Siap untuk komen tiap paragraf?
Ditunggu vote and comment-nyaa ✿⑅ - ☆ - ⑅
Ketiga remaja tersebut baru saja turun dari kamar masing-masing. Satu-satunya perempuan di situ kini loncat-loncat kegirangan. Seperti halnya anak kecil, ia memiliki sisi manja yang akan ia tunjukkan pada beberapa orang saja.
Senyum yang sedari membuka mata mengawali hari tak luntur terpancar. Aura kecantikannya pun tak mau kalah dari matahari yang kian menyinari bumi.
Dua diantaranya berdiri merenggangkan otot agar tidak cedera nantinya. Saking terlalu fokus, bahkan mereka sama sekali tidak melirik gadis yang hampir saja menenggelamkan wajahnya di kolam sedalam dua meter itu.
"Hazel!" seru Valdo panik. Dirinya tadi bersama Joshua sedang fokus pemanasan tetapi suara gadis itu tiba-tiba hilang membuatnya mau tak mau menoleh.
"Gue mau berenang di sini, Val." Dijamin, mendengar suara rengekannya yang memenuhi indra pendengaran membuat kedua cowok itu menghela nafas berat dan mengangguk pasrah.
Gadis itu bersorak kegirangan. Namun, Joshua yang tiba-tiba mengundurkan diri dari tempatnya berdiri melunturkan senyumannya.
"Joshuaa," lirihnya hampir menangis.
"Eh, eh, jangan nangis dong! Sini-sini." Entah kenapa sisi cengengnya muncul belakangan ini. Hazel yang masuk dalam pelukan Valdo itu terus mengalirkan air matanya. Elusan di punggung dan kepalanya pun tak henti Valdo berikan.
"Jangan nangis lagi dong, ah." Hazel melepaskan pelukan mereka, kemudian melangkah menuju gazebo yang biasanya mereka gunakan untuk belajar bertiga dengan menghentakkan kakinya lucu.
"Iya, gue tau gue gak bisa berenang. Tapi emangnya gue gak boleh ya minta kalian ajarin gue berenang? Iya, gue tau, gue cebol! Gue jarang olahraga, tapi gue juga mau kali bisa berenang bareng kalian," ocehnya tak berhenti. "Ish, kesel kesel kesel sama kalian! Emang ya, bukan sepupu idaman kalian, tuh!"
Valdo mati-matian menahan tawanya agar tak membuat Hazel kembali kesal. Ia berdeham dan menyusul gadis itu, memeluknya erat dari belakang. "Emang gimana, sih, sepupu idaman yang lo maksud, hm?"
Melirik sepupunya itu dari ekor mata, ia menjawab kemudian, "Sepupu idaman gue tuh yang baik hati, yang perhatian, yang ganteng atau cantik, yang penting enggak nyebelin plus ngeselin!"
Menganggukkan kepala, cowok itu membalikkan tubuh dan menangkup wajah Hazel, kembali melontarkan pertanyaan. "Emangnya gue sama Joshua enggak baik hati?"
"Baik."
"Gue sama Joshua enggak perhatian sama lo?"
"Perhatian."
"Gue sama Joshua enggak ganteng?"
"Ganteng tapi kalian juga jelek."
"Oke, terakhir. Emang gue sama Joshua nyebelin plus ngeselin yang kayak lo bilang barusan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
(Bukan) Sepupu Idaman
Teen FictionCover by Yena Graphic . . Uwu-uwuan sama sepupu. Apa yang terpikirkan olehmu saat mendengar kalimat tersebut? Namun, jangan salah, kalimat itu nyata adanya dan terjadi pada gadis SMA bernama Hazelna dengan dua sepupunya, Joshua si cool boy dan Reval...