Bab 9

6.8K 867 21
                                    

Minna saaan genki deska??

Dengerin musiknya iyes

(author slalu nangis kalo denger lagu ini, pdhl lagunya nggak sedih, cuma animenya sedih)

Lope lope

_____

Pov Jarred

Beberapa hari saya mengamati Lily, entah kenapa saya merasa dia berbeda.

Selalu mengurung diri di kamar, entah apa yang dilakukannya di dalam sana.

Biasanya jika saya mengajak bicara Lily akan menampilkan senyum menawan, namun sekarang.

"Ly?."

Malam ini setelah selesai makan malam saya mencoba mengajak Lily berbicara di ruang makan.

"Hmm."

Akhir-akhir ini Lily seperti ini, tanpa senyum dan hanya menampilkan ekpresi bosan.

"Besok tanggal merahkan?....., Mau jalan-jalan?, besok saya cuti deh."

Besok tanggal merah dan lusanya hari sabtu dan minggu, tiga hari libur, sepertinya pilihan tepat mengajak jalan Lily.

"Kemana?,"

Lily sering menjawab dengan singkat, bahkan kadang tanpa menoleh.

"Bebas, kamu maunya kemana?."

Huhf
"Tak ada hiburan menyenangkan di dunia ini, percuma juga, dunia yang sungguh kolot."

Bukan hanya ekpresi tapi Lily juga sering bergumam kata-kata aneh, seperti itu.

"Kita bisa ke luar negeri kalau kamu mau."

"Percuma.... di sana tak ada boyband dan cogan-cogan bercosplayer."

"Boyband??, maksudmu band isi lelaki?,"

"Hmm."

"Kalo begitu bagamana kalau kita ke London?, sepertinya lusa ada konser Five Direction di sana, nanti saya carikan tiketnya."

Huhf

Entah sebabnya Lily sangat sering menghela napas.

"Para lelaki hanya bernyanyi tanpa menari, bukan selera gue, ini selera author benar-benar." Lily selalu bergumam hal-hal yang tidak biasa juga.

'Bagaimana bisa lelaki menari-nari sambil bernyanyi??.'

"Kalo lelaki menari biasanya saat menonton dangdut, Lily pengen lihat dangdut?."

Lily menoleh menatap tajam saya, kenapa lagi?.

Benarkan lelaki menari, berjoget saat menonton dangdut, kadang juga ikut bernyanyi.

Saat Lily menatap tajam pada saya, itu membuat saya malu bukannya marah, meski tatapannya tajam. Tapi yang ada dalam pikiran saya, Lily menatap intens.

Sepertinya saya benar-benar jatuh terlalu dalam dengannya.

Memikirkan itu membuat saya tersenyum-senyum aneh.

"Kak?."

Panggilan Lily mengalihkan pikiran saya. Saya menatap Lily balik.

"..... gue ke kamar, ngantuk."

Lily bangkit berdiri dan berjalan pergi meninggalkan saya.

"Hah?!. Terus liburannya?."

Lily berhenti, kemudian berbalik menatap saya.

"Kakak ajak aja adek kakak, gue mager,"

"......."

"Oh ya pulangnya jangan lupa beliin oleh-oleh, sama gue nitip beliin novel, novel-novel kemaren udah abis gue baca."

"..... novel apa yang harus saya be_"

Sebelum saya selesai dengan perkataan saya Lily sudah berjalan cepat meninggalkan saya.

Saya hanya bisa menatap punggung Lily yang semakin menghilang, membuat senyum dibibir saya lepas kendali.

_______

Đo Yatte Minna saaaannn???
Ho ho ho

Đo Yatte Minna saaaannn???Ho ho ho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follownya juga jangan lupa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Follownya juga jangan lupa..
By Jarred

PROTAGONIS yang MAGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang