CROWN: CHAPTER 18

516 131 62
                                    

Yeonjun tidak bisa fokus belajar sebab terus teringat mimpinya. Sampai kelas berakhir dan waktunya makan siang, Yeonjun masih setia di tempat duduknya.

Beomgyu yang sudah keluar, awalnya permisi ke toilet tapi akhirnya tidak kembali sampai kelas selesai, kembali dengan menyodorkan susu kotak rasa coklat di hadapan Yeonjun. Namun, tanpa melihat ke arahnya.

Yeonjun mendongak. Menatap Beomgyu yang berdiri tegak, lalu beralih ke susu kotak. Tidak mengerti kenapa dia memberikan susu itu padanya.

"Aku tidak melihatmu di kantin," ungkap Beomgyu. "Jadi, aku memberikanmu ini."

Beberapa teman sekelas yang memergoki mereka tampak bingung. Beberapa waktu yang lalu mereka bertengkar, tetapi hari ini mereka saling berinteraksi hangat.

Yeonjun terdiam cukup lama. Otaknya masih memproses reaksi yang tepat. "Terima kasih."

Beomgyu menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Agaknya dia kikuk, lalu langsung pergi begitu saja tanpa membalas ucapan terima kasih Yeonjun. Perkembangannya membuat senyum tipis di bibir Beomgyu terbit.

Setelah kepergian Beomgyu, Yeonjun meraih susu itu dan meminumnya. Akan tetapi, tetap saja dia masih memikirkan Yoori. Dia ingin bertemu dengan ibunya, merasakan pelukannya lagi. Seperti dahulu selalu dia dapat.

Di sinilah Yeonjun, di depan gudang kosing yang dia kunjungi waktu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di sinilah Yeonjun, di depan gudang kosing yang dia kunjungi waktu itu. Sepulang sekolah dia kabur tanpa memberitahu siapa pun. Termasuk Hari yang akan menjemputnya.

Mendengar ada suara langkah seseorang, Yeonjun bersembunyi di balik balok kayu yang tersusun menjulang ke atas. Mengintip, dia pikir orang tersebut adalah Yoori atau siapa pun yang berhubungan dengannya. Ternyata, hanya orang asing yang tak sengaja lewat.

Yeonjun kembali ke depan pintu gudang, tidak ada niatan menerobos masuk dan hanya berdiri menunggu saja. Sampai langit yang sudah mendung kini menjatuhkan airnya.

Seluruh tubuh Yeonjun kontan saja basah. Apalagi hujan cukup deras dan dia tidak membawa payung. Dia seperti orang bodoh yang berdiri di depan gedung tak berpenghuni. Namun, ada suatu keyakinan bahwa ada sesuatu yang harus dia ketahui.

Dua jam lamanya dia berdiri, tetapi tetap tidak ada tanda-tanda. Dia bahkan tidak berpikir untuk berteduh atau pulang saja. Bibirnya sudah membiru dan wajahnya sangat pucat. Dia kedinginan.

"Aku tahu ibu ada di sini."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CROWN | Yeonjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang