Pagi ini echa bangun lebih awal, karena hari ini adalah jadwal piketnya.
Sepulang sekolah nanti echa tidak bisa ikut piket karena dia sudah aktif di pelatihan di wijaya bersama azril, jadi pagi ini dia memilih untuk piket pagi.Dengan mata yang masih terasa berat karena kantuk, echa menyapu sedikit demi sedikit lantai di kelasnya.
Echa tidak sendiri, dia ditemani galang dan fitri yang juga memilih piket pagi karena sepulang sekolah mereka berdua ada pelatihan di organisasi mereka.
"Eh kanjeng, kemaren kalo gue gak salah liat nih ya, si selsa pulang bareng sama pacar lo tuh" ucap galang sambil mengapus tinta di papan board.
"Ngga, lo gak salah liat. Kemaren selsa emang balik sama refan" timpal fitri
"Oh ya? Thanks ya infonya, tar gue coba tanya ke refan" balas echa dengan wajah datar khas nya.
"Emang ya, cowok ganteng tuh suka se enaknya aja sama cewek, untung gue jelek" ucap galang
"Jujur aja ni kanjeng, sebenernya gue hilang respect sama lo setelah jadian sama refan" ucap fitri tiba tiba
Echa sedikit terkejut, dia hanya menatap fitri dengan tatapan bingung, begitu juga dengan galang yang melirik echa dan fitri bergantian.
"Ini menurut gue pribadi ya. satu sisi refan sama selsa itu udah lama pacaran, bukan sekali dua kali mereka putus terus balikan. Takutnya kali inipun sama, lo cuma dijadiin pacar buat panas panasin selsa doang" jelas fitri.
"Sisi lainnya, gue lebih suka lo sama azril. Gimana ya? Lo sama azril tuh udah kaya kombinasi yang luar biasa, kalian cocok banget diliat dari segi manapun, orang lebih suka lo jadian sama azril." Tambah firti.
"Maksud gue ngomong kaya gini, gue gamau lo jadi sadgirl. Sebagai perwakilan dari para fansboy dan fangirl lo yang kecewa diluar sana, plis pertimbangin lagi soal kabar lo jadian sama refan" tutup fitri
"Lo tau? Suka sama seseorang bukan gue yang ngatur." Balas echa
"Dan kalo semua pengikut gue setia, lo semua harusnya dukung apapun pilihan gue." Tambahnya.
.
.
.
.Bell pulang sekolah berbunyi nyaring kesetiap penjuru kooridor, Seluruh murid langsung berhamburan keluar kelas.
Echa sekarang sedang berada di depan kelasnya, menunggu azril yang tadi mentelpon nya dan menyuruh nya menunggu di depan kelas.
"Queen, semangat latihan nya!" Seru seorang laki laki yang baru saja lewat di depan echa.
Echa hanya memberikan satu jari jempolnya seolah mengatakan 'oke!' Lalu tidak lama kemudian azril datang.
"Ayo" ajaknya
"Eh bentar kanjeng!!" Teriak vivi yang berlari dari dalam kelas.
Echa dan azril menatap vivi dengan bingung lalu vivi menunjukan 10 lembar tiket nonton.
"Nanti malem nongkrong ya, kumpul di bioskop mall 2, gue punya tiket lebih. Yang lain juga pada ikut" ucap vivi sambil menaikan sebelah alisnya
"Tiket dari kakak lo lagi?" Tanya azril
"Iya, udah lama nih kita ga pergi nonton bareng" sambung tiara yang sudah berdiri di sampimg vivi
"Oke gue ikut" ucap azril
"Ya emang lo harus ikut, ini tiket sumbangan dari kakak gue buat lo" ucap vivi.
Vivi memang mempunyai kakak perempuan yang bekerja di bi dunia perfilman, dan setiap ada film baru yang perusahaan nya produksi, selalu ada tiket lebih untuk vivi dan kawan kawannya, tapi alasanya sebenarnya adalah, kakak vivi ini menganggumi azril, alih alih memberi tiket lebih untuk vivi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iresetible Queen
Teen Fiction🔞🔞🔞🔞 ANDA MEMASUKI LAPAK: ⚠️ Follow dulu sebelum baca! ⚠️ 21+ Area ⚠️ Kata Kata Kasar, Vulgar, Kekerasan dan Having Sex ⚠️ Bukan Buat Jomblo ⚠️ Tolong banget buat temen temen atau sahabat gue yang tercinta, terkasih, tersayang, kalo kalian nemui...