Chapter 04🕊

22 10 8
                                    

WARNING!!! ⚠⚠
Typo bertebaran
Dimana-mana
Harap mengerti dalam
Membaca.

HAPPY READING YA
Silakan
🕊

Present Time

Author POV

•|•|•|•|•

Nights getting dark..
Feelings fall apart
Imagine yourself
Without your flaws
💤
(4ever, listen to me🎶)

🕊

Di tengahnya keramaian siswa-siswi yang berlalu lalang. Dia berjalan melalui koridor Sekolahnya dengan wajah datar tanpa ekspresi. Dia terus mengayunkan kakinya menuju Kelasnya.

Tiba-tiba saja seorang siswi merangkul pundaknya membuatnya sedikit terhuyung karna tak sigap menerima rangkulan itu. "Good morning Dakota" Sapa Elena dengan senyum manisnya.

"Pagi" Sahut Dakota dengan senyum tipisnya. Baru beberapa langkah mereka berjalan suara seorang cowok menghentikan langkahnya.

"ELDA!"

Mendengar suara yang tak asing bagi mereka Dakota dan Elena berbalik menatap datar cowok yang berjalan ke arah mereka dengan senyum menawan di bibirnya.

"Ck, apa dah itu Elda...Elda" Ucap Elena menatap kesal cowok yang ada di hadapannya.

"Lah? Salah gitu? Elda itu singkat dari nama kalian Elena dan Dakota jadinya Elda kalo gw mangil Elena..... Dakota itu kepanjangan" Jelas cowok itu panjang lebar sambil menyengir lebar

"Ih" Elena memukul bahu cowok itu dengan wajah cemberut nya membuat cowok itu terkekeh geli.

"Iya, iya udah ah jangan cemberut lagi nanti jeleknya nambah loh"

"JULIAN!" Elena berteriak keras dan berlari mengejar cowok yang ta lain adalah Julian yang tengah berlari menghindar dari kejaran sahabatnya.

Dakota yang melihat pertengkaran kedua sahabatnya itu hanya menghela nafas lelah.

"Kenapa?" Tanya seorang cowok yang tiba-tiba saja berdiri di sebelah Dakota.

"Biasa" Jawab Dakota cuek dan berjalan menyusul kedua sahabatnya.

"Pagi" Sapa Rangga yang berjalan di sebelah Dakota sambil merangkul bahu gadis itu.

"Pagi" Dakota bergumam sebagai Jawaban.

Saat ini keempat sejoli tengah berada di kelasnya kebetulan mereka satu kelas. Sejak tadi Elena selalu mengoceh menceritakan apapun pada Dakota entah itu cogan, gibah atau hal-hal yang menarik baginya.

Dakota yang sejak tadi menjadi tepat curhat sahabatnya hanya menghela nafas memasang wajah datar tanpa ekspresi, sebenarnya kupingnya ini sudah panas sejak tadi mendengar semua ocehan Elena yang menurutnya gak penting.

"Udah.. Udah El, lo dari tadi ngoceh aja kaya burung beo. Kasian tuh Dakota udang muak dengernya" Julian yang duduk di atas meja mulai jenga atas ocehan Elena yang tak ada faedahnya sama sekali.

Mendengar itu Elena menoleh pada Julian menatap galak sahabatnya. "Diem deh ya! Gw tuh gak bicara sama lo jadi diem aja. Toh Dakota nya aja gak masalah kenapa jadi lo yang marah"

"Bukanya gak masalah, lo tau sendiri kan Dakota tuh orangnya gimana dia lebih baik diem dari pada harus nanggepin bacotan lo yang gak berfaedah" Ucap Julian galak.

Brak!

Dengan kedua tangganya Elena memukul meja membuat suara cukup kenyang yang mengakibatkan satu kelas menatap mereka.

"Maksud lo apa bacotan gw itu gak berfaedah? Hello....dunia juga tau kalo bacotan seorang Elena Deligioz itu Sangat berfaedah" Ucap Elena dengan sangat percaya diri sambil menekan kata 'sangat berfaedah'

Julian tertawa mengejek. "Eh nona Deligioz, anda tidak punya kaca eh? Bacotan mirip nenek lampir aja mana ada berfaedah"

Wajah Elena memerah padam karna kesal. Dengan serangan bertubi-tubi Elena memukul Julian sambil terus menyumpah serapah pada Sahabat.

"Dasar bajingan, playboy cap kaki tiga, jelek bau"

Julian yang melihat itu tertawa ngakak ia sungguh bagaian berhasil membuat sahabatnya itu marah dengan cepat ia belari mengelilingi kelas untuk menghindari amukan Elena dengan terus meledek gadis itu dengan sebutan nenek lampir.

Sontak saja seisi kelas hanya bisa meng geleng-gelengkan kepala mereka melihat tingkah dua sejoli itu yang selalu bertengkar namun akan sangat kompang dan saling ben dukung saat salah satunya sedang dalam masalah.

Dakota memijit pelipisnya ia pusing dengan tingkah sahabatnya. Dengan tas ranselnya Dakota berjalan meninggalkan kelas dengan Rangga yang mengikutinya dari belakang.

Julian dan Elena yang melihat itu berhenti mengejar satu sama lain dan dengan kompak mereka bertanya. "Mau kemana?"

"Kantin" Sahut Dakota saat ia sudah berada di depan pintu kelasnya.

"Ikut" Dengan cepat Elena mengambil tasnya dan mengejar Dakota begitu pun dengan Julian.

Beruntung hari guru mereka sedang tidak masuk jadi kelas bebas hanya saja belum boleh pulang sebelum jam pulang.

•••Skip kantin sekolah.•••

Saat ini keempat sejoli ini tengah berada di kantin, sambil menyatap makannya sesekali mereka akan mengobrol dan bercanda ria.

"Ian diem deh!" Elena mulai kesal dengan Julian yang sejak tadi menyengol-nyenggol tanggan kanannya membuat ia kesusahan untuk memakan mie ayamnya. Julian hanya tertawa geli melihat wajah kesal sahabatnya memang dari ke empat sejoli ini Julian lah yang paling jahil.

"Ta, semalem lo tanding lagi kan?" Julian bertanya, Dakota mengangguk kecil sebagai jawaban. "Horeee.... Bisa teraktir nih?"

"Sorry Jul, gw gak bisa teraktir kalian uangnya udah abis buat bayar sekolah Arion" Jawab Dakota dengan pelan.

Elena menepuk pundak Dakota. "Gak apa-apa, hari ini biar Julian yang teraktir"

"Eh?"

"Apa mau protes?" Julian yang awalannya ingin memperotes tidak jadi serlahkan mendengar suara galak milik Elena.

Melihat itu Dakota dan Rangga tertawa kecil, Julian ini selalu takut dengan Elena. bukan apa-apa hanya saja jika Elena marah ia akan sangat mengerikan bahkan Julian akui jika Elena marah itu lebih menyeramkan daripada kemarahan ibunya.

•••Skip.•••

Bell pulang sudah berbunyi itu tandanya semua jam pelajaran telah selesai. Semua siswa-siswi pun bergegas meninggalkan gedung sekolah untuk segera pulang.

Begitu pun dengan Dakota seusainya sekolah dia akan pulang dengan berjalan kaki. Walau jarang rumah dan sekolahnya cukup Dakota lebih suka berjalan itu bisa menghemat dirinya juga senang dengan berjalan kaki itu menyehatkan tubuhnya.

💤
I tried so hard and God so far
But in the and, it doesn't even matter
I had to fall to lose it all
But in the and, it doesn't even matter...
It star ts with one...

(Linkin prak_In the and🎶)

----------🕊

Hola guys, ketemu lagi sama mimin di chapter keempat ini. Makasih ya buat kalian yang udah vote dan comen buat lanjutin cerita ini.

Dah ya jangan lupa di.
Vote
Comen
And follow akun mimin🕊

Papay
See you next time🕊

Sweet DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang