CROWN: CHAPTER 6

751 185 69
                                    

“What do I live for? I can't take much more

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

What do I live for? I can't take much more.
I shouldn't have been born, it's so hard.
I know what I've got. Know this ain't my fault. I live in my thoughts all day.”

What do i live for

·———·

Hari ini Yeonjun sudah bisa masuk sekolah, dan Hari sah menjadi pengasuhnya. Dia sudah ada di kediaman Taehyung untuk menyiapkan segala keperluan adiknya itu. Dimulai dari seragam, buku pelajaran, dan yang terakhir sarapan.

Taehyung tidak ikut sarapan bersama mereka karena dia sudah berangkat ke kantor pagi-pagi sekali. Dia mempercayakan semuanya pada Hari.

Di dapur Hari sibuk, sibuk berpikir dia akan memasak apa. Pasalnya dia tidak tahu sama sekali kesukaan pemuda itu.

Baru saja hendak menghampirinya, Yeonjun sudah berdiri dengan seragam rapi di dekat meja makan. "Tepat sekali! Kau mau makan apa?"

Yeonjun menjawab, "Nasi goreng telur mata ayam."

"Ok—hah? Telur mata sapi maksudnya?" Tiba-tiba otak Hari nge-lag.

Yeonjun menggeleng. "Telur mata ayam karena pakai telur ayam. Telur mata sapi kalau pakai telur sapi."

Hari mendengus sebal. "Siapa yang bilang begitu? Sapi tidak bertelur heh!"

"Hyung," jawab Yeonjun santai.

"Yeonjun, aku peringatkan jangan ikuti kata dia. Dia kotor dan bodoh!"

"Jadi, kalau sapi tidak bertelur kenapa disebut telur mata sapi padahal pakai telur ayam?"

Daripada wajan panas Hari melayang ke kepala Yeonjun— jangan sampai—Hari lebih memilih untuk mengabaikan Yeonjun. Sepertinya setelah ini kesabarannya akan lebih diuji. Dia telah melupakan fakta bahwa Taehyung tetaplah si konyol dan random.

Hari memang tidak terlalu pandai memasak, tetapi dia bisa sedikit. Kalau untuk sarapan saja masih bisa dia lakukan, apalagi hanya nasi goreng.

Sembari menunggu sarapannya matang, Yeonjun memanfaatkan itu untuk membaca buku. Dari banyaknya kalimat yang tidak benar-benar bisa dia pahami, ada satu yang membuatnya terus mengulangi kalimat tersebut.

Salah satu penggerak awal manusia dan akar dari seluruh emosi manusia adalah kebutuhan untuk dicintai dan mencintai. -Make Your Emotion Work for You: 97

CROWN | Yeonjun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang