Abiyyu

36 7 5
                                    

Wangsit kembali readers!

Happy reading!

Sehabis mengantar Sally, Abiyyu cepat-cepat pulang ke rumah. Dia merasa ada yang aneh dengan adiknya. Apa yang tidak diketahui selama dia tahu berada di rumah? Atau ini hanya perasaan Abiyyu saja.

Sesampai di rumah, Abiyyu mencari ibunya. Namun, ibu sedang tidak ada. Sepertinya ke pasar. Sebenarnya, Abiyyu tidak mau mengganggu istirahat Zyah. Dia terpaksa membangunkan kakaknya. Abiyyu sangat penasaran.

"Kak Zy ... please habis ini kakak tidur lagi deh. Aku penasaran banget," ucap Abiyyu membangunkan Zyah.

"Abiy ... memangnya mau nanya apa sih?" Zyah mendudukkan tubuhnya dengan terpaksa.

"Ini soal Sally. Apa ada sesuatu yang terjadi saat aku enggak di rumah?"

"Ada apa dengan Sally?"

"Oke, aku ceritakan. Tadi malam aku 'kan keluar. Terus pas pulangnya, aku ngeliat Sally jalan sendirian. Dia masuk ke semak-semak."

"Lanjutkan ceritamu," pinta Zyah. Kantuknya seketika hilang.

"Aku panggil, tapi Sally jalan terus. Jadi, aku ikuti saja dia. Dan anehnya, tiba-tiba handphone aku bunyi. Kakak tahu?"

Zyah refleks menggeleng.

"Sally yang nelpon. Aku udah niat banget mau nanya pas di rumah tapi Sally udah tidur. Jadi, aku tanya tadi pas ngantar dia ke sekolah."

"Apa katanya?" Zyah penasaran dengan respon Sally.

"Sally bilang, dia di rumah aja. Memangnya dia ada keluar ketemu Widuri, tapi enggak lama. Dan dia ketiduran pas ngerjain tugas. Terus dia dibanguni ibuk, diminta nelpon aku."

"Kakak juga pernah ngalamin hal yang sama," ucap Zyah.

Abiyyu meminta Zyah bergantian menceritakan hal yang dialami. Zyah menceritakan semuanya. Kejadiannya hampir sama. Hanya saja, Sally berbalik memandang Zyah saat dipanggil. Dan meneriaki dirinya.

"Malam sebelum kejadian itu, Sally mengigau saat tidur. Lalu tiba-tiba dia bangun dan meneriaki kakak seperti saat kakak melihatnya yang ingin masuk ke semak-semak."

"Kakak udah tanya ibuk?"

Zyah lalu menceritakan respon ibu saat itu. Seperti biasa, ibu hanya mengatakan Sally mimpi buruk dan mengigau.

"Kejadian mengigau itu bukan baru sekali, Biy. Kakak juga enggak ngerti apa yang sebenarnya terjadi."

Rasa penasaran Abiyyu semakin menggunung. Memang ada yang tidak beres dengan Sally, begitu pikir Abiyyu.

"Saat malam itu, kakak pingsan. Dan pak rt yang membawa kakak ke rumah. Kakak semakin bingung, katanya kakak sendiri disana. Tidak ada Sally. Ibu juga bilang kalau Sally di rumah saja."

"Kakak enggak nanya Sally?"

"Kakak tanya, tapi Sally tidak ingat apa-apa. Jawabannya sama seperti ibu."
*****

Hari itu Sally tidak ada kelas teater. Abiyyu menjemputnya sedikit terlambat. Sally sudah menunggu di halte saat Abiyyu tiba di sekolah.

"Yuk, naik!"

Sally tersenyum. Sebelum naik ke boncengan Sally terlihat melambaikan tangan. Tapi tidak ada orang di halte. Sedari Abiyyu sampai, Sally sendirian.

"Kamu bye bye sama siapa, Dek?"

"Widuri, dia temeni aku nunggu Abang."

Mendengar jawaban Sally, Abiyyu memastikan kembali. Memang tidak ada orang di halte.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WangsitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang