Lelah?memang
Tapi jika sudah takdirnya...
Ya kita harus mengikutinya
Bukan malah menentangnyaHari ini seperti biasa Askara Chek up ke rumah sakit,ya sedikit paksaan dari teman²nya membuat dirinya terpaksa untuk Chek up
"Aska?nanti klo udah lulus mau ngambil jurusan apa?"
Askara yang sedari tadi melamun entah memikirkan apa,seketika tertegun dengan pertanyaan yang diberikan oleh Jeff sang dokter sekaligus om angkatnya
"Klo ada umur Aska mau ngambil kedokteran aja om"
Jeff sedikit tertegun mendengar jawaban Askara,dokter yang merawat dia tak sanggup menahan air matanya,ia sangat menyayangi Askara layaknya keponakan kandungnya
"L-loh kok om nangis?"
Jeff segera menyeka air matanya yang tidak tahu kapan keluarnya
"Eh,maaf Ra"
Askara masih melihat Jeff yang tengah membersihkan bekas Air matanya
"Askara..." Kata² Jeff menggantung,Jeff memegang bahu Askara,dan perlahan menatap Askara
Askara yang Ter-notice menatap Jeff dalam,begitu pun sebaliknya
"Kamu harus bisa ya capai cita² kamu,kamu harus kuat,kamu yakinin klo kamu itu bisa sembuh" buram,pandangan Jeff kini buram, tertutup oleh air matanya,ia tak sanggup seperti ini
Askara tersenyum ke arah Jeff, senyumannya sangat tulus,matanya juga tidak berbohong kalau ia sangat mengharapkan umur yang panjang
"Iya om,aku janji buat gapai cita² ku,dan yakinin klo aku bisa sembuh
Ruangan itu menjadi saksi bisu rasa sayang seorang paman kepada keponakannya
"Nak?mau jenguk mamah?"
Chandra yang sedang memasak untuk sarapan,tiba² terlintas dipikirannya untuk menjenguk mendiang istrinya
"Hmm..boleh deh pah,nanti abis aku pulang sekolah,tapi aku boleh ajak temen² aku kan pah?"
"Boleh, tapi izin ke orang tua mereka dulu,nanti papah izinin"
Askara hanya menjawab dengan jari berbentuk "o"👌
"Kawand² ku sekalian...dengerin Askara mau ngomong" Yap!itu adalah suara Haikal, dari tadi Askara ingin bicara namun selalu terpotong dengan perdebatan Jhanatan dan marshel yang sedang berebut permen yupi.
"Eh maap Ra" Askara hanya menjawab dengan anggukan dan senyum seperti biasanya
"Jadi...Lo mau ngomong apa?"
"Lu pada mau ikut gk ke kuburan mamah gw?"
Sontak semua sahabatnya agak sedikit kaget,tumben sekali Askara mengajak ke mendiang sang ibu
"Wah gw mau Ra,dari dulu gw mau jenguk emak Lo,Lo kgk pernah bolehin" Kata Haikal sambil menjentikkan jarinya,dan dijawab dengan anggukan Jovan dkk
Pasalnya Askara tidak pernah mengajak mereka semua untuk menjenguk sang ibu,bahkan Askara melarang mereka menjenguknya
Karna jika mereka menjenguknya, mereka akan melihat Askara sangat terpuruk hingga menangis
Namun,entah dari mana rasanya ingin saja mengajak mereka menjenguk sang ibu.
"Nanti pulang sekolah ya,tapi izin dlu sama ortu kalian,takut dicariin"
"Hai mah?gimana kabarnya?mamah lagi ngapain disana?enak gk mah tempatnya?entah berapa kali aku ngomong ini ke mamah tapi aku kangen banget sama mamah,oh ya mah,Aska bawa temen² Aska sekaligus sahabat Aska,mereka baik banget mah,kayak kakak kandung Aska"
"Hai Tante?Tante gimana kabarnya?,Tante tenang aja ya...disini banyak yang sayang Askara"Memang marshel paling lembut diantara yang lain
"Tante?aku Haikal,maap ya Tante,anak Tante pendek bgt,jadi nya suka ikal ledekin,tapi buat bercanda doang kok Tante serius deh"Haikal membentuk tangannya seperti"piece"
Yang lain hanya melihat ke arah Haikal dengan tatapan dan senyuman sedikit...horror mungkin
☺️🔪
"Mah...Aska gak pernah nyesel di lahirin sama mamah,Aska juga gk pernah nyesel dengan penyakit bawaan ini,Aska bersyukur masih banyak orang² yang sayang dan care sama Aska"Diam² Askara sudah menangis dalam diam,ia tidak mau terlihat lemah oleh sahabatnya
"Mamah baik² ya disana,tunggu Aska ya mah disana,kita tunggu takdir tuhan mah"
"Wendy,sayang,aku bakal berusaha yang terbaik untuk nyembuhin Askara,kamu tenang aja ya,aku bakal jaga Askara dibantu sama yang lain,kamu baik² disana ya Wen"
"Tante,kita pulang dlu ya,tenang Tante,kita bakal jaga Askara bareng²"kini Jhanatan bersuara
"Tante gk usah khawatir ada kita semua disini,jaga diri baik² Tante"Jovan kini sedang mengelus punggung Askara
"Mah,Aska pulang ya,kapan² Aska jenguk lagi,dadah mah"
Askara pergi ke toko buku langganannya untuk membeli alat tulis
"Eh Ra?" Tiba² ada seorang laki² bertubuh lumayan tinggi dibanding Askara,menghampiri Askara
"Eh Han?,Lo ngapain?" Basa basi sebelum perbicangan itu dibutuhkan
Yangie pria kelahiran 2000,teman lama Askara saat SMP,lumayan akrab,tapi saat sudah lulus mereka jadi lost contact
"Lagi nyari buku novel yang romance gitu,lu gimana kabar?"
"Baik kok,lu sendiri?"
"Baek,eh btw lu sekolah dimana?"
"Di SMA praja wisangna" Askara sembari melihat-lihat pulpen mana yang akan ia beli
"Lah?ada sodara gw Ra disitu"Askara yang mendengarnya sontak melihat ke arah yangie
"Lo kenal Haikal?iya sodara gw ntu"
Ternyata dunia itu sempit ya,dia baru saja bertemu dengan saudara dari sahabatnya yang dlu nya teman akrab saat SMP"Oalah,itu sahabat gw yang"Askara tersenyum tulus
"Mau aja lu sahabatan Ama Malika"masih sempat² nya yangie mengejek Haikal
Askara tertawa kecil mendengar perkataan yangie
Tringg... tringg
handphone yangie berbunyi
"Eh Ra,gw duluan ya,gw disuruh pulang sama mamah"
Dibalas anggukan oleh Askara,yangie meninggalkan toko buku tersebut
Blom nge-feel bgt ceritanya,blom ada sad² nya,tunggu dlu ya,masih ada beberapa chapter,chapter ini masih biasa aja,btw maapin aku ya klo banyak typo🙂maklum malem² bikinya rada nge-blank
Vomment don't forget guys❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐒𝐊𝐀𝐑𝐀|𝖧𝖱𝖩•
Random𝑼𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒖 𝒄𝒂𝒉𝒂𝒚𝒂 𝒌𝒖,𝒂𝒌𝒖 𝒚𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒌𝒂𝒖 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂,𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒔𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈 𝐀𝐬𝐤𝐚𝐫𝐚-