Waktu kau pergi, dulu.

4 2 0
                                    

Waktu dimana kamu memutuskan pergi dulu, aku benar-benar merasa bahwa seluruh bahagia milikku juga kamu bawa.

Selepas waktu itu, aku hanya diam, melamun menjadi hal yang aku lakukan.

Merebahkan diri di kamar seorang diri, menatap langit-langit kamar, enggan melakukan apapun selain mengingat kenangan kebersamaan yang dulu kita lakukan.

Bahkan HandPhone yang biasanya menjadi candu pun seolah tak lagi penting.

Aku hanya ingin berdiam diri tanpa melakukan apapun.
Rasanya seluruh syaraf dalam tubuhku ikut luruh atas pergimu.

Hati ini kembali kosong.

Aku berpindah posisi menyamping, menatap langit di sela jendela kamar, otakku kembali menampilkan kenangan tentang kita dulu layaknya sebuah kaset.

Sayang sekali, hubungan jarak jauh membuatku sulit untuk merengkuhmu, menahanmu agar tetap denganku, membuatku hanya pasrah sambil berpangku tangan menyaksikan kepergianmu.

Hari itu berat sekali,
Aku seolah dipaksa berdiri di atas kaki yang sudah kamu patahkan berkali-kali.

Ah, mengingat hari itu rasanya membuka luka lama. Nyatanya kini, kamu sudah bahagia bersamanya dan akupun sudah belajar melangkah dengan hati terbuka.

Aku percaya, didepan nanti tuhan akan hadirkan sosok yang sanggup menemaniku melangkah, bukan yang sekedar singgah, namun sosok yang berlabuh dan menetap.

Dariku, yang pernah bersamamu dulu.

Negri seribu makna
Arwa👻

Luka PerinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang