Chaptre 02🕊

33 23 29
                                    

WARNING!!! ⚠⚠
Typo bertebaran
Dimana-mana
Harap mengerti dalam
Membaca.

Silakan
🕊

Present Time

Author POV

•|•|•|•|•

"Baru pulang Atalia?"

------------

Dakota gadis yang baru menginjak usia tujuh belas tahun itu berbalik dan ia menyengir bodoh saat dirinya melihat seorang wanita cantik tengah menatap tajam ke arahnya.

'Mati gua'

"Baru pulang sayang dari mana aja, Kok jam segini baru pulang sampe kehujanan kaya gitu?" Wanita itu kembali bertanya saat pertanyaan pertamanya tak kunjung di jawab.

"Bunda kok belum tidur?"

Wanita itu menggelengkan kepalanya "Bukan belum tidur tapi baru bangun, Bunda kebangun khawatir mikirin anak gadisnya belum pulang. Dari mana aja kamu jam segini baru pulang?"

"Hm Talia tadi dari.... "

Mata wanita itu menyimpit tajam saat ia melihat luka lebam di sudut bibirnya, tiba-tiba saja kepalanya menjadi sakit anak gadisnya ini benar-benar selalu membuatnya khawatir "Kamu gak ikut Tarung Jalanan lagi bukan?"

"Itu... " Dakota kelagapan saat mendengar pertanyaan dari wanita yang telah melahirkannya. Pasalnya sudah berkali-kali Lana sang Bunda melarang dirinya untuk ikut pertandingan itu. Lana hanya takut terjadi sesuatu pada putri sulungnya.

Lana menghela nafas "Sudah berapa kali Bunda melarang mu Talia untuk jangan pernah lagi ikut-ikut seperti itu lagi. Kamu gak pernah tau betapa khawatirnya Bunda saat lihat kamu pulang dengan wajah yang lebam... Hiks.. Coba lah mengerti Bunda hanya takut jika sesuatu yang buruk terjadi padamu" Lana menangis ia benar-benar khwatir pada putrinya.

Dakota yang melihat sang Bunda menangis mulai melangkah mendekati sang Bunda yang tengah terisak. "Maaf bun, maaf jika Talia selalu membuat Bunda khawatir Talia cuma ingin bantu ke uangan keluarga kita. Atalia cuma gak suka liat Bunda harus keliling jualan kue" Dengan sayang Dakota memeluk tubuh ramping Lana.

"Itu udah kewajiban Bunda sayang, kewajiban kamu cuma sekolah" Lana membalas pelukan sang putri.

"Talia tau, cuma Talia gak suka liat Bunda harus keliling-keliling panas-panasan buat jualan kue dan tak tentu penghasilannya udah ya bun berhenti aja toh kan Talia juga punya penghasilan dan itu cukup kok" Lana menggeleng ia sebenernya kesal terhadap putrinya yang selalu membuatnya khawatir namun dia juga bangga pada putrinya yang bersikap dewasa dan peduli pada keluarganya.

"Kamu udah makan sayang?" Dakota hanya menggelengkan kepalanya "Ya sudah sana mandi dulu Bunda mau masak buat kamu."

"Gak usah Bun, Talia mau langsung istirahat aja, makanya nanti aja pas sarapan pagi. Bunda juga tidur lagi ya masih terlalu pagi untuk bangun"

"Tidak, Bunda gak tidur lagi. Bunda mau bikin kue pesanannya bu Rt soalnya jam enam nanti mau di ambil"

"Oh kalo gitu Talia bantu ya"

Lana menggeleng tegas, anak ini mau membantu? Apa dia tidak lelah setelah semua aktifitasnya. "Gak usah besok kamu ada ujian kan? Udah sana tidur nanti kecapean"

"Tapi... "

"Gak ada bantah-bantahan udah sana ganti baju nanti masuk angin" Belum selesai Dakota berbicara Lana sudah memotong ucapannya.

Dakota menghela nafas bibirnya mengerucut sebal dan melangkahkan kakinya menuju kamarnya untuk segar menganti pakaiannya dan beristirahat.

•••Skip pagi hari di meja makan.•••

Saat ini Dakota, Lana, Arion adik pertamanya yang berusia tiga belas tahun, dan si kembar yang berusia sebelas tahun Noah dan Lano. Tengah sarapan bersama sementara kedua adik kembarnya yang masih menginjak usia satu tahun masih tertidur pulas di kamar Lana.

"Bun, bentar lagi Arion ujian pihak sekolah minta Arion segera melunasi tunggakan Administrasi sekolah, kalo enggak Arion gak bisa ikut Ujian" Ucap Arion dengan sedih.

Saat ini Arion kelas tiga SMP dan sebenar lagi akan mengikuti Ujian kelulusan, sementara Noah dan Lano mereka kelas enam SD dan sebentar lagi akan mengkuti ujian kelulusan sama seperti kakak-kakaknya.

Lana tersenyum "Sabar ya sayang kalo Bunda ada uang pasti Bunda bayar" Lalu pandangannya tertuju pada si kembar. "Kalo Noah sama Milo?"

Mereka menggeleng kompak. "Kita gak ada tunggakan apapun bun, minggu lalu kan kak Talia udah lunasin semuanya" Jawab Noah, sementara Lano ia hanya mengangguk mengiyakan ucapan kakaknya.

"Loh.. Talia?" Lana menatap putrinya dengan tidak percaya, sebenarnya bukan sesuatu yang baru jika Dakota membantu biaya sekolah adik-adiknya. Dakota memang selalu berusaha menangani semua biaya sekolah adiknya. Tapi Lana sedikit terkejut bukanya bulan ini ia tau putrinya sedang membutuhkan banyak uang untuk nanti kelulusannya dan untuk masuk ke Universitas?

Dakota yang mengerti bahwa Lana binggung menjelaskan. "Hm, minggu lalu Talia memang melunasi semua tunggakan sekolah Noah dan Milo. Biar gak terlalu keteteran aja"

"Kalo masalah tunggakan biaya sekolah Arion Bunda pakai tabungan Talia aja, terus di tambah uang taruhan semalam itu cukup kok buat lunasin tujakan sekolah Arion bahkan ada lebihnya buat daftar ke SMA" Dakota berucap sambil menyantap nasi gorengnya.

Lana menggeleng, apa-apaan putrinya ini. Lana tau Dakota menabung untuk mendaftar kuliahnya apa lagi sebentar lagi Dakota akan mengikuti ujian kelulusan juga. "Jangan, bukanya kata kamu uang itu akan kamu pakai buat daftar kuliah kamu?"

Dakota mengangguk. "Yah, tapi Arion lebih butuh dari pada Talia toh Talia yakin nanti juga dapet beasiswa kaya SMP dan SMA, kalo emang gak dapet ya tinggal nabung lagi"

Lana terdiam, dia tau memang putrinya sangat cerdas bahkan dari SMP dan SMA Dakota mendapatkan beasiswa makanya ia tak perlu membayar apapun di sekolahnya bahkan bulanan saja tidak.

"Kamu gak keberatan sayang?" Lana bertanya Ragu.

Dakota mengangguk lalu meminum air putihnya "Ya pake aja tabungan aku di lemari. Kalo gitu Talia berangkat dulu ya udah siang" Setelah mengucapkan itu Dakota mencium kedua pipi Lana dan ketiga adiknya

"Sekolah yang rajin, tak perlu jadi juara yang penting semangatnya dan kegigihannya. Kakak berangkat dulu hati-hati, jangan bandel" Setelah mengacak-acak rambut adik-adiknya Dakota mengambil tasnya dan berangkat ke sekolah.

•|•|•|•|•

Look me in my eyes
Tell me everything's not fine
Or the people ain't happy
And the river Hus run dry
You thought you could GO free
But the system is Done for
If you listen here closely
There's a knock at your front door

We'll are Naver get free
Lamb to the slaughter
What you gon do
When there's bloon in the water
The price of your greed
Ia your son and your daughter
What you gon do
When there bloon in the water
When's there bloon in the...

•|•|•|•|•

--------------🕊

Hola guys, ketemu lagi sama mimin di chapter kedua ini. Makasih ya buat kalian yang udah vote dan comen buat lanjutin cerita ini.

Sebenarnya chapter dua ini mimin mau up besok tapi entah lah tanggan mimin gatel mau up sekarang.

Dah ya jangan lupa di.
Vote
Comen
And follow akun mimin🕊

Papay
See you next time🕊

Sweet DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang