Semesta, Rasa Apa Ini?

4 1 0
                                    

luna dan dinda keluar dari kelasnya. matkul statistika sudah selesai. luna bernapas lega. luna dan dinda menuju kantin untuk makan siang. di sepanjang perjalanan menuju kantin, dinda dan luna berbincang-bincang masalah film.

" lo udah nonton film charlie angel belum din? " tanya luna

" yang gimana dulu nih "

" yang cewe-cewe jadi intel gitu. film action si "

" oh udah udah, yang ada emma watsonnya bukan si? "

" nah iya bener, gue baru nonton kemarin dan ternyata seru banget ! " jawab luna dengan excited

" gue pesen makanan dulu ya, lo nyari tempat lun "

" siap bu bos "

luna mencari tempat yang kosong. untung saja tidak lama ia mencari, ia langsung mendapatkannya. luna duduk sembari menunggu dinda. Luna melihat dari kejauhan ada sepasang mata yang memperhatikannya. ia adalah fahri airlangga bersama dengan teman-temannya.
Beberapa menit kemudian luna datang dengan membawa 2 ricebowl dan 2 es teh manis.

" thanks dindaa. sorry ngrepoti "

" biasa ngrepotin lu mah na "

" hahaha iya juga ya. yuk makan "

luna dan dinda fokus menyantap makanan yang ada di depannya. mereka menikmati makanan itu tanpa mengobrol atau bermain handphone. dinda dan luna memang tidak suka bermain handphone jika sedang berada di kerumunan, terlebih lagi untuk luna. luna tidak mau hubungan sosialnya terganggu hanya karena benda kecil bernama handphone. setelah makanan masing-masing dari mereka habis, mereka kembali mengobrol.

" hai lun, din " sapa fahri mendekati luna dan dinda

" apaan sih lo dateng tiba-tiba kaya setan " jawab ketus dinda

" lo berdua jangan ribut terus ntar jodoh "

" ogah banget gue sama nenek lampir "

" gue juga ogah sama orang sok ganteng kaya lo "

" bodo. na pulang bareng gue mau? "

" hm maaf ri gue udah ada janji sama seta, mama juga udah nitipin gue ke seta " jawab luna

kenapa sih na harus seta? kenapa lo bisa sedekat itu padahal lo baru kenal? kenapa gue susah banget buat bikin lo nyaman? batin fahri

" mampus lo " ledek dinda

" yaudah lo sama gue ya din "

" ogah lo galau mulu "

" ayok lah "

" iya-iya bawel lo "

" okey pulangnya gue tunggu. bye kalian "

fahri pergi meninggalkan luna dan dinda. merekapun kembali berbincang bincang lagi.

" din, gue ngrasa gak enak "

" gak papa na, lo gak salah "

" hmm semoga deh "

" lo juga harus tegas din ke fahri "

" tegas? "

" lo harus ngasih kepastian ke dia, kalo lo suka ya lo bilang kalo lo gak suka ya lo bilang "

" tapi fahri juga gak pernah bilang apa-apa ke gue din "

" lah tuh anak emang ya. oh iya lo gimana sama seta? "

" ya gue ngrasa nyaman si sama dia "

hfftt syukur deh. batin dinda

" coba na lu usaha jatuh cinta sama dia "

" belum kepikiran sampe situ gue din. yaudah gue pulang dulu "

" gue juga. atiati "

" siap "

luna keluar kampusnya. namun ia belum melihat sosok seta. ia menunggu di pinggir jalan, sendirian. hari mulai sore ia takut akan terlambat datang ke restoran. ia memutuskan untuk pergi dnegan ojek online. ia tidak bisa memberi kabar kepada seta karena ia tidak punya nomer handphone seta. maklum saja baru beberapa hari mereka kenal. di tengah jalan menuju restoran ia melihat sosok laki-laki sedang bersama sosok perempuan di toko bunga. laki-laki itu adalah seta. entah rasa apa yang menimpa hati luna, namun luna sangat merasa sakit melihat hal itu. luna tanpa sadar telah meneteskan air matanya.

semesta ada apa dengan hati ini? kenapa sangat menyiksa? rasa apa ini? ayolah semesta beri aku penjelasan. batin luna

luna sudah sampai di restoran. iya sedang berada di ruang ganti untuk mengganti pakaiannya. ia melamun entah memikirkan apa.

" hayo kenapa nglamun "

" eh mba rini, gak ngelamun kok mbak "

" lagi jatuh hati ya? "

" eh engga mbak "

" halah masa " ledek mbak rini

" mbak? "

" iya kenapa? "

" semua cowo sama aja ya mbak? "

" luna, dengerin mbak ya. cowo itu bermacam-macam jenisnya. ada yang baik, ada yang engga. itu mutlak. jadi jangan anggap si a sama kaya si b. itu perspektif yang salah luna. jangan anggap semua cowo jahat. karena ada banyak jugaa diluar sana cowo yang baik. jadi jangan tutup hati kamu untuk melihat cowo yang baik hanya karena ketakutan mu"

" hm iya mba. thanks ya mbak "

" yuk lanjut kerja. semangat dong! "

" siap mbak rini "

mbak rini benar. tidak seharusnya luna menutup hatinya hanya karena kekecewaannya pada ayahnya. namun tetap saja jawaban mbak rini tidak membuat luna merasa tenang. ia masih memikirkan dengan siapa tadi seta di toko bunga. tiba-tiba saja saat luna ingin bergegas melanjutkan kerja handphonenya berdering, ada telfon masuk dari nomor tidak dikenal...

" halo " ucap luna

" halo kok kamu gak nungguin aku luna? "

deg..

itu suara seta. dari siapa dia tau nomor gue. pikir luna

" lo dapet nomor gue dari mana? "

" gak perlu tau. jawab aku, aku khawatir. "

" udah pulang duluan lo lama. bye "

" aku otw ke tempat kamu "


tut tut tut...

luna segera menutup telfonnya karena ia masih merasa kesal dengan seta. luna langsung melanjutkan pekerjaannya dengan semangat.

masa iya gue cemburu. gak gak gak. gue gak cemburu sama sekali. batin luna






gimana part ini? kira-kira luna udah jatuh cinta belum ya sama seta? penasaran kan? tunggu chapter selanjutnya!! 🥰
jangan lupa vote comment and share yaa!, love u✨

Luna & Yuka [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang