"ayo dimakan tumis kacang panjangnya udah masak nih"
seru ibu yang sedang sibuk dengan peralatan perang nya menyiapkan masakan didapur. Aku lalu bergegas menghampiri perempuan hebat itu lalu menyantap masakannya yang lezat itu bersama dirinya dan bapak ku sibuk dengan televisi, rokok dan segelas kopi di sampingnya. Tak banyak yang terjadi hari itu hanya kesunyian yang hadir dalam rumah itu sampai satu momen lucu itu hadir.
Saat itu di tempatku sedang terjadi musim kemarau tidak ada persedian air membuat kami semua harus ke sungai. Tiba lah disaat mentari terbit dan memancarkan sinarnya aku dan ibuku pergi ke sungai bersama sama dan tak disangka bapak datang dari belakang dan menghampiri ibuku membuat suasana pecah dan tawa bahagia itu hadir ayah mulai melakukan hal hal konyolnya kepada ibu mencoba menghibur istrinya itu dan berdamai dengan dia . tawa kami sangat lepasss pada saat itu ibuku yang muram sedih mulai tertawa melepaskan semua yang sudah terjadi sebelum belumnya.
Yahh begitu lah siklus nya dimana sebenarnya seorang suami sekaligus bapak untuk istri dan anak anaknya pasti mempunyai rasa kasih sayang dalam dirinya. Manusia tidak pernah bisa mencapai kata sempurna cukup saling memaklumi, memaafkan dan cobalah berdamai dengan apa yang terjadi. Perjalanan hidup seorang manusia tidak ada yang mulus dari ia lahir sampai ia meninggal, selalu ada saja jalan yang berkelok, "jurang", dan yahh masih banyak lahgi itulah sebuah seni dalam sebuah kehidupan.
*****

KAMU SEDANG MEMBACA
NIÑITO
Novela Juvenilseseorang yang berasal dari keluarga sederhana namun memiliki seni, kisah dan pengalaman yang luar biasa dalam hidupnya