3

312 52 0
                                    

Happy reading
.
.
.

"Kai-ya jangan berlari nanti kau jatuh" ucap ku sambil mengikutinya berlari.

sudah hampir sebulan aku dirumah nenek dan nenek akhirnya sudah mulai pulih, aku dan orang tua ku juga akan pulang ke Amerika, sedih rasanya bahwa aku akan meninggalkan kai di sini aku sudah merasa betah disini apalagi dengan kai anak itu membuatku menyayanginya dengan tingkah polos dan lucunya ah sungguh menggemaskan.

"Hyung ayo kejal hueningie wlee" disaat itu pula dirinya tersandung oleh batu dan jatuh dengan lutut yang tergores dan berdarah. Anak ini memang sangat lincah.

"Yeonjuniee hyung, aahh SAKIITT" tangisnya sambil memegang lutut yang terluka.

"Kan sudah hyung bilang kai jangan berlari" panikku " ayo sini hyung gendong"

Aku pun pulang ke rumah nenek sambil menggendong kai yang berada di pundakku.

"Hueningie sayang yeonjunie hyung" ucapnya tiba-tiba, aku pun tersenyum dengan apa yang dikatakannya tadi.

"Hyung juga sayang padamu kai-ya, tapi kau jangan nakal kalau kau nakal hyung tidak jadi sayangnya"

"Tidak hueningie tidak akan nakal hyung, janji!" Ucapnya sambil mengulurkan kelingking padaku, aku pun tersenyum dan ikut menautkan jari kelingkingku padanya.

"Hyung besok ayo kita belmain di kebun jeluk yang di sana" tunjuknya pada kebun jeruk yang berada di seberang jalan.

Aku pun menghela napas, tidak tega sebenarnya mau menolak ajakan nya tapi mau bagaimana lagi aku harus pulang besok.

"Tidak bisa kai, hyung besok harus pulang ke rumah hyung"

Seketika kai diam dan tidak merespon apapun lagi setelah aku mengatakan akan pulang kerumahku.

Saat sampai dirumah nenek pun ia langsung masuk dan mencari eommanya. Biasanya dia akan menempel terus denganku apapun aktifitas nya mau makan atau pun mandi pasti ia akan mencariku, tapi kali ini tidak. Kenapa anak itu.






Moment of Alwayness..

SEKEJAP [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang