Brukk
Lelaki itu mendorong tubuh Nara ke tembok dan menghadapinya. Nara terkejut dengan berwajah tegang dan detak jantung yang terus berdebar. Lelaki itu mendekatkan wajahnya ke telinga Nara hingga hanya berjarak dua jari.
"Baguslah headset nya berguna," ucap lelaki tersebut sambil tersenyum.
Nara melirik ke arah headset yang dipakainya.
"Ini dari lo? Lo siapa sih!?"
Dengan posisi yang masih sama, lelaki itu mengatakan,
"Kenalin, nama gue Praga. Lo bisa panggil gue Aga. Gue asisten bokap lo, asisten detektif yang berati gue juga detektif."
Nara malah nampak bingung.
Siapa sih nih orang!? Udah dateng lewat jendela, tiba-tiba bilang gitu!Aga melangkah mundur dari hadapan Nara. Ia pun lega tidak di apa-apa kan dengan cowok aneh itu.
"Disuruh apa lo sama ayah gue?"
"Disuruh dateng ke lo."
"Nggak usah. Bilang sama dia, selama 4 tahun gue bisa jaga diri sama jaga mama. Jadi nggak perlu lo!" bentak Nara sambil mengarah ke Aga yang sedang duduk di kursi sambil memainkan hoodie nya.
"Yakin? Kalo lo bisa, nyokap lo nggak mungkin 1 tahun ngabisin idup nya di rumah sakit," jawab Aga.
"K-kok lo tau? Pasti ayah cerita semua kan ke lo!?"
Aga tersenyum kecil sambil berdiri menghadap ke jendela tempat masuknya tadi. "Bokap lo cuma suruh gue dateng ke lo. Dia nggak bilang apapun tentang lo maupun nyokap lo."
"Lho terus?"
"Terlalu mudah buat cari semua tentang lo. Gue kan detektif," ujarnya dengan menunjukkan senyum sombong.
"Aneh. Udah lo pergi sana!"
"Okee"
Dengan mudahnya, Aga menuruti perintah Nara. Ia melompat keluar jendela hingga sontak membuat Nara menjerit.
"Heii jangan!"
Nara melihat ke arah luar jendela. Tampaknya Aga sudah berada di bawah. Padahal jarak jendela itu cukup tinggi dari teras rumahnya.
Aga membalik tubuhnya dan mengedipkan matanya ke arah Nara.
----
Pukul 08.15
Nara baru terbangun. Cuacanya sangat sejuk karena hujan yang lebat tadi malam. Nara segera membereskan rumah terlebih dahulu sebelum menengok mama nya. Ia menyiram tanaman yang ada di depan rumahnya. Selang beberapa menit, Aga sudah menyapa nya.
"Hai Nara!"
Nara kaget. Tapi dia tidak menghiraukan Aga. Lelaki itu berjalan menuju teras rumah Nara dan duduk di kursi teras.
"Nar, lo rajin amat sih!"
Nara tidak menjawabnya. Ia langsung masuk ke dalam rumah dan segera bersiap untuk ke rumah sakit.
30 menit Nara selesai bersiap. Ia membuka pintu dan ternyata Aga masih menunggunya. Tetap pada posisi duduk di kursi teras.
"Lo kalo mau jadi satpam rumah ini, mending pikir lagi deh" ucap Nara sambil mengunci pintu lalu berjalan keluar.
"Ehmmm udah gue pikir. Kayaknya gue berubah pikiran," jawab Aga dengan berlari kecil menyusul Nara dibelakangnya.
"Gue mau jadi satpam rumah ini beserta pemiliknya," lanjut Aga dengan tersenyum mengarah ke Nara.
Be Continue
-----
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Hope From : A Good Girl
AventuraHidup akan terus berjalan. Ada hal yang harus dihilangkan dan ada juga yang dihadirkan. Grace Elxynara telah membuktikan kebenaran pepatah itu. Ketika kau terlalu baik pada dunia, disitu kebaikanmu akan dipermainkan. Saat kesabaran yang tinggi tak l...