Pagi hari yang indah matahari bersinar cerah menampakan cahaya nya, burung burung berkicauan semua orang pasti bersemangat menjalani hari nya, jisung dia merupakan anak yang bersemangat dalam menjalani hari-hari nya yang berat, dia selalu ceria dan murah senyum jisung juga terlihat kuat tapi di balik itu semua jisung adalah anak yang rapuh bagaimana tidak jika ia hidup dalam keluarga yang tidak harmonis dan dia selalu di anggap benalu di keluarga nya padahal jisung anak baik dan tidak nakal.
Jisung kini sedang bersiap untuk sarapan dan berangkat ke sekolah "huft dimana icung menyimpan buku matematika yah" kata nya sambil mencari buku nya ,jisung sedang mengingat dimana ia meletakan buku nya tersebut "aah icung lupa kalau icung meminjamkannya ke echan" lalu jisung bergegas untuk sarapan dan kesekolah ,jisung keluar kamar nya dengan berpakaian sekolah rapi serta tas yang menggantung di pundak nya ,jisung menuruni tangga dan berjalan ke meja makan terlihat ayah ,ibu ,serta kakak nya sedang makan lalu jisung duduk di kursi di meja makan "pagi appa eomma juga hyung" dengan senyuman manis nya "cepat selesai kan makan mu lalu kesekolah kau sangat bodoh jisung masa kemarin eomma mendapat laporan dari guru mu kalau kau kemarin mendapat nilai 70 dan bolos pelajaran nya dengan alasan sakit lihat hyung mu dia belajar dengan giat dan mendapat nilai sempurna" ucap sang eomma panjang lebar ,terlihat senyuman sombong dari hyung nya lalu jisung menunduk "m - mian eomma kemarin icung beneran sakit perut" jisung memegang erat sendok di tangan nya karena takut, "halaah alasan kau itu pemalas jisung sehinga enggan menghadiri kelas ipa nya kan" ucap sang kakak, "t - tapi hyung icung nda boh-" belum sempat menyelesaikan ucapan nya sang appa membentak nya "Sudah cukup jisung! Kau sangat pemalas! Appa ingin kau mendapat nilai sempurna jika tidak appa akan menghukum mu" jisung meremat celana nya hingga kusut "b -baik appa, jisung selesai" ia berdiri lalu meninggalkan meja makan dan berlari keluar rumah dengan menahan isakan serta perut yang lapar ia bahkan tadi tidak sempat memakan sarapan nya "hiks p - perut icung sakit sebaik nya i - icung ke mini market bentar" ucap nya disertai isakan ,sesampai nya di mini market jisung berjalan memasuki mini market dan ke rak roti "euum icung mau roti keju dan susu strawberi saja lumayan buat ganjal perut icung" lalu jisung mengambil roti keju dan pergi ke rak minuman buat mengambil susu strawberi lalu jisung pergi ke kasir untuk membayar makanan dan minuman nya "ini noona berapa semua nya eoh" ucap jisung kepada sang kasir, "ah ini semua 3 won" lalu ia memasukan makanan dan minuman jisung ke dalam plastik dan memberi nya ke jisung, "ini noona uang nya" jisung memberikan uang 3 lembar 1 won ke kasir lalu mengambil makanan dan minuman nya.
Jisung keluar dari mini market ke halte bus sambil memakan roti yang dia beli tadi ,saat bus datang jisung memasuki bus sambil meminum susu strawberi nya, bus sampai ke halte di dekat sekolah nya jisung pun turun dan berlari kearah gerbang sekolah lalu menghampiri seseorang, "echaaaaan tunggu icung" lalu seseorang yang di panggil menghadap ke belakang, "utututu bayi nya echan pelan-pelan saja liat pipi mu terkena susu strawberi yang kau minum" dengan kekehan di akhir lalu haechan menghampiri jisung dan membersihkan noda susu strawberi nya dengan tisu, "huft echaaan icung bukan bayi iih" dengan jisung yang memanyun kan bibir nya, haechan memekik gemas "iya deh iyaaaa icung bukan bayi" haechan berfikir untuk mengalah dari pada nanti bayi nya merajuk kepadanya, lalu mereka menyusuri lorong sekolah dengan candaan dan tawa mereka "eh echan buku matematika icung mana" jisung menatap haechan, "aah tenang saja ada di ransel ku kok" jisung mengangguk dan mereka memasuki ruang kelas, "Annyeong haseyooo~~" teriak haechan yang mengagetkan seisi kelas "Yak! Haechan kau mengagetkan ku" tatap seseorang tajam ke haechan ,haechan langsung menghampiri renjun dan meminta maaf ,lalu jisung duduk di tempat duduk nya yang paling pojok dan dekat ke jendela.
Tidak lama suara bel tanda pelajaran di mulai lalu seorang guru datang "pagi semua kita akan memulai pelajaran hari ini" "baik kim ssaem" ucap semua murid ,pelajaran di mulai dengan latihan yang bagi semua siswa sulit ,"bss bss icung icung" lalu jisung melengak kearah orang yang memanggil nya "apa echan" bisik jisung, "kau tau tidak jawaban no 5 itu si kepala botak itu memberikan latihan yang susah" tentu nya dengan bisikan haechan kalau dia berteriak seperti biasa mana berani dia, jisung terkekeh dengan ucapan haechan "aah jawabannya A echan" bisik jisung lagi dan haechan mengangguk
Kring! Kring!
Bel istirahat berbunyi dan kim ssaen telah keluar dari kelas, "aish si kepala botak itu memberi latihan yang susah" ucap renjun dan itu dianggapi seluruh isi kelas, "kau benar jun si kepala botak itu membuat ku kesal padahal dia sudah tua" ucap haechan seisi kelas terkekeh dengan ucapan haechan "renjun echan kekantin yuk icung laper" jisung berucap sambil memanyun kan bibir nya haechan melengak ke jisung dan terpekik gemas "iih iya iya ayo bayi ku sudah lapar" lalu haechan menggandeng tangan jisung dengan jisung yg mengembukan pipi nya karena ucapan haechan yang menyebut jisung bayi dan renjun terkekeh sambil mengikuti jisung karena ekspresi jisung yang menggemas kan.
Sesampai di kantin mereka memesan makanan dan membawa nya dengan nampan yang telah disediakan namun ternyata meja di kantin sudah penuh "yaaah kita mau duduk di mana huft" ucap jisung lalu tiba tiba renjun menggandeng tanggan jisung ke sebuah meja yang terdapat 3 laki laki "jeno hyung bolehkah aku dan teman teman ku duduk di sini?" tanya renjun terhadap salah satu dari mereka, "ah yaa tentu boleh jun" pria itu tersenyum lalu mempersilahkan mereka duduk, mereka pun duduk di sebrang dari 3 laki-laki yang mereka tau kakak kelas nya tersebut "ah iyaa hyung perkenalkan teman-teman ku ini jisung dan itu haechan" renjun menunjuk ke jisung lalu haechan, "aah oke enjun dan perkenalkan juga saya jeno saya calon pacar nya renjun" dengan percaya dirinya dan semua terkekeh kecuali seseorang yang duduk paling ujung dan renjun, "yak hyung hiih" ucap renjun geram ke kakak kelas nya itu, "hai saya mark dan itu adik saya jaemin dia kulkas berjalan jadi maklumin aja" ucap mark menunjuk ke adik nya, "hai" ucap jaemin singkat , lalu mereka menyapa "hai juga sunbaenim" dan mereka melanjutkan makan-makan mereka dengan candaan dan tawaan kecuali jaemin dia dari tadi hanya diam "eeh semuanya icung ke toilet bentar nee" dan diangguki semua jisung pun berjalan ke toilet, dari tadi jaemin memandangi jisung hingga dia pergi dari area kantin ke toilet saat sedang memandangi punggung jisung dia melihat ada 3 orang yang mengikutinya dan tanpa pikir panjang jaemin berdiri dan mengikuti jisung untuk berjaga-jaga, semua nya menatap heran jaemin yang pergi tanpa bilang apapun tapi mereka kini melanjutkan candaan mereka karena mungkin mereka pikir jaemin ada urusan.
Jisung sampai di toilet lalu masuk ke salah satu bilik tersebut untuk buang air kecil, saat keluar bilik di kejutkan dengan 3 orang yang menghadang nya dan dia tau salah satunya itu hyung nya jisung menunduk dan meremat ujung baju nya karena takut, "hei jisung kau senang hm bermain bersama teman-teman mu itu" jisung menggeleng karena takut dengan perkataan hyung nya "cih sebaik nya kau belajar dan menjadi pintar seperti aku bukannya bermain kau mau di pukuli lagi oleh appa? Aah ya aku lupa kau kan anak bodoh dan tak berguna" dan ucapan itu membuat air mata jisung lolos begitu saja dari mata nya tiba tiba pintu terbuka dengan keras, "yak kalian! Kalian berani menggretak dia hah kalian ingin ku bawa ke ruang kepsek?" mereka semua terkejud dan berlari keluar toilet karena mereka menyadari kalau orang yang membentak nya tadi adalah ketua osis di Neo high school ini, jaemin mendekati jisung dan memegang kedua pundak nya "hei kau baik-baik saja? Jangan menangis jangan mendengar ucapan mereka meski aku tak tau apa yang mereka ucapkan kepada mu" bohong tentu itu bohong sendari tadi jaemin menguping dari balik pintu toilet ,jaemin mengusap air mata jisung lalu berkata "sudah tenangkan diri mu lalu bersihkan wajah mu dan pergilah ke kelas" jisung mengangguk dan membasuh wajah nya dengan air dan pergi keluar toilet dan berlari ke kelas nya, sementara jaemin berjalan ke kelas nya dan berfikir apa yang di katakan si penggretak tadi "apa yg sebenarnya terjadi dengan jisung, mengapa orang itu mengatakan jika jisung tidak belajar maka appa nya akan memukul jisung" batin jaemin ia terus memikirkan apa yang di katakan orang itu hingga sampai di kelas dan jaemin menepis sejenak pikirannya untuk belajar
.
.
.
Tbc
Jangan lupa vote yaaa biar varo lebih semangat pai paii

KAMU SEDANG MEMBACA
Where My Home - Jaemsung
Acakjisung merupakan anak yang memiliki bakat terpendam tapi karena tekanan dan masalah yang berasal dari keluarga nya membuat nya menjadi orang yang lupa akan jati dirinya dan bakat nya , jisung hidup dengan orang tua serta kakak tiri nya namun jisung...