two

6 2 0
                                    

Pagi haripun tiba aku bersiap-siap untuk perjalanan ke Indonesia dengan suasana hati yang baik.

"Sheila kemarilah cepat, kamu makan sarapanmu" ucap ayah duduk di meja makan bersama arthur

"Good morning ayah.. Iya sheila akan memakan makanan ini karena setelah sheila pergi, sheila tidak bisa lagi memakan makanan buatan ayah" ucapku sembari berjalan untuk duduk di sebelah ayah.

"Sheila putri ayah satu-satunya tidak ada lafi putri ayah selain kamu, ayah mohon jaga kesehatan, makan teratur dan istirahatlah dengan cukup jangan terlau banyak pikiran. Kalau ada apa-apa kamu telpo ayah lebih dulu dan kamu pun jangan lupa untuk  mengunjugi ayah disini. Rumah yang besar ini akan sepi kalau kamu tidak ada"ucap ayah sambil menggenggam tanganku.

Aku tau ayah sangat sedih dan aku pun merasa tidak tega untuk meninggalkan ayah disini. Namun bagaiman pun aku harus membereskan semua permasalahanku dengan keluarga kandungku karena aku masih punya ikatan darah dengan mereka.

Sebisa mungkin aku menenangkannya "Ayah tenang saja setelah masalah ini selesai sheila akan kembali pulang kerumah ini apapun kondisinya nanti ayah tetap kan menjadi ayah sheila selamanya" aku pun tersenyum kepadanya.

Aku dan arthur pun segara berpamitan kepada semua yang ada dirumah dan meminta mereka untuk menjaga dan merawat ayah selama kami pergi.

Aku pun memeluk ayah "Jaga kesehatan ayah selama aku pergi"

"Baiklah putriku ayah akan selalu menjaga kesehatan ayah selama kau pergi"balasnya

"Jaga putriku sebaik mungkib sebagaimana kamu menjaga diri dan nyawamu sendiri dan laporkan hal-hal yang dilakukan disana"ucapnya sambil berbisikan dan menepuk pundak arthur.

Kami pun segara masuk kedalam kabin pesawat dan melambaikan tangan kepada ayah bahwa kami akan pergi untuk waktu yang cukup lama, kami merasa bosan dengan perjalanan yang cukup lama ini.

"Apakah nona ingin melakukan hal yang membuat kita tidak bosa nona"tanyanya

"Kamu ini sudahku bilang jangan panggil aku nona awas saja kalau sekali lagi kau panggil aku nona aku tidak akan pernah memaafkanmu"balasku sambil menatap mata biru yang indah miliknya.

"Baiklah akan ku coba"balasnya singkat.

"Apa rencanamu sekarang"tanyanya sambil memberikanku minuman soda

"Aku akan pergi kerumah bunda dulu setelah itu akan pergi kerumah papa tapi untuk malam ini kita istirahat dulu di mansion yang sudah di sediakan ayah"jawabaku sambil meminum minuman yang telah arthur berika tadi.

Setelah perjalanan yang cukup lama akhirnya kami tiba di bandara Seokarno-Hatta. Aku pun menghirup udara ibu kota yang masih tetap sama.

"Akhirnya aku bisa kembali kesinia lets begin Jakarta"ucapku sambil tersenyum kecil yang meremehkan

Arthur yang melihatku seperti itu mengerti bahwa akan ada hal-hal yang menarik menanti kami disini.


-seeyouuuuuuu

Not BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang