Part 4

1K 144 78
                                    

Vote 🌠

Comment 💬

Follow 👥

Happy Reading

Typo bertebaran!
__________________________________________________________

Penuturannya mampu membuat air mataku tiba-tiba keluar. Pegangan dari daun pintu mengendur hingga aku mundur beberapa langkah. Meskipun Kak Sehun berbicara dengan pelan, tapi aku masih mendengarnya dengan cukup jelas. Sangat jelas sampai rasanya ada sesuatu yang terasa menyakitkan mengenai jantungku.

Jadi selama ini Kak Sehun tidak pernah mencintaiku?

Selama ini, perhatian dan cintanya tertuju untuk orang lain?

Dan seseorang itulah yang berbicara di telpon dengannya saat ini?

Kenapa tega sekali Kak Sehun melakukan semua ini?

Jika memang tidak pernah mencintaiku, kenapa dia menikahiku dengan tulus? Tidak terkesan terpaksa.

Tapi kata yang keluar dari mulutnya barusan benar-benar sudah menunjukkan bahwa selama ini Kak Sehun tidak pernah mencintaiku.

"Kau jahat, hyung! Benar-benar jahat!! Hiks, hiks!!" pekikku di sela tangisku.

Kak Sehun tersentak, lalu berbalik menatap padaku dengan wajahnya yang pias. "Kai ...."

Aku hanya menangis. Lalu aku meraih vas bunga yang ada di atas meja, kemudian aku melemparkannya ke arah cermin dengan emosiku yang tak tertahankan.

PRANK!!

Cermin kaca rias itu retak dan hancur berkeping-keping. Sama seperti hatiku yang saat ini sudah dihancurkan olehnya.

"Akhh!!! KAU JAHAT, HYUNG!!! KAU JAHAT!!!" Aku terus menjerit dan mengobrak-abrik bantal dan selimut yang ada di ranjang, lalu membuang semuanya ke lantai.

Kak Sehun langsung merengkuh tubuhku. Tapi, aku langsung berusaha berontak dari pelukannya yang malah semakin erat.

Dia mencoba menenangkanku dengan kata-katanya. Namun, bukannya menenangkan malah aku semakin tak terkendali. Aku terus memakinya dan mengucap umpatan-umpatan padanya hingga Kak Sehun melepaskan pelukannya dan aku mendorongnya menjauh dariku.

"Aku membencimu, bangsat!! Aku benar-benar membencimu!" desisku sambil menatapnya dengan pandangan kebencian.

Dia hanya diam sambil menatapku dengan tatapan tak percaya. Mungkin dia berpikir bahwa aku yang selama ini lemah lembut bisa berbicara kotor seperti itu.

Aku yang sudah terbawa emosi langsung kembali mencoba meraih sesuatu yang ada di dekatku. Tapi, Kak Sehun langsung menahan gerakanku dan mendorongku hingga tersungkur ke lantai.

"HENTIKAN KEGILAANMU INI, KAI!" teriaknya hingga membuatku terkejut.

Aku mendongak dan melihat raut wajahnya yang terlihat marah. Selama ini, baru kali ini aku melihat Kak Sehun semarah ini denganku. Bahkan, dia sampai tega mendorongku dengan keras hingga membuatku terhempas ke lantai.

"Aku sudah muak menghadapi sifat keras kepala sepertimu!" serunya dengan mata yang menatapku dengan tajam. "Ya! Kau sudah mendengarnya, bukan? Sekarang aku tidak akan menutupinya lagi darimu!"

Dia menatapku rendah sambil tersenyum sinis. "Seperti yang kau dengar, Kai. Aku ... tidak pernah mencintaimu. Pernikahan kita hanya jalan agar aku bisa bersama dengan perempuan yang aku cintai. Kenapa? Karena aku itu STRAIGHT! Bukan kaum gay sepertimu!!"

Deg~

Aku terkejut mendengar semua ucapannya. Pengakuan dan fakta yang diucapkannya benar-benar membuat hatiku terasa tertusuk jarum berkali-kali hingga rasanya tak bisa tertahankan. Aku tak menyangka jika Kak Sehun melakukan semua itu hanya untuk wanita yang dicintainya. Dan juga pengakuan yang menyatakan kalau dia bukan gay, sudah mampu membuat duniaku terasa runtuh.

Jadi ... selama ini dia Straight?

Tiba-tiba Kak Sehun tertawa sumbang. "Sekarang kau mau apa, hah? Mau memukulku atau ingin meneriakiku? Ayo lakukan! Tapi, akan kupastikan kalau malam ini aku akan membuat kau menderita!" ujarnya menatapku dingin.

Aku hanya diam membisu dengan air mata yang terus keluar. Aku tak menyangka kalau lelaki yang selama ini aku pikir lembut dan mencintaiku, ternyata tidak lebih dari seorang bajingan dan penipu.

Aku berusaha bangkit dan mengabaikan rasa sakit yang terasa di pinggang akibat dorongannya yang kasar barusan.

Tapi saat sudah berdiri, tiba-tiba saja lampu kamar langsung padam. Aku bingung, kenapa lampu kamar tiba-tiba mati.

Beberapa detik kemudian lampu kamar kembali menyala hingga pemandangan yang ada di hadapanku saat ini membuatku terdiam.

"Surprise!"

Aku yang masih terkejut hanya memandangi beberapa orang yang tiba-tiba berada di kamar. Tampak diantara mereka, ada Mama yang berdiri dengan memegang kue ulang tahun yang diatasnya bertuliskan angka 22.

"Saengil chukha hamnida! Saengil chukha hamnida! Saranghaneun Kim Jongin! Saengil chukha hamnida!" ucap semua orang bersamaan memandangku dengan senyum lebar mereka sambil bertepuk tangan.

Aku masih terdiam belum bisa mencerna semua ini. Sedetik kemudian aku akhirnya ingat jika hari ini tepat hari ulang tahunku.

"Sayang, selamat ulang tahun. Maafin aku ya, kalau bercandaan yang tadi sudah keterlaluan," ujar Kak Sehun sambil berjalan mendekat ke arahku dengan senyumannya.

"Ja-jadi ...." Aku masih tak percaya dengan apa yang terjadi saat ini. "T-tadi itu—"

"Itu semua hanya sandiwara yang aku rencanakan untuk mengerjaimu, Sayang. Aku hanya ingin memberimu kejutan di hari ulang tahunmu dengan dibantu mereka semua dan Mama." Kak Sehun menatap ke arah Mama dan beberapa orang yang aku kenal sebagai kerabat Kak Sehun.

"Iya, Sayang. Kami memang merencanakan semua ini untuk memberimu kejutan. Selamat ulang tahun ya, Nak," ucap Mama sambil tersenyum.

Air mataku langsung luruh karena merasa bahagia dan juga sedih. Sedih karena berpikir Kak Sehun benar-benar menyakitiku dengan ucapannya tadi. Namun, itu semua ternyata hanya sandiwara untuk memberiku kejutan.

To Be Continued

Saengil chukha hamnida : selamat ulang tahunSaranghaneun uri : untuk yang terkasihHyung : Kakak (dalam sebutan laki-laki)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saengil chukha hamnida : selamat ulang tahun
Saranghaneun uri : untuk yang terkasih
Hyung : Kakak (dalam sebutan laki-laki)

*Bagi yang nggak ngerti

Vote and Komentar 100, bakal update kilat! Sanggup nggak?

𝙈𝙮 𝙃𝙪𝙨𝙗𝙖𝙣𝙙 𝙡𝙤𝙫𝙚'𝙨 𝙈𝙮 𝙈𝙤𝙢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang