Zyah

108 7 2
                                    

Selamat datang dicerita baru aku.

Semoga suka ya!

Happy reading!

Remaja cantik itu baru saja turun dari panggung. Dia baru saja menyelesaikan pertunjukan teaternya. Di belakang panggung dia sudah ditunggu oleh seorang wanita yang tidak lain adalah kakaknya.

"Sally, kita langsung pulang ya!" ajak Zyah.

"Iya, Kak."

Selesai berkemas, mereka pulang ke rumah. Di rumah, ibu Zyah sudah menyiapkan makan malam. Ya, Sally dan Zyah bukanlah saudara kandung. Sally adalah anak angkat di keluarga ini.

"Ayo, makan! Setelah itu bersih-bersih biar bisa istirahat. Kamu pasti capek," ujar ibu kepada Sally.

"Zy, kamu enggak makan sekalian?" tanya ibu yang melihat Zyah melenggang ke kamar.

"Nanti saja, Buk."
*****

"Aku tidak mau, pergi! Pergi ...." Sally kembali mengigau, ini bukan kali pertama.

"Sally ... Sally ... bangun, Dek!" Zyah menepuk-nepuk pipi Sally.

"Pergi ...." Sally kembali berteriak, kedua tangannya mencengkram sprei.

"Sally, bangun ... Dek ..." Zyah terus membangunkan adiknya.

"Jangan ganggu aku!" bentak Sally tiba-tiba. Kini matanya sudah membuka. Memandang tajam kepada Zyah. Sally bangun dari tidurnya. Mendekatkan wajahnya pada wajah Zyah.

"Aaaahhhh pergi ...." teriak Sally tepat di hadapan Zyah.

Zyah sontak terpelanting karena terkejut. Napasnya terngah-engah. Jantungnya berdegup cepat. Yang ada di hadapannya bukanlah Sally adiknya.

"Zyah, ada apa?" Ibu yang mendengar teriakan Sally pun menghampiri.

Mata Sally memerah. Pandangannya semakin tajam.

"Aaaaarrrgggghhhh ...." Sally kembali berteriak, menarik bantal dan melemparnya ke arah Zyah.

Zyah semakin ketakutan. Dia tidak mengerti apa yang terjadi dengan adiknya. Ibu lalu membantu Zyah berdiri dan menuntunnya agar menjauh dari Sally. Kemudian ibu mendekati Sally, menariknya ke dalam pelukan. Ibu tampak membisikkan sesuatu kepada Sally. Setelah itu, Sally terisak.

Zyah yang melihat perubahan drastis itu kembali tercengang. Adiknya kini malah terisak setelah membuatnya ketakutan. Perlahan, Zyah mendekati ibu dan Sally. Memastikan apa yang sebenarnya terjadi.

"Sally, kenapa Buk?" tanya Zyah.

"Enggak apa-apa, dia hanya mengigau seperti kemarin. Sally hanya mimpi buruk," jelas ibu.

Mendengar jawaban ibu, Zyah merasa ada yang aneh. Ketakutan yang dia rasakan masih tersisa. Dia melihat sendiri adiknya tidak hanya sekedar mengigau.

"Kamu tidur di kamar ibuk saja, Zy. Biar ibu temankan Sally," ujar ibu.

Zyah menurut saja. Dia tidak mau menambah masalah.
*****

Keesokan harinya Zyah yang sedang bersiap-siap berangkat kerja dikejutkan oleh kehadiran Sally yang tiba-tiba. Sally menghampiri dirinya di kamar ibu. Zyah tidak mau mengganggu adiknya yang masih terlelap, sehingga dia merapikan dirinya di kamar ibu.

"Kak ...," panggil Sally.

"Iya, Dek. Kenapa?" Zyah mendekati adiknya yang berdiri mematung di depan pintu.

"Sally takut ... dia datang lagi," ucap Sally bergetar.

"Dia siapa?" Zyah menjadi bingung mendengar ucapan adiknya.

WangsitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang