"pah Aku sekolah dlu ya,kayaknya nanti aku pulang telat,soalnya ada eskul"teriak Askara dari pintu sambil memasang sepatunya
"Nak,udah bawa obat belum?,jgn terlalu capek ya,klo gk kuat telpon papah aja"
"Udah kok pah,santai aja,gk bakal capek kok,cuma ngelukis doang"
Aksara pamit dan menyalami tangan ayahnya,lalu pergi dengan supir pribadinya
"Woi! Tumben kgk telat,bangun pagi Lo?"baru datang sudah disuguhi pertanyaan oleh Jovan,teman sebangkunya
Aksara hanya membalasnya dengan muka yg sinis,tapi bukan marah,hanya untuk bercandaan.
"Banyak nanya Lo ah,baru Dateng gw nih,harusnya tuh siapin tempat duduk gw,bersihin meja,itulah guna teman sebangku"muka Askara sangat tengil,membuat Jovan sedikit kesal
"Gw bukan babu lu ya....,harusnya tuh Lo Bambang"
"Nama gw bukan Bambang itu mah nama guru agama kelas sebelah"
"HAI GEDDDD!!!!WATSAPP EPRIBADEHH,PANGERAN DATENG"siapa lagi yang teriak seperti itu jika bukan Haikal,pagi² sudah membuat kelas berisik,ya walaupun tujuannya untuk menghibur
"Berisik anjirr"Teriak seorang pemuda idaman para perempuan dia sekolah,tukang gombal dan tukang ghossting,siapa lagi kalau bukan Jhanatan si buaya darat sekolah
"Diem lu ah pedo,gw tuh lagi seneng bgt"bantah Haikal
Dibalas delikan mata jhanatan dan tatapan datar Askara dan Jovan"Ape lu liat² gw kek gitu,naksir Ama gw ya,sorry ya gw masih lurus"melihat kearah Askara sambil mempoutkan sedikit bibirnya
"Apaan sih geli gw yg ada Ama lu,gw juga masih mikir² ya klo gw belok ke lu,ketek kudanil"Askara merubah wajahnya yg tadi datar menjadi wajah tengil ke arah Haikal
"Woi!ngantin dlu yok,mumpungasih lama masuknya nih"ajak marshel,lah?sejak kapan marshel sudah datang?
"Shel? Lo kapan Dateng dah?,kok gw kgk liat"ujar Haikal bingung
"Lo sih berantem Mulu Ama Askara"ucap marshel,dan pada akhirnya semua sahabatnya menyetujui marshel untuk ke kantin
"Ih ada cewe,kiw kiw,cewe sini sama aa"Tampaknya Jhanatan sedang menggoda adik kelas yg sedang berlalu lalang di kantin
"J-jov dada g-gw sakit jov"Aksara memegang pundak Jovan yang sedang bermain hp,sontak Jovan panik,sama dengan yang lain nya
"Ra tahan dlu ya gw ambilin obat dlu,lu bawa obat kan"? Tanya Haikal panik setengah mati,bagaimana tidak,muka Askara yg sudah sangat pucat dan berkeringat membuat nya semakin mengenaskan
"Dimana obat Lo?"tanya Haikal lagi,Askara sudah sangat kesakitan dan tidak mampu untuk menjawab lagi,jangan kan menjawab bicara saja tampaknya dia sudah tidak kuat
"Lo cari aja kal,di dalem tas nya"teriak jhanatan
Marshel dan Jovan bergegas membopong badan Askara ke UKS,sedangkan jhanatan mengikuti mereka dari belakang sesekali dia mengelus punggung Askara dengan harapan agar lebih baik
"Ra,mana yg sakit?"tanya marshel sembari menuangkan minyak kayu putih di sekitar dada Askara
"S-sesek"Askara mulai merasakan panas di dadanya,Asma nya sudah sangat parah,dia bisa kapan saja kambuh
"Iya,iya gw tau,tahan dlu ya Ra,Haikal lagi ngambil obat nya dlu,plis tahan dlu ya gw mohon"Jovan sudah sangat panik,melihat keadaan temannya membuat dirinya semakin takut
BRAK!!
suara pintu dibuka sangat keras,itu adalah Haikal,dengan membawa inhaler Askara
Buru-buru Askara menghirup inhaler itu,dan keadaanya mulai membaik,Jhanatan segera menelpon ayahnya Askara untuk menjemputnya
Ruang UKS sangat luas hampir tidak seperti ruang UKS,ke-empat sahabat itu menunggu hingga ayah Askara datang,untung saja hari ini guru tidak masuk ke kelas jadi mereka bisa bebas
"Jov?tenang kok Askara baik² aja,dia udah biasa kyk gini,jgn nangis"Marshel menenangkan Jovan yg sedang mengeluarkan air matanya,bagaimana tidak,melihat sahabatnya seperti saudara kandung nya sendiri sedang menderita karna penyakitnya,semakin ia ingin menjaga Askara.
"Kita juga ngerasain jov,jgn nangis ya,Askara baik² aja sekarang,tuh liat dia lagi tidur,jgn diganggu"jhanatan ikut menenangkan Jovan yg sedari tadi masih saja menangis
Haikal?dia masih keringat dingin karna saking paniknya,walaupun itu sudah biasa tapi tetap saja ia takut sahabatnya kenapa²
Aksara telah di gendong oleh ayahnya menuju mobil,sahabat²nya membantu ayahnya,di tidurkan Askara di kursi paling belakang
"Makasih ya anak²,saya sangat beruntung anak saya mempunyai teman seperti kalian"ucap ayah askara kepada 4 anak itu
"Iya gpp om,kami sahabatnya sudah mengganggap Askara seperti saudara kandung kami,kami juga ada kewajiban menjaga dia"ujar marshel sopan
Chandra atau ayahnya Askara hanya tersenyum manis dan menundukkan kepalanya,dan mengucapakan
"Sekali lagi saya berterima kasih"
Lalu pergi meninggalkan mereka
Yak ini chapter pertama cerita pertama dan karya pertama dari aku,maafin klo ada typo,gk nyambung dan kesalahan yang lain,Jan marah ya tiba² Askara udah kambuh aja
Comment & vote Jan lupa ya
Tinggalkan jejak sembelum menghilang👁️👄👁️
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐒𝐊𝐀𝐑𝐀|𝖧𝖱𝖩•
Random𝑼𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒖 𝒄𝒂𝒉𝒂𝒚𝒂 𝒌𝒖,𝒂𝒌𝒖 𝒚𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒌𝒂𝒖 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂,𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒔𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈 𝐀𝐬𝐤𝐚𝐫𝐚-