I Love You

7 1 0
                                    

Haloo, udah lama yaa kita gak meet? okey kitaa meet lagi hari ini. Maaf yaa 2 bulan terakhir ini gak sempet nulis karena fokus ikut KSN hehe, tapi ga menang sih 😭 gapapa kok yang penting aku menang di hati kaliannn 💗💗🥰



Keesokan harinya Seta sudah berada di depan rumah Luna, termasuk juga Fahri. Entah mengapa mereka kebetulan sekali ada di depan rumah Luna di waktu yang bersamaan.

"Lo ngapain disini?" tanya Fahri

"Gue mau jemput Luna."

"Gue duluan."

"Gini aja deh, biar Luna aja yang milih mau berangkat sama siapa," ucap Seta

" Oke. "

Beberapa menit kemudian Luna keluar dari rumahnya, ia sangat terkejut melihat 2 orang pria sedang berseteru satu sama lain.

"Kalian ngapain disini sih?" tanya Luna

"Jemput lo," jawab Fahri

"Jemput kamu lah..." jawab Seta

Luna hanya bisa terdiam, ia bingung harus bagaimana sekarang.

"Luna lo mau sama gue kan? berangkatnya?" tanya Fahri

"Oke, gue sama lo."

"Oke gue duluan ya bro," ucap Fahri sembari menunjukkan senyum sinisnya kepada Seta.

Seta hanya bisa terdiam, ia merasa ada yang aneh dari sikap Luna. Namun Seta mangabaikannya. Seta merogoh sakunya untuk mengambil HPnya. Seta menggunakan foto kecil Luna untuk di jadilam Wallpaper. Saat ia membuka HPnya ia seperti tidak asing melihat wajah kecil Luna. Seta segera mengingat apakah ia pernah bertemu dengan Luna sebelumnya atau tidak. Setelah beberapa Seta berpikir Seta sekarang tau jawaban dari pertanyaannya. Foto Luna di masa kecil itu sama persis dengan sosok gadis kecil yang Seta cinta. Seta memanggilnya Nona cantik.

Seta membatin, "Apa benar Luna itu Nona Cantik?"

Seta kemudian pergi ke rumah sakit tempat ia magang. Ya, Seta adalah seorang dokter. Ia lulusan Universitas di Singapura. Seta mengecek keadaan pasien sembari memikirkan tentang foto kecil Luna. Ia sangat senang jika memang dugaanya benar, namun Seta juga haru memastikannya terlebih dahulu.

Disisi lain, Fahri dan Luna sudah memasuki kampus. Luna heran, karena ia tidak melihat Dinda.

"Ri, kok dinda belum berangkat ya?"

"Gatau gue na. Gue duluan ya"

"Oke thanks ya ri.."

"Yoi."

Luna segera menelepon Dinda untuk memastikan keadaanya. Namun, HPnya tidak aktif. Luna sangat bingung sekarang. Ia sangat khawatir dengan keadaan sahabatnya. Luna segera memasuki kelas untuk megikuti kelas. Di kelas pikiran Luna terganggu karena khawatir akan keadaan Dinda.
Setelah kelas selesai, Luna keluar dari kelas menuju gerbang depan untuk pulang. Luna mendapati pria yang tak lain adalah Seta sudah berada di depan gerbang. Seta tersenyum hangat, namun Luna membalasnya dengan senyuman sinis.

"Nona cantik."

Wait, Nona Cantik? Itu panggilan Tuan Bintang buat gue, batin Luna.

"Kok diem sih?"

"Apaan sih lo," jawab Luna jutek

"Makan yuk Nona Cantik."

"Gak bisa, gue mau ke rumah Dinda dulu."

"Oke Tuan Bintang aja yang nganterin."

"Oke."

Seta membukakan pintu mobilnya untuk Luna sembari berkata

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Luna & Yuka [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang