𝙒𝙖𝙧𝙣𝙞𝙣𝙜! 𝙃𝙖𝙧𝙨𝙝 𝙒𝙤𝙧𝙙
Terdengar suara burung-burung bercicit dari luar. Cahaya menyari pagi yang hangat masuk melalui jendela yang tirainya terlupa untuk ditutup. Embun dan titik-titik air jatuh ke tanah setelah sang daun tidak mampu lagi menampung. Langit nampak begitu biru tampa sedikit pun awan. Berbanding terbalik dengan malam kemarin yang mengguyur bumi di bawahnya dengan ampuh. Seolah sudah memuntahkan seluruh isinya, kali ini langit tanpa malu-malu menampakkan wajah cerahnya. Menyambut makhluk di bawah peraduannya dengan bahagia.
Namun seakan belum mau menyambut balik sapaan pagi, sang gadis bersurai legam itu masih bergelung di dalam hangatnya selimut. Netra indah yang biasa berbinar cerah itu tertutup kelopak matanya. Kesadarannya masih ikut terlelap bersama tubuhnya yang kelelahan. Gadis itu masih mengarungi mimpi indahnya. Menjelajahi dunia fana yang akan habis begitu ia membuka mata.
Dengkuran halus keluar dari bibirnya yang terlihat sedikit membengkak. Sedang dadanya naik turun dari balik selimut dengan tenang. Hampir tidak ada tanda-tanda bahwa gadis itu akan terbangun, sebelum suara pintu yang terbuka lebar mengejutkannya hingga matanya yang masih memerah terbuka tiba-tiba.
"(Name), apa kau di san- ASTAGA!"
Kedua mata (Name) langsung membelalak seketika. Bahunya terlompat kaget akibat dobrakan pintu yang amat kasar, menimbulkan suara benturan keras yang langsung mampu mengembalikan kesadaran (Name) ke kenyataan. Jantungnya melompat, seiring tubuhnya yang langsung terbangun dan menghadap sang pembuat onar di pagi hari yang harusnya tenang ini.
"Ada apa sih? Kenapa kau mengagetkanku?!" Ujar gadis itu dengan nada kesal sambil menatap Eren yang cengo luar biasa. Mata lelaki itu membelalak lebar dengan alis yang menukik ke atas. Ekspresi yang sangat jarang pemuda datar itu tunjukkan. Dan kalaupun ada sesuatu yang sampai membuat Eren mempertunjukkan ekspresinya yanf seberubah drastis seperti itu, itu pasti bukanlah hal yang biasa.
"K-Kenapa kau t-tidur di-? Apa y-yang terjadi? H-Hah?" Bahkan Eren pun sampai bingung sendiri memproses kalimat yang akan keluar melalui bibirnya. Otaknya sibuk memikirkan berbagai pertanyaan dan jawaban dari apa yang sebenarnya terjadi di hadapannya. Pemuda itu sampai linglung, terlalu syok dengan apa yang dilihatnya pagi hari ini.
Sedangkan (Name) yang melihat lelaki itu kebingungan dengan dirinya sendiri, menjadi kesal. "Apa sih?"
Eren mengacak rambutnya frustasi. "Fuck (Name), just look aside and you know why I became like this!" Geram pemuda itu dengan nada lelah.
"Huh?" Walaupun masih bertanya-tanya, (Name) pun pada akhirnya tetap mengikuti ucapan Eren yang menyuruhnya untuk melihat ke samping. Dan betapa terkejutnya ia ketika mendapati seorang pria dengan surai keemasan sedang tidur terlelap dengan nyenyak tepat di sampingnya. Dada bidangnya tak tertutupi apapun, sedang mulai dari pusar hingga kakinya nampak hanya tertutupi kain tebal yang menyelimuti tubuh keduanya. Mulai dari dada bidang hingga menuju ke atas lehernya dihiasi bercak merah, yang tentunya gadis itu tahu itu karena perbuatan siapa. (Name) menelan ludahnya kasar, menyadari apa yang sebenarnya terjadi.
Arah matanya kini beralih kepada dirinya sendiri. Bahu polosnya nampak telanjang. Sedang selimut hanya menutupi setengah bagian dada hingga betis kakinya. Dalam hati ia merasakan rasa dingin yang tidak biasa menyentuh sekujur tubuhnya. Sedikit demi sedikit lengannya berusaha membuka kain yang menyelimuti tubuhnya. Dan kepalanya tiba-tiba kosong. Matanya membeliat kaget dan bibirnya menganga.
Demi Tuhan, ia telanjang.
Benar-benar telanjang. Bahkan ia bisa melihat bercak-bercak kemerahan di bahu dan sekitar dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐀𝐑𝐑𝐘 𝐘𝐎𝐔𝐑 𝐁𝐑𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑 | 𝘇𝗲𝗸𝗲 𝗷.
Fanfiction𝗥𝗘𝗪𝗥𝗜𝗧𝗘𝗗! 𝖳𝗁𝖾 𝗋𝖾𝗐𝗋𝗂𝗍𝖾𝖽 𝗏𝖾𝗋𝗌𝗂𝗈𝗇 𝗍𝗂𝗍𝗅𝖾𝖽 "𝘊𝘳𝘶𝘴𝘩'𝘴 𝘉𝘳𝘰𝘵𝘩𝘦𝘳" 𝗠𝗼𝗱𝗲𝗿𝗻! 𝗔𝗨 Berawal dari kerja kelompok di rumah Eren, (Name) justru berakhir melakukan seks dengan kakak dari sahabatnya, Zeke Jaeger.