3

14 2 0
                                    

Aldeto Razqa Abiyasa.

iya
namanya Aldeto

nama yang bagus,
sesuai dengan wajahnya
tapi tidak dengan sikapnya
yang dingin
galak

"heh, malah bengong. siapa namanya?" ujar feyza menghancurkan lamunan ku

"namanya, Aldeto Razqa Abiyasa."

"Aldeto? ka Deto? yang anak 12 IPA 1 kan?"

"kamu kenal Fey?"

"aduh, ga ada yang ga kenal sama dia. dia itu kan ketua PMR disekolah ini, orangnya emang gitu cool, berwibawa" jelas feyza sambil menggerakkan tangannya

"cool? berwibawa?" ucap ku sambil menyeringitkan alis

"coolkas maksudnya?" lanjut ku

"ih yaampun, dia tuh emang cool banget dingin gitu, banyak banget yang suka sama dia" jelas feyza

"termasuk kamu?" tanya ku singkat

feyza hanya senyum sambil mengangguk, memberi arti "iya"

"duh Fey, apa yang disuka dari dia? galak, dingin gitu"

"itu dia yang bikin aku tertarik" ucap feyza

-jam pelajaran hari ini telah selesai, sampai jumpa esok pagi dengan semangat yang baru-

"temenin aku tunggu jemputan ya, plis plis aku takut kalo nunggu sendirian di gerbang" mohon Feyza memasang muka yang kasihan.

"iya oke" ujar ku singkat padat dan jelas

_di depan gerbang sekolah_

aku bingung, apa yang ditakutkan ketika menunggu. jelas jelas ini ramai banyak murid murid yang keluar sekolah. bahkan ada yang duduk duduk mungkin menunggu jemputan juga.

"nah itu, jemputan aku udah dateng. yu naik, aku antar pulang sekalian." ucap feyza sambil menunjuk mobil warna hitam yang dikendarai oleh ayahnya.

"aku kan bawa kendaraan sendiri Fey, kamu pulang duluan aja ya aku harus ke parkiran dulu"

"oh iya, temen ku kan ksatria baja hijau ya haha" ledek feyza

"iya dong" jawab ku

"yauda aku duluan ya, kamu pulangnya hati-hati. Baai chairmate aku."

aku hanya membalasnya dengan lambaian tangan dengan senyum lebar
oke.
saatnya mengambil kesayangan ku

_PARKIRAN SEPEDA_

Nah ini dia yang setia menemaniku kemana pun dan kapan pun

sepeda gunung yang aku modif jadi warna hijau. kenapa? karena aku suka hijau.

rutinitas setiap pulang sekolah, aku tidak langsung pulang.
aku selalu ke kedai untuk membeli matchalatte
menurut ku, matcha itu enak
enak banget
ko bisa ya ada orang yang gak suka matcha?
aneh.

"eh neng Nata, matchalatte kaya biasa kan?" ujar ibu siti

Bu Siti itu yang punya kedai ini, kedainya cukup ramai dan Bu Siti berencana menambah outlet lagi, padahal sekarang outletnya sudah bisa dibilang banyak, dan spesialnya rasa matchalatte disini paling enak dan terenak.

eh,
sebentar
iya, Nata itu aku

Natasya Graceva

"ini dia matchalatte nya, secantik yang pesan." ucap Bu Siti dengan senyum yang terbuka lebar

"ibu.. bisa aja, matchalatte nya juga secantik yang bikin." jawab ku pada Bu Siti

"yah, tapi ini bukan ibu yang bikin neng, yang bikin anak ibu"

"ohya? wah anak ibu pasti pinter dan cantik nih"

"heh, anak ibu cowo tau, masa dibilang cantik" ujar Bu Siti sambil tertawa

"oh cowo, maaf Bu. Nata kan gatau hehe"

"nanti kapan-kapan ibu kenalin ya, pasti dia senang ketemu kamu. satu-satunya pelanggan yang masih setia minum matchalatte buatan dia"

"eh gausa repot repot Bu, nanti yang ada Nata ganggu anak ibu kerja"
"tapi matchalatte nya memang enak ko bu" lanjut ku

"yauda diminum ya, ibu mau lanjut layanin yang lain"

"iya Bu.."

AbiyasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang