Beberapa waktu sebelum kau memilih pergi dulu benar benar hari bahagia.
Hari dimana aku begitu suka pada senyummu di setiap pagiku.
Hari dimana pesan singkat ucapan selamat menjalani hari adalah hal yang kunanti di setiap pagi, begitupun pesan dimalam sebelum lelap.
Dilanjutkan cengkrama yang kita tau tak berguna sebetulnya, tapi suaramu benar-benar membuat seluruh lelah luruh.
Pertengkaran kecil diantara kita, yang didalamnya kau merajuk. Menggemaskan sekali.
Padahal dalam rajukmu kau hanya ingin menyuarakan rindumu. Berakhir dengan senyum meronamu karena ku.
Dihari-hari itu pula kita saling berbagi, cerita tentang bagaimana hari yang telah kita lewati. Dengan kau yang begitu menggebu dalam perbincangan itu.
Tapi nyatanya seperti yang kita tau, bahagia itu hanya bagian dari masalalu. Bagian yang lebih baik untuk tak lagi disuarakan.
Bagian yang paling baik diletakkan dalam dimensi kenangan.
Arwa,2021.
