16 - Gamenya Tamat

3K 444 132
                                    

Jake bangun agak kaget. Matanya udah berair air. Langsung panik lihat ke sekitar dengan jantung deg degan,

Hoonie..!!

Jake langsung memeluk tubuh Sunghoon yang tidur disampingnya begitu dia melihatnya. Memeluk Sunghoon erat erat sambil nggak biss tahan tangis. Terisak isak bikin Sunghoon akhirnya jadi ikut bangun juga.

"Jakey..," Gumam Sunghoon dengan suara serak. Masih baru bangun. Dia kebinggungan lihat Jake yang nangis sambil meluk dia erat banget. Maka Sunghoon cuma balas memeluk dan menepuk tepuk punggung Jake dipelukannya,

"sst.. stt.. sayang.. kenapa?," Bisiknya lembut, sembari mengecup pucuk kepala Jake yang bersandar di dadanya.

Jake yang mendengar suara Sunghoon malah merasa semakin sedih. Dia menggigit bibir menahan isakan yang semakin keras. Kepalanya digeleng gelengkan untuk menjawab pertanyaan Sunghoon tanpa harus bersuara.

Sunghoon membelai rambut Jake pelan,

"Kamu mimpi buruk? Sudah.. jangan nangis lagi kan ada aku sekarang nggak perlu takut lagi.. ya?," Ucap Sunghoon menenangkan. Dia pikir Jake pasti tiba tiba nangis karena mimpi buruk, karena kan kondisinya juga baru bangun tidur. Tapi kalau alasan lain sih Sunghoon belum tahu apa,

"Atau karena alasan lain? Jakey.. cerita sini sama Hoonie.. hm?," Tanyanya lagi sambil terus membelai belai rambut Jake halus.

Sunghoon yang bersikap lembut membuat Jake malah makin makin sedih. Kalau Sunghoon sebaik ini, gimana caranya Jake iklash buat ninggalin dia?

Hoon.. dua bulan lagi gue bakalan hilang dari dunia ini..

Jake cuma bisa ngomong dalam hati. Dia nggak sanggup buat bilang ke Sunghoon. Dia nggak mau Sunghoon tau fakta bahwa cinta mereka itu semuanya palsu, cuma mainan didalam game dan nggak akan bertahan lebih dari dua bulan, walaupun semua rasa sayang dan sakit mereka nyata.

Tadi, waktu Jake tidur, dia dilempar ke beranda game sama sistem. Dan sistem bilang kalau game sudah tamat, dan Jake akan segera dikeluarkan dari game, karena storyline dari game ini sudah habis. Tetapi sekarang Jake bisa tetap ada disini dan memeluk Sunghoon lagi, itu semua karena sekarang Jake sedang masuk ke bagian bonus chapter di game. Dimana Jake sudah mengorbankan 5 tahun nyawa masa hidupnya untuk dua bulan bonus chapter, dan itu sudah transaksi maksimal dari sistem, nggak bisa nambah lagi.

Jadi sekarang.. cuma dua bulan kedepan yang tersisa untuk waktu Jake dan Sunghoon bersama. Setelah itu semuanya.. akan berakhir dan dunia lama yang kembali di kehidupan Jake. Kembali ke dunia tanpa cinta.

"Sayang..?,"

Suara Sunghoon memecah lamunan. Jake mengeratkan pelukannya di tubuh Sunghoon dan menjawab dengan suara serak,

"Iya?,"

Sunghoon mengecup pucuk kepala Jake sekali lagi,

"Ayo bangun yuk. Kita sarapan dulu. Nanti kalau sudah sarapan pasti sedihnya ilang, ya?," Ucapnya dengan senyuman tipis.

Jake mengangguk. Lalu bangkit dan menghapus air matanya. Matanya memandangi Sunghoon yang mulai bangkit juga sambil melempar senyum lembut kepadanya. Melihat senyuman Sunghoon itu, hati Jake rasanya nggak bisa nggak sakit. Rasanya nyeri. Mengingat fakta bahwa dia nggak akan lihat senyuman itu lagi dua bulan setelah hari ini.

"Selamat pagi Jakey.. senyum dulu ayuk," Sunghoon tersenyum lembut dan mencubit pipi Jake pelan. Menaikkan sudut bibir Jake dengan jari telunjuk sambil terkekeh kecil. "Senyum dulu pangeranku, yuk," Ucapnya lagi sambil memberikan senyuman lebar.

Akhirnya Jake mencoba tersenyum walaupun matanya masih nggak bisa bohong, matanya sedih. Tapi dia nggak mau merusak mood baik Sunghoon pagi ini. Seengaknya, walaupun singkat, dia ingin menghabiskan banyak waktu bahagia sama Sunghoon selama masih ada di sini.

Sunghoon is Better Than Immortality √ Sungjake | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang