~•~
part baru setiap sabtu malam ✨
-•-
Matcha Mocha, meski sudah menjadi satu nama yang manis, mereka akan tetap menyimpan pahitnya masing-masing. Rasa yang semestinya tak ada, rasa penghancur yang mengubah kita menjadi kamu.
▪︎ happy reading ..
Tepat enam tahun yang lalu, ayahnya meninggal dunia. Disaat sehari sebelum Matcha melaksanakan Ujian Nasional Sekolah Dasar. Semua tentu saja sangat berduka, Matcha selaku anak tunggal jelas merasa kehilangan seorang pahlawan baginya.
Pikirannya melebur, sama sekali tidak memikirkan perihal besok akan ujian. Semua pelajaran yang didapatnya selama enam tahun terakhir itu lenyap. Entah apapun kejadiannya hari itu, mau tidak mau ia harus tetap mengikuti ujian.
Hingga akhirnya, tiba dimana pengumuman hasil ujian keluar. Namun Matcha tidak ikut pergi kesekolah, karena dirinya masih tidak mau keluar kamar semenjak ayahnya meninggal.
"Kerjaannya ngurung terus dikamar, tau-tau mati." Celetuk seseorang yang tengah berjalan melewati depan kamar Matcha.
Selang beberapa jam kemudian, pintu kamar Matcha mengeluarkan suara yang amat sangat kencang disertai getaran akibat pukulan yang tidak kalah besar.
Tidak ada sahutan yang keluar dari dalam, sehingga membuat seseorang yang barusaja datang itu mengeluarkan suaranya yang terkenal sangat lantang.
"Saya gak peduli ya, mau sesedih apapun kamu waktu itu. Tapi jangan sampai mengkhianati hasil belajar kamu selama enam tahun kemarin dong. Gimana mau masuk sekolah negeri? Bikin malu keluarga saja, mentang-mentang anak tunggal rejekinya gak dibagi adik-kakak. Dengar ya, nangis gak bakal buat ayah kamu balik lagi ke dunia."
Bayangkan, anak yang baru mau menginjak masa remaja itu sudah dibentak dengan kata-kata yang sangat tidak pantas untuk dilontarkan.
Dia sudah biasa..
Ramatcha Na Cotta, gadis berdarah indo-australia dengan ciri khas rambut panjang sedikit pirang dan juga sebuah scrunchie ataupun scarf yang selalu mengikat sebagian rambutnya kemanapun ia pergi (seperti pada cover cerita).
Gadis yang di-klaim sebagai 'cewek baperan' itu berhasil tidak melibatkan seorang kekasih di tiga tahun Sekolah Menengah Pertama nya.
Namun, semua sirna diawal tahun ajaran baru di SMA Niltava. Tampangnya yang selalu berhasil membuat lelaki terpesona itu akan selalu menjadi musuh baginya.
Namun, entah mengapa semua benteng itu runtuh oleh salah satu dari semua kaum adam yang menyukainya.
Hingga akhirnya, keduanya pun berhasil menjadi sepasang kekasih dan berhasil bertahan selama dua tahun. Namun sialnya, tidak sampai tahun kelulusan.
"Belakangan ini kamu sibuk terus ya?" Kata Matcha disela-sela jam istirahat.
"Sibuk cari yang lain tuhh.."
Lelaki yang sudah bersama Matcha selama dua tahun itu tersenyum simpul.
"Gue sebenernya dulu cuma penasaran sama lo, Cha. Terus biar heboh aja gitu punya pacar tercantik seangkatan."
"ITU TOLOL NAMANYA!" Kata Klara, teman Matcha yang terkenal kasarnya.
"Tuhan, tolong jauhkan hamba dari makhluk kayak dia, amiin.." Kata satu teman lainnya.
Sedangkan Matcha hanya sibuk mengaduk es teh.
"Bosen juga lama-lama sama lo. Gue mau cari yang lain, lu juga. Kita selesai."
"Wah pait banget tuh mulut." Tangan kanan Klara sudah menggenggam erat gelas berisi es teh, kemudian disiramnya pada lelaki tersebut.
"Anj, apaansih lo?" Katanya yang tidak berani berkata kasar, sembari membersihkan wajah dengan tissu.
"Ohhhh masih kurang?" Ledek Klara yang kemudian berdiri. "BU ES TEH MANIS SATU GALON!!" Teriaknya.
Matcha tiba-tiba menarik lengan Klara hingga kembali terduduk dikursi. "Gak usah cari masalah."
"Lelaki gak punya adab ini kudu dikasih pelajaran, Cha! Elo kok diem aja sih? Gerak dong!"
"Cha, kalo jadi orang baik jangan kelewatan." Sambung Miscel.
"Ngerumpi terooosss.." Kata Xala lalu berdiri dan meninggalkan tempat duduk.
"WOY LELAKI TIDAK BERKEPRIWANITAAN! URUSAN KITA BELUM BERES ANJING!" Teriak Klara, yang padahal dua lelaki itu belum berjalan jauh.
"Huhh astaga jantung gue mau copot demi apa tadi gue hadap-hadapan sama Xala omaygatt!! Kalian liat kan? Gue gak halu kan? Serius ini gak mimpi guys! Arggghhh pangeran gueee!!" Kata Miscel tanpa titik.
"Halah giliran depan Xala aja lo pendiem."
"Namanya juga usaha, Ra." Jawab Miscel dengan senyum tengil.
Klara memalingkan mukanya menghadap Matcha. "Bisa-bisanya cowok gak beradab kaya dia yang lo bangga-bangga-in selama dua tahun? Dan lo sekarang diem aja gitu? Udah? Satu kata 'goblok' gitu kek lo ngomong. Mau disimpen dimana harga diri lo Ramatcha Na Cotta..?"
"Kasar banget sih, emangnya elo.." Sambung Miscel.
Matcha tertawa kecil, kemudian mengeluarkan suaranya. "Udah lah, ini cuma masalah kecil. Cuma, kalian gak pernah liat aja."
~○~
- haloooo selamat datang di project terbaruku!!
semoga kalian sukaa ♡
jangan lupa vote!!! -
KAMU SEDANG MEMBACA
TIRAMISS-U
JugendliteraturCuma mau numpang tenar aja.. ⚠️ mohon maaf cerita ini kata kasar merajalela Matcha Mocha, meski sudah menjadi satu nama yang manis, mereka akan tetap menyimpan ego-nya masing-masing untuk menampilkan bahwa hanya satu dari mereka lah yang terbaik. Me...