4

323 47 0
                                    

Happy reading
.
.
.

"Yeonjun barangmu sudah siap?" Tanya eomma. Kami akan berangkat pagi ini setelah sekian lama disini huuh rasanya tidak ingin pulang apalagi yang melihat kai sesegukan seperti ini sungguh tidak tega diriku.

Kai terus menangis sambil merangkul leher eommanya, semalam kai bilang pada bibi bahwa ia ingin ikut denganku ke Amerika tentu saja bibi menolaknya dan karena itulah kai menangis.

"Kai" panggilku padanya dengan lembut.

Kai malah mempererat pelukannya pada bibi, kenapa hatiku sedih melihatnya kai sepertinya tidak ingin melihatku.

"Hyung janji libur semester besok hyung akan segera pulang kerumah nenek dan bermain lagi denganmu, hyung akan membawa mainan dan jajanan yang banyak untukmu. Tapi kau jangan marah lagi ya pada hyung" bujukku padanya. Sedangkan yang lain hanya menatap sendu kai yang sedang sesegukkan.

"Kai-ya" panggilku lagi, sepertinya dia memang sedang merajuk padaku huuh, padahal aku ingin memeluk dan menggendongnya sebelum aku pergi.

"Yasudah kalau begitu kami akan berangkat sekarang ya, eomma semoga kau baik-baik saja dan seterusnya" ucap eommaku yang berpamitan pada nenek. Aku pun memeluk nenek dan mengatakan agar baik-baik saja dan jangan sakit lagi, nenek pun hanya mengangguk dan mengiyakan.

Saat aku eomma dan appaku mulai berjalan ke arah mobil taksi kai memanggilku.

"Yonjuniee hyung" panggilnya dan berlari ke arahku langsung saja aku menangkap dan menggendongnya, akhirnya.

"Hyu.. hyuuung" bukannya mereda ia malah tambah sesegukan menangis di pelukan ku.

Ya ampun sungguh tidak tega aku melihatnya pasti aku akan merindukan tingkah konyol beserta sifat jahilnya ini.

"Tunggu hyung ya hyung pasti akan kesini lagi dan kita akan membeli es krim kesukaan mu yang buaaanyyaakk" bujukku lagi agar ia berhenti menangis. Ia hanya mengangguk.

"Sudah hueningie yeonjun hyung akan pergi, sini sama eomma ya" aku pun memberikan kai kepada bibi, dan setelah nya aku memasuki mobil taksi berasam eomma dan appaku.

Aku pun melambai kan tangan pada semua orang yang berada di sana termasuk kai, kai pun ikut melambaikan tangan nya denga muka dan hidung yang memerah karena menangis tadi. Aku pun tertawa melihatnya, lucu sekali anak itu.







Moment of Alwayness..

SEKEJAP [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang