ALEXA (End)

part 14

Malam hari

Hari ini Rafael akan pergi ke club. Pikirannya kacau sedari tadi ia terus-menerus memikirkan Alexa.

Saat pergi menuju club, ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dan................

Brakkkk

Mobil Rafael bertabrakan dengan sebuah truk dari arah berlawanan. Rafael berusaha keluar dari mobilnya dan ia berhasil, tetapi... tubuhnya penuh dengan darah.

Devan yang tak sengaja melintas di tempat tersebut pun kepo dengan apa yang terjadi disana. Saat mengetahui korban kecelakaan pun dirinya mematung melihat sahabatnya sendiri berlumuran darah seperti itu.

Ia langsung berlari ke dekat Rafael.ia sudah memanggil ambulance.

"Raf bangun Raf!gue mohon bertahan"ucap Devan dengan air mata yang menetes dari matanya

"Gue gak kuat Van"lirih Rafael

"Lo kuat! Lo harus bertahan, sebentar lagi ambulance datang"ucap Devan

Tak lama kemudian ambulance pun datang. Rafael akan segera dibawah ke ruang sakit terdekat disini.

❄️❄️❄️❄️

Rumah sakit

"Maaf mas nya gak boleh masuk"ucap suster

"Tapi sus"ucap Devan

"Dokter akan memberikan yang terbaik"ucap suster Tersebut

"Gue harus kabarin orang tuanya dan yang lain"gumam Devan

Setelah mengabari mereka semua, tak lama kemudian orang tua dan teman" Rafael sudah berdatangan.

"Nak Devan gimana keadaan Rafael?"tanya Santi mama Rafael

"Rafael kritis Tante"ucap Devan

Mereka semua syok mendengar penuturan Devan.

"Rafael!"teriak Santi sambil menangis

"Mah udah mah anak kita kuat kok"ucap Surya berusaha menenangkan istrinya

Pintu terbuka menampilkan seorang dokter dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"Gimana keadaan anak saya dok?"tanya Santi

"Maaf Bu...kami sudah melakukan yang terbaik, tapi keadaan anak ibu saat ini sedang koma, kalian semua berdoa saja karena mukjizat datang dari yang maha kuasa"ucap dokter tersebut

"..."

"Kita boleh masuk?"tanya Savian

"Boleh asal jangan berisik dan harus bergantian"ucap dokter tersebut

"Terimakasih"ucap Savian

"Sama-sama kalau gitu saya permisi"ucap dokter tersebut

"Sebaiknya Tante Sama om masuk dulu"ucap Savian

"Kalian aja dulu, Tante Santi Sam om nanti aja"ucap Surya

"Yaudah kalau begitu saya masuk dulu"ucap Savian

"Gue ikut"timpal Kenzo

"Gue juga"sahut Devan

Akhirnya mereka bertiga masuk kedalam ruangan Rafael.

"Raf bangun dong, kita semua kangen sama lo"ucap Kenzo

"Gue yakin dia kuat"sahut Savian

Suara monitor berbunyi nyaring yang membuat mereka bertiga panik.

"Dokter! Suster! Tolong!"teriak Kenzo

Tak lama kemudian dokter dan suster datang.

"Mohon tunggu diluar"ucap dokter yang bernama Anton Tersebut

Akhirnya mereka semua terpaksa keluar.sedangkan didalam sana sang dokter berusaha untuk menyelamatkan nyawa Rafael.

Dokter Anton menggeleng lemah sembari menatap kedua suster disampingnya.

"Waktu kematian, pukul 23.00"ucap dokter Anton

Ia kemudian keluar dari ruangan tersebut.sementara dua suster tersebut akan melepas semua alat yang terpasang pada tubuh Rafael.

"Gimana dok keadaan anak saya?"tanya Reno

"Maaf kita semua sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi Tuhan berkehendak lain"ucap dokter Anton

"Nggak mungkin"ucap Kenzo

Kemudian mereka semua berlari masuk kedalam ruangan Rafael. sedangkan Sinta sudah pingsan sejak dokter mengatakan putranya telah tiada.

"Raf bangun Raf....kita semua butuh elo"ucap Kenzo sambil memeluk jenazah Rafael

"Raf...bangun"ucap Devan sambil menggoncang kan tubuh Rafael

Sedangkan sedari tadi Savian sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi.dia menangis dalam diam.

❄️❄️❄️❄️

Berbeda lagi dilain tempat, disaat Rafael sedang berjuang untuk hidup dan matinya, Alexa dan Revan kini tengah melaksanakan acara pertunangan nya.

Pranggg

Alexa tak sengaja menjatuhkan gelas yang dipegangnya. Entah kenapa perasaan nya sedari tadi tidak enak

"Rafael" ucapnya dalam hati

"Kamu kenapa sayang?"tanya Revan

"I'm okay"ucap Alexa

"Yaudah kalau gapapa sekarang kita kedepan dulu yok"ajak Revan

"Ayok"balas Alexa

❄️❄️❄️❄️

Mungkin inilah ending dari cerita ini Rafael tidak bisa bersama dengan Alexa hingga maut menjemputnya.

Jangan lupa vote and komen 👌.

(Salam 6 agama).