Chapter 05🕊

9 6 2
                                    

WARNING!!! ⚠⚠
Typo bertebaran
Dimana-mana
Harap mengerti dalam
Membaca.

HAPPY READING
Silakan
🍂

Present Time

Author POV

•|•|•|•|•
💤

Saat ini Dakota tengah bermain dengan adik kembarnya di kamarnya. Sebelum ke kafe Dakota memang selalu menyempatkan dirinya untuk bermain dengan adik-adiknya.

Sedangkan Arion ia sedang kerja kelompok di rumah temannya, Noah dan Lano? Biasanya jam segini mereka akan pergi bermain dan Lana ia sedang berada di dapur membuat kue pesanan tetangga. Semenjak Dakota melarang dirinya keliling berjualan kue Lana kini hanya menerima pesanan membuat kue di rumah.

Karna kelelahan balita kembar itu tertidur pulas. Dakota melirik jam dinding yang ada di dalam kamar Bundanya jam baru menujukan pukul setengah tiga,  dirinya pun menuju kamarnya untuk mandi dan bersiap ke kafe.

"Bun Talia berangkat dulu, hati-hati ya di rumah kalo ada apa-apa langsung kabarin Talia"

"Iya, kamu juga hati-hati setelah selesai semua perkerjaanmu selesai segera pulang" Lana menasehati putrinya lalu ia mencium kedua pipi putrinya.

•••Skip kafe•••

Seperti biasa Dakota akan berkerja menjadi pelayan di kafe miliki tante Desy yaitu ibu dari Elena. Dengan ramah dan sopan Dakota mengantarkan semua pesanan pelanggannya.

"Dakota tolong batu kak lily antar makanan kemeja delapan" Ucap Tante Desy dengan lembut.

Dakota mengangguk, dan mulai berjalan mendekati meja nomer delepan  dengan sebuah nampan berisi berbagai minuman dan makanan.

Dengan anggun dan sopan Dakota mulai meletakkan minuman dan makanan itu di atas meja. Saat sedang menaruh gelas minuman terkahir Matanya tak sengaja menatap seorang anak laki-laki tengah menatap kearahnya dari balik dinding kaca.

Bukan... Bukan.. Bukan kearahnya tapi ke makanan yang ada di meja. Dakota tersenyum ia kembali ke dapur untuk meletakan nampan dan berjalan keluar kafe menghampiri anak laki-laki itu.

"Hai, kamu sedang apa?" Tanya Dakota dengan ramah.

Anak laki-laki itu terkejut. "Enggak kak, enggak ngapain-ngapain"

"Hm kamu laper gak? Kakak laper nih, mau makan bareng sama kakak gak?"

Anak laki-laki menatap Dakota dengan wajah yang terkejut. "Kalo buat makan di warteg kakak masih bisa, tapi kalo buat di kafe kakak gak punya uang. Kamu mau gak?" Dakota kembali bertanya saat pertanyaan pertamanya belum di jawab.

"Kakak serius?" Dengan ragu anak laki-laki berusia tujuh tahun itu bertanya.

Dakota tersenyum. "Serius lah, kamu mau gak?"

Anak itu tersenyum dengan antusias ia mengangguk-angguk. "Mau kak mau"

"Ya udah yuk" Dengan lembut Dakota menarik tanggan mungil itu menuju ke sebuah warteg yang tak jauh dari kafe.

"Pesen gih kamu mau makan apa?" Tanya Dakota saat dirinya sudah berada di warteg.

Anak laki-laki itu terdiam sejenak. "Kak bisa gak di bungkus aja?"

"Loh kenapa gak makan di sini aja? Temenin kakak?" Tanya Dakota bingung.

"Hm nenek sama adek Devan belum makan kak, jadi Devan mau bungkus aja buat makan nenek sama adek Devan" Jawabnya dengan takut-takut.

"Oh nama kamu Devan? Udah gak apa-apa makan di sini nanti pesen lagi di bungkus buat nenek sama adek Devan"

"Bener kak?".

Dakota mengangguk " Bener udah sini pesan mau makan apa?"

"Seterah kakak aja kak"

"Ya udah Bu, hm makan di sini ya. Nasinya dua lauknya ayam, sayur sama telur aja" Ujar Dakota pada pemilik warung.

Ibu warung itu mengangguk.

"Devan siapa nama adik kamu?" Tanya Dakota di sela-sela makannya.

"Icha kak, namanya Icha baru aja usia lima tahun minggu lalu"

Dakota pun mulai bertanya-tanya tentang Devan tinggal di mana, sama siapa, umur berapa dan yang lain-lainnya.

Ternyata Devan adalah seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun yang tinggal dengan adik dan neneknya. Ayah Devan meninggal lima tahun yang lalu, dan ibunya pergi berkerja keluar kota sejak satu tahun kematian ayahnya dan kata Devan semenjak itu ibunya gak pernah pulang, bahkan sekedar kabar pun Devan gak tau gimana.

"Devan kalo misalnya Devan belum makan atau ada apa-apa kabarin kakak ya, kakak kerja di kafe yang tadi. Kamu gak usah ragu buat minta bantuan sama kakak, kalo kakak masih bisa bantu kakak akan bantu. Anggap aja kakak ini.... Kakak kamu dan kamu adik kakak" Ujar Dakota dengan tulus.

Entah mengapa saat ia melihat Devan, Dakota teringat pada Arion adiknya. Devan itu tampan dan manis hanya saja kulitnya sedikit kotor mungkin karna seharian ini ia ngamen membuat tubuhnya kotor. Saat melihat Devan entah mengapa Dakota sudah jatuh hati, jatuh hati dalam artian yang berbeda saat melihat Devan Dakota langsung sayang, Sayang seperti seorang kakak pada adiknya.

Jadi mulai sekarang Dakota akan menganggap Davin sebagai adiknya ia juga senang kepada sifat David yang wellcome pada dirinya. David juga anak yang sopan dan cerdas walau tidak sekolah Davin sudah pintar membaca, menghitung dengan cepat dan pandai dalam menghafal.

Devan mengangguk. "Makasih ya kak, udah ngasih Devan makan dan ngebungkusin buat nenek sama adik Devan"

"Devan, mau gak anggap kakak tuh kakak kamu?" Tanya Dakota serius namun dengan senyum yang manis.

Devan mengangguk "mau kak mau. Seneng deh akhirnya Devan punya kakak"

Dakota tersenyum. "Ya udah ya kamu langsung pulang kakak juga mau kerja lagi hati-hati oke"

Devan mengangguk. "Iya kak babay"

"Babay"

Dengan senyum yang terukir di bibirnya Dakota kembali ke kafe.

Ting.

Lonceng yang ada di atas pintu berbunyi saat pintu terbuka. Raut wajah Dakota yang tadi bahagia kini berbuah dingin, datar tanpa ekspresi.

"Ada apa ini?"

•|•|•|•|•

Look me in my eyes
Tell me everything's not fine
Or the people ain't happy
And the river Hus run dry
You thought you could GO free
But the system is Done for
If you listen here closely
There's a knock at your front door

We'll are Naver get free
Lamb to the slaughter
What you gon do
When there's bloon in the water
The price of your greed
Ia your son and your daughter
What you gon do
When there bloon in the water
When's there bloon in the...
💤
(Blood water🎶)

------------🕊

Halo, Hola Hai.
Selamat siang manteman.
Ketemu lagi sama mimin di jum'at siang ini.

Kalo kalian suka cerita mimin
Yuk

Vote
Comen
And follow akun mimin🕊

Papay
See you next time🕊

Sweet DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang