2 tahun berlalu, Lia dan Kiki tumbuh menjadi bayi yang sangat lucu dan menggemaskan. Semua hal yang mereka kerjakan selalu diawasi kedua orang tuanya.
Pak Faisal dan Ibu Sarah sangat protektif dalam mengawasi dua buah hatinya. Layaknya anak kembar pada umumnya, Lia dan Kiki sering mengenakan baju yang samaan.
Bakat Kiki muncul seiiring berjalannya waktu. Ia sangat gemar bermain musik dan bernyanyi. Tapi, Lia tidak memperlihatkan perkembangan seperti adiknya, Kiki.
Orang tua tentu mendukung bakat anak-anaknya. Tidak tanggung-tanggung, Pak Faisal dan Ibu Sarah menyewa guru les privat untuk mengajari Kiki bermain musik.***
Di meja kantor Pak Faisal terdapat banyak berkas yang belum selesai ia tanda tangani. Akhir-akhir ini, Pak Faisal sangat kurang fokus. Ia sering batuk berdahak dan kadang jatuh pingsan karena dadanya sesak.
Pak Faisal akhirnya datang ke rumah sakit untuk memeriksa kesehatannya. Dokter mendiagnosis kalau Pak Faisal terkena pneumonia (radang paru-paru akibat infeksi) ringan. Pak Faisal dianjurkan tidak mengerjakan pekerjaan yang berat.
Setelah ke rumah sakit, Pak Faisal memutuskan untuk kembali ke rumahnya. Setidaknya, dengan melihat kedua putri cantiknya luka di hatinya bisa sembuh walau sebentar."Assalamualaikum, Ayah pulang..." suara Pak Faisal terdengar sedih.
"Waalaikumsalam yah". Jawab istrinya sambil mencium tangannya.Pak Faisal langsung ke kamar dan tidak mengucapkan sepatah katapun. Tidak biasanya Pak Faisal seperti itu. Istrinya akhirnya menghampiri dan menanyakan apa penyebab Pak Faisal bersikap dingin seperti itu.
"Yah, ada apa?" Ucap Bu Sarah
"Tidak apa bun, ayah mau mandi dulu" jawaban Pak Faisal masih tetap dingin dan matanya terlihat sangat sedu.Ia melangkah masuk ke kamar mandi. Di bawah siraman air tidak ada yang tau jika Pak Faisal sedang menangis meratapi nasibnya dan keluarga kecilnya.
***
Waktu berjalan seperti angin lalu. 1 tahun rasanya sangat cepat. Pak Faisal masih terus meratapi nasibnya yang terkena penyakit paru-paru sedangkan Lia anaknya, belum memperlihatkan perkembangan motoriknya.Lia kadang dibandingkan dengan saudarinya sendiri,Kiki.
***
Kiki sangat senang, karena hari ini guru les privatnya mengajarnya bermain piano. Kiki tergolong anak yang pintar karena di usia 3 tahun ia sudah mampu memainkan lagu The Celebrated Chop Waltz. Di samping itu Lia hanya mampu melihat saudarinya memainkan piano dan duduk diam saja.
Pak Faisal takut terjadi apa-apa pada putrinya karena tidak melihat perkembangan motorik pada Lia, ia dan Ibu Sarah memutuskan memeriksakan Lia ke dokter anak.
Setelah sampai di rumah sakit, mereka langsung ke ruangan spesialis anak. Lia diperiksa kemampuan berbicaranya, pendengaran dan psikologis.
Bak jatuh tertimpah tangga Pak Faisal harus menerima kenyataan jika putri cantiknya Lia mengidap Childhood Disintegrative Disolder (sindrom Heller). Pak Faisal harus menerima kebenaran pahit ini walau berat untuk ia jalani.***
"Sebagai seorang manusia, sudah sepantasnya kita menerima pemberian Tuhan. Kita cukup ikhlas menjalaninya dan hasilnya kita serahkan kembali ke Tuhan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Berbeda
RomanceKiki, seorang gadis rupawan yang merupakan primadona di kampusnya. Ternyata tidak banyak yang tau kalau ia memiliki saudara kembar yang berbanding terbalik dengan kehidupannya dan berkebutuhan khusus. Akankah Kiki menerima saudarinya yang berbeda?