Gue double update demi apaaa Ini sebagai bonus perminta maafan gue karena udh lama gak update
Happy reading !
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah tidak sengaja mendengarkan percakapan antara ketiga orang tersebut hyunsuk benar benar kecewa.
Bagaimana tidak kecewa, hyunsuk merasa dipermainkan.
Hyunsuk mulai sedikit menghindari jihoon.
Mulai menolak pulang bersama, makan bersama, jika jihoon menjemput hyunsuk akan berangkat terlebih dahulu untuk sebisa mungkin menghindari jihoon.
Bagaimana pun dirinya masih kecewa.
Tak lain dengan jihoon ia berusaha mencari tau dengan sikap hyunsuk err menghindarinya.
Kini dirinya berada di dalam kelas sembari melamun, ia tadi sempat mampir ke rumah hyunsuk untuk menjemputnya tapi bundanya mengatakan kalau hyunsuk sudah berangkat bersama ayahnya.
Bahkan disekolah pun jihoon tak menemukan keberadaannya dikantin jangankan di kantin biasanya hyunsuk akan melewati kelasnya untuk menuju ke taman belakang, tapi dirinya tidak melihat sekali pun.
"Pstt woi ngelamun, kesambet mampusin gak"
Jihoon pun tersadar dari lamunan tersebut dan menoleh ke arah junkyu.
Ia mengoncang goncangkan badan junkyu " kyu lo tau gak hari ini dia aneh banget"
"Woii pusing elah, siapa sih yang aneh" tanya junkyu.
" lo tau dia kayak ngehindarin gue, padahal gue ga tau salah gue apa kenapa dia tiba tiba ngehindarin gue"
" ya mana gue tahu hoon dahlah gue mau ke mashi dulu"
Jihoon benar benar ga habis pikir jawaban dari junku benar benar ga membantu sama sekali.
Dirinya kini kembali gusar sedari tadi dia tidak fokus dengan pelajaranya peresetab dengan itu pikirannya hanya dipenuhi hyunsuk.
Kringggg...
Kini bel istirahat telah berbunyi, jihoon masih belarut larut dengan pikirannya.
"Masih aja dipikir lu, ga mau ke kantin lo kuy lah"
Jihoon menoleh ke arah jaehyuk, dia berpikir kenapa jaehyuk tau kalau hyunsuk menghindarinya.
"Ngapain sih lo ngelihatin gitu amat, kenapa gue tau, tadi gue diceritaiin ama junkyu galau mulu tong mau cerita lo"
Jihoon terkejut bagaimana si jaehyuk tau isi hatinya " lo ngerasa aneh ga sih kenapa tiba tiba dia ngehindarin gue, padahal sebelum itu baik baik aja" jawab jihoon.
Mendengar ucapan jihoon, jaehyuk merasa kalau pemuda itu sedang kebingungan emm merasa seperti kekosongan.
" kenapa lo harus bingung, lo kan ngedeketin dia hanya taruhan semata ya wajar aja kalo si hyunsuk menghindar mungkin aja dia udah tau rencananya"
Mengetahui rencananya.
Mungkin aja.
Jaehyuk benar untuk apa dirinya bingung memikirkan sampai berlarut larut toh dirinya hanya menjalankan taruhan semata.
" dah yokk ke belakang gue ada bokep terbaru kuy nonton "
Sekali bangsat tetap bangsat bukan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat ini hyunsuk tengah mendekam di perpustakaan guna membaca buku.
Yang ke perpus cuma buat ngadem minggir dulu :v
Dirinya mati matian menahan agar tidak ke kantin atau sekedar ke ruang osis hanya untuk menghindari park jihoon.
Bahkan jika ada razia atau pun patroli, hyunsuk memilih mendekam di ruang osis bersama anak osis lainnya.
Bukannya gimana tapi rasa kecewanya terlalu dalam.
Sedari tadi hyunsuk hanya melamun dan benar benar tidak fokus dengan buku yang ia baca.
" hyunsuk kamu gapapa, jangan ngelamun"
" ah enggak aku lagi ngehafalin rumus matematika"
" iyadeh taro dulu buku fisikanya nih minum habis itu lanjut dibaca"
Malu udah deh hyunsuk, mana ketauwan boong lagi sungguh tidak profesional sekalii.
Sedari tadi dirinya hanya memikirkan jihoon dan jihoon, siapa yang tidak kecewa jika dipermainkan.
Oh iya, apakabar dengan hatinya ?
Lamunan hyunsuk terhenti dengan bel masuk, dia dan temanya segera masuk ke kelas untuk mempersiapkan pelajaran dan pulang sekolah.
Paling excited kalo bel terakhir :v
"Sekian materi hari ini semoga bermaanfaat jangan lupa di pelajari besok senin kita akan ujian, nanti bapak share kisi kisinya di grup kelas tolong dipelajari"
Hyunsuk melihat satu persatu murid mulai meniggalkan kelas mereka hanya dirinya yang tersisa.
Ia hanya duduk dikelas entah jam berapa kebiasaannya saat dahulu dirinya memang tidak suka berdesak desakan keluar gerbang.
Saat ia hendak pulang tak sengaja dirinya melihat jam dinding , sudah pukul 3 sore cukup lama dirinya disekolah bahkan lumayan sepi hanya beberapa ekstrakulikuler dan anak yang bermain basket.
Namun.. sempat tadi dirinya berharap kalau ada yang mencarinya tapi nihil.
Ayolah hyunsuk berhenti berharap kadang memang begitu realita jauh lebih kejam daripada ekspetasi.
