Aku hanyalah seorang gadis biasa yang sedang mencari jati diri sesungguhnya.Memilah dan memilih apa yang terbaik bagi masa depanku.
Gadis yang tumbuh dewasa dengan kasih sayang yang terbatas. Namun aku hanyalah seorang gadis remaja dewasa yang memiliki keegoisan layaknya remaja di luaran sana.
Hanya setelah aku menginjak bangku Sekolah Menengah Atas semua kehidupanku berubah seketika. Masalah dan beban pikiranku bertambah.
Hai salam kenal namaku Sheila Adipta, aku anak pertama dari keluarga yang sangat terhormat "HAHA LUCUKAN". Aku awalnya berpikir beruntung sekali aku bisa dilahirkan di keluarga seperti ini. Hingga waktu itu tiba aku menyesal karena telah mengatakan kata seperti itu dari bibirku ini.
Ketika adikku lahir dan saat itu pun aku sedang dalam fase remaja yang haus akan kasih sayang dan butuh support dari keluarga. Deran Adipta " Dia adik laki-lakiku". Semua kasih sayang mamah dan papah hanya kepada dia hingga aku pernah membencinya dan pada saat itu juga mamah mengetahui papah berselingkuh dengan wanita lain dan memutuskan untuk bercerai.
Waktu itu adalah waktu yang sangat-sangat buruk bagiku. Dan akhirnya aku memuntuskan untuk sekolah diluar negri untuk mencari ketenang.
Selama aku di New York aku telah membangun semua perusahaan yang menepati urutan ke 5 di dunia, walaupun perusahaan ini baru berjalan selama 2 tahun tapi aku sudah berada di posisi atas mengalahkan perusahan papahku yaitu Adipta Crop. Tidak ada yang mengetahui SHE GROUP adalah perusahanku baik itu keluarga maupun sahabat dan temanku sendiri.
Hanya ayah angkatku yang tahu semua ini. Selama New York aku mengalami keadaan yang sangat terpuruk hingga mamah tidak mengetahui papah sudah tidak pernah ngirimkan biaya atau pun uang jajan padaku.Hingga aku bertemu dengan seorang bapa-bapa tua yang mengajakku untuk ikut dan tinggal bersamanya. Dia hanya hidup sebatang kara tidak punya keluarga dan anak sejak saat itu namaku di ganti menjadi Sheila ardovnka.
Dia adalah mantan seorang mafia yang sudah pensiun di New York dia sangat di segani, dia pun memutuskan untuk mengadopsi ku selama di New York dan pada saat itu aku di kenal sebagai nona Muda Ardovnka. Ayah angkatku bernama David Ardovnka dia mengetahui semua cerita hidupku dan dia pun sangat menyayangiku layaknya seorang putri kandung, aku pun dilatih untuk menjadi seorang wanita yang kuat dan tegas karena ayah pernah bilang "Dunia itu memang kejam tidak ada belas kasih dan kamu pun harus seperti dunia yang kejam itu agar kamu bisa hidup di dunia ini".
Hari aku ingin meminta ijin kepada ayah agar aku bisa pulang sebagai Sheila saja tidak ada marga Adipta di namaku dan aku pun tidak ingin banyak orang-orang ayah yang menjagaku.
" Ayah!..ayah dimana?"teriak ku sambil mencari pak tua yang tak tau umur itu masih ingin terlihat seperti anak muda.
"come here princess..ayah di tempat pacuan kuda" Jawabnya sambil berteriak tak kalah keras.
"Ayah itu sudah tua masih saja bermain pacuan kuda. Nanti kalau ayah jatuh bagaimana pinggang ayah encok pasti"
"Dasar kamu ini mendoakan ayah seperti itu.kamu cari ayah ada apa?tanya nya
" Sheila ingin pulang ke indonesia, sheila sudah merasa baik kan dan sheila pun sudah siap untuk tinggal bersama papa, walaupun ibu tiri sheila pasti tak suka sheila ada di sana namun, sheila tetap anak nya dan punya hak untuk tinggal di sana" Jawabku dengan nada kesal
"Bagaimana dengan ibumu?"
"Sheila akan siap apapun keputusannya apakah itu sheila harus tinggal dengannya atau dengan papah" Jawabku dengan gemetar. Ayah pun mengerti dan langsung memegang tanganku dan menenangkan ku agar aku tetap dalam kondisi stabil.
"Ayah tahu kamu masih emosi kepada mereka dan ayah juga mengerti bahwa mereka masih keluarga kandungmu. Ayah hanya takut kamu tidak bisa mengontrol emosimu itu yang mengakibatkan luka kecil itu tumbuh membesar lagi pada akhirnya kamu kehilangan kendali dan ayah tidak ada di sampingmu untuk menguatkan mu, satu lagi ayah tidak akan bisa melihatmu lagi mengomeli si tua bangka yang tidak tau usia ini" Ucapnya sambil memelukku.
Aku pun melepas pelukan ini sambil memegang tangan ayah dan meyakinkannya "Ayah tenang saja sheila yakin sheila bisa jaga diri sheila, dan untuk masalah itu ayah boleh menyuruh arthur untuk ikut menjaga sheila namun arthur hanya bersikap sebagai sahabat sheila jangan menganggap sheila sebagai nona muda ardovnka" Ucapku sambil tertawa
Arthur adalah orang kepercayaan ayah untuk menjagaku, aku bertemu arthur pada saat ayah ingin jalan jalan ke suatu desa dan ayah pun melihat arthur sedang di keroyok oleh para preman. Pada saat itu arthur dilatih oleh orang orang kepercayaan ayah dan dia kini menjadi anak buah ayah sekaligus bodyguard ku.
Umur ku dan arthur sama sehingga kami pun bersekolah di satu sekolah yang sama. Ya ulah siap lagi kalau bukan si pak tua yang tidak tau umur itu dia bilang "biarkan arthur bersamamu agar ayah tau kelakuan kamu di sekolah sekaligus arthur bisa menjagamu".
Aku dan arthur tidak terlalu dekat dia seperti kulkas berjalan setiap kali ku ajak ngobrol pasti jawabnya " Iya nona, terserah nona, dsb" Kaku sekali memang seperti kanebo. Namun di balik sikapnya itu dia mati matian menjagaku walaupun aku juga bisa menjaga diri. Orang orang di sekolahku semua tau kalau aku adalah anak angkat dari mantan mafia yang di segani namun mereka tetap saja merasa iri. Dan pada saat itu ada satu siswi yang berbicara bahwa aku adalah anak pungut mafia yang berdarah dingin. Iya bener aku anak pungut tapi di mataku ayah bukanlah mafia yang berdarah dingin melainkan seorang ayah yang sangat sempurna dan aku berharap bahwa ayah angkat ku ayah kandungku sendiri. Semua orang sudah tau bahwa aku tidak bisa mendengar ayahku di hina dan pada saat itu aku tidak bisa menahan emosiku hingga aku menendangnya dan arthur menyuruhku untuk tenang selain ayah hanya arthur lah yang bisa menenangkan ku walaupun dia dingin seperti kulkas tapi aku tau arthur sangat peduli padaku bukan sebagai nona tetapi teman juga.
"Baiklah ayah mengijinkan mu untuk pulang ke indo jangan lupa makan anak ayah tau kamu suka telat makan hingga perutmu suka sakit. Dan jangan lupa kamu arthur jaga nona keras kepala ini selama di indonesia ayah mempercayakan anak ayah kepadamu jika terjadi sesuatu padanya" Ucapnya sambil menggerakkan pestol ke arah kepala nya
"Ayah sudah jangan seperti itu liat mukanya sudah pucat seperti itu"ucapku sambil tertawa melihat wajahnya yang dingin namun terlihat jelas ketakutan di wajahnya yang tampan itu.
" Sudah nona jangan menertawakan saya. Untuk itu saya pasti akan menjaga nona muda yang keras kepala ini tuan"jawab nya
"Sudah ku bilang di rumah jangan panggil aku nona dan pada ayah jangan panggil tuan kita kan sudah sepakat" Ucapku sarkas
"Iya arthur kau sudah ku anggap sebagai anakku sendiri panggil aku ayah saja dan tugasmu cuman satu lindung putriku ini" Ucap ayah sambil menepuk nepuk pundak arthur.
"Ayah sheila dan arthur akan berangkat besok dan sheila tidak mau menggunakan jet pribadi ayah, ayah boleh mengantar sheila sampai bandara saja karena sheila tau ayah sudah tau harus banyak banyak istirahat. Dan untukmu henry jaga ayahku dengan baik kabari aku jiga ayah membangkang dan so soan seperti anak muda" Ucapku tegas
"Baik nona" Jawab henry
"Sudahlah sekarang kalian istirahat dan kemasi keperluan kalian masing masing untuk pesawat jam 11 take off" Ucap ayah
Aku dan arthur pun pergi ke kamar masing masing untuk menyiapkan barang barang yang di perlukan untuk tinggal di indonesia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Bad
Teen FictionHai salam kenal namaku Sheila Adipta, aku anak pertama dari keluarga yang sangat terpandang dan terhormat "hahaha lucu kan". Aku awalnya berpikir betapa beruntungnya aku bisa dilahirkan dikeluarga ini, hingga waktu itu tiba aku menyesal karena terla...