Rasa kekeluargaan yang kini ia rasakan kembali di tempat yang ia anggap sebagai keluarga keduanya. Melalui Skateboard, Miya (Name) merasakan sebuah bentuk dari kekeluargaan yang sangat ia cintai. Canda, tawa, dan senyum. Biarkan momen itu tetap abad...
⚠️: BEBERAPA CHAPTER CERITA INI SUDAH DI REVISI DENGAN SEBAIK MUNGKIN. ⚠️: SEBELUMNYA, PENJELASAN MENGENAI TRIK DAN TEKNIK SKATEBOARD DISINI HANYA HASIL DARI PENGAMATAN. MOHON DIKOREKSI JIKA ADA KESALAHAN
HAPPY READING •••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana panas biasa di negeri Sakura saat ini mulai mengelilingi tubuhnya. Ia meminta izin kepada Kaoru untuk berjalan-jalan disekitar sini. Jarang sekali ia keluar rumah kecuali jika ada yang ingin dibeli. Gadis itu berjalan sembari menengok kesana-kemari mencari tempat istirahatnya.
"Panas seperti biasanya."
(Name) kembali berjalan ke depan. Antara ingin kembali ke rumah Kaoru, atau berjalan-jalan sebentar lagi.
"Langa, awas!"
(Name) sontak menoleh kearah sumber suara. Tidak ada waktu untuknya menghindar. Hingga terjadilah tabrakan antara (Name) dan seorang laki-laki yang menggunakan skateboard itu.
(Name) memegang lututnya yang terasa sakit. Ia berdiri menghampiri laki-laki yang tadi menabraknya. "Maaf, aku tidak melihatmu tadi." ucapnya menjulurkan tangannya membantu laki-laki itu berdiri.
"Maafkan aku, (Name)! Aku tidak tau kau akan lewat." Langa menundukkan kepalanya beberapa kali untuk meminta maaf.
"Langa, (Name)! Kau tak apa?" dari arah belakang, Reki datang menghampiri mereka berdua.
(Name) menggeleng. "Aku tidak apa-apa. Maafkan aku, aku tidak tau kalau ada yang main skate disini." ucapnya sedikit membungkukkan tubuhnya.
Reki menutup matanya. Ia menghela nafas pelan. "Syukurlah, kau tidak apa-apa." (Name) membalasnya dengan senyuman.
"Apa yang kalian lakukan di sini?" tanyanya ketika matanya melihat skateboard milik Reki atau Langa.
Langa menoleh. "Trik yang kau pakai kemarin-kemarin itu sangat indah! Jadi, aku mencoba untuk mempelajarinya bersama Reki." ucapnya yang diikuti oleh anggukan Reki.
(Name) tersenyum. "Benarkah? Apakah itu trik yang sangat indah?" tanyanya kembali.
Keduanya lantas mengangguk. "Sangat! Sangat indah!"
(Name) terkekeh kecil. "Ah, (Name)! Bagaimana kalau kau menunjukkan trik itu lagi? Mungkin, kita akan paham jika kau mempraktekkannya secara langsung." tawar Reki.
Langa menoleh. "Tapi Reki, (Name) tertabrak denganku. Aku yakin, dia saat ini menahan rasa sakitnya."
Reki mengangguk. "Kau terasa sakit, (Name)?" tanyanya memastikan keadaan temannya ini.
(Name) menggeleng. "Tidak, aku tidak apa-apa. Boleh saja! Aku bisa-bisa saja memperlihatkan trik itu kembali."
Reki tersenyum. "Ayo kita kembali. Langa, (Name)!" mereka berdua mengangguk. Mengikuti kemana Reki pergi.
