siang.
"masak apa hari ini bu??
Harum sekali aroma masakan wanita tercantik dimuka bumi ini versi diri ku sendiri" aku mencoba mengombali ibuku
"masak tumis kacang Panjang dengan telur masakan kesukaan kau itu lho"
yaa aku memang sangat menyukai sekali masakan ibuku yang itu dan kalo dibuatin oleh orang lain rasanya kurang pokoknya deh...
"mantap!!! Ibu emang tau yang aku suka"
"iya dong kamu kan anak satu satunya ibu masa iya ibu gatau"
"oh oke baik buu..."
aku terdiam sejenak terkadang manusia tidak mensyukuri apa yang ada dan selalu meminta yang lebih. Aku tau kata kata tidak ada yang salah namun Adik, yaa aku menginginkan sekali keluarga kecil ini bertambah satu lagi anggotanya karena aku merasa ada yang kurang jika hanya aku sendiri saja entah mengapa tapi inilah yang aku pikirkan di sela sela kebahagiaanku Bersama keluarga ini.

*******

NIÑITOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang