***
MANILA, PHILIPPINES
Dara mengerang saat merasakan dinginnya udara yang menyentuh kulit kakinya. Lalu tangannya terulur memeluk pria yang tidur disebelahnya itu dengan erat dan ia mengeratkan selimut yang menutup tubuhnya agar terasa lebih hangat.
"Jiyong..." Erangnya sambil memeluk pria itu semakin erat.
Tubuh pria itu begitu indah, ia sangat suka menyentuhnya, mengelusnya dan juga menciumnya, aroma maskulin dari tubuh pria itu sangat membuat Dara tenang. Lalu perlahan Dara mendekatkan wajahnya ke wajah Jiyong dan mengarah kebibir tebal pria itu. Tepat saat Dara menempelkan bibirnya ke bibir Jiyong dengan sempurna, matanya langsung terbuka lebar. Dan...
"What the fuck!!" Umpat Dara melemparkan bantal yang diciumnya itu menjauh.
"Sialan!! Kenapa aku malah mencium bantal? Argghh sepertinya aku memang sudah gila dibuat pria brengsek itu!!"
"Jiyoooongggg.... Nama itu selalu membuat hatiku rusak!!
Kenapa aku selalu memikirkan dia?"Dara meremas kepalanya sendiri sangking kesalnya.Sudah tiga hari ini Dara berada di Manila dan ini juga sudah ketiga kalinya ia bermimpi tentang pria itu. Bayangan Jiyong selalu menghantui hidupnya.
"Apa Jiyong merindukanku? Tapi kalau dia merindukanku kenapa dia tidak pernah menghubungiku? Atau mungkin dia serius kembali dengan Chaerin? Dan sekarang dia sudah melupakanku?"
Dara menghela nafasnya lelah.
"Aku tidak mau itu terjadi. Eommaaaaa.... Aku mencintai Jiyong, aku ingin kembali ke Korea....."
Cekleeekkkk
"Astaga Dara, kenapa sayang?
Kenapa kau teriak-teriak?" Ujar Kyung Ran yang baru saja muncul dibalik pintu.Seketika Dara langsung terdiam dan merubah ekspresi wajahnya.
"Aaa..hmm tidak apa apa kok eomma." Jawab Dara gugup sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Kyung Ran tersenyum melihat ekspresi wajah putrinya yang lucu itu.
"Merindukan Jiyong?" Goda Kyung Ran sembari masuk kedalam kamar dan menghampiri putri kesayangannya itu.
Dara tidak menjawab.
"Ada apa hm?" Tanya Kyung Ran menatap Dara lekat.
"Aku.. Aku..."
"Kenapa?"
"Aku mau mandi dulu. Eomma tunggu dibawah aja ya." Ujar Dara segera beranjak menuju kamar mandi, meninggalkan sosok ibunya yang tersenyum menatapnya.
***
KWON CORP, GANGNAM-SOUTH KOREA
Sudah tiga hari ini juga Jiyong menyibukkan diri dengan bekerja agar tidak memikirkan semua tentang Dara namun hanya sia-sia.
Wajah gadis itu selalu muncul dimana-mana. Yang setiap hari selalu ada dikantor bersamanya sekarang sudah tidak ada. Jiyong selalu tidak fokus untuk bekerja, yang ia lakukan setiap malam hanya mabuk dan mabuk hingga pulang pagi.
Ia benar-benar kacau semenjak Dara pergi meninggalkannya, ia berpikir ia bisa hidup normal tanpa gadis itu namun semuanya terasa sungguh sulit, ia tidak mungkin terus seperti ini.Jiyong mengusap wajahnya kasar.
Cekleekkk
Ia mendongak saat melihat tiba-tiba pintu ruangannya terbuka, ia menatap kesal pria yang baru saja masuk itu tanpa permisi terlebih dahulu.
"Mau apa kau kemari hyung?"
Tanya Jiyong tanpa basa-basi pada Teddy yang kini sudah duduk di sofa sambil tersenyum tipis kepadanya."Sepertinya ada yang merindukan seseorang." Ujar Teddy mengalihkan pertanyaan Jiyong membuat pria itu meliriknya malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIDE OR DIE (DARAGON) COMPLETE✔
RomanceWARNING 21+ DIBAWAH UMUR HARAP MENJAUH YA!! BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM VOTE & MEMBACA DEMI KENYAMANAN KITA BERSAMA "Dijodohkan dengan Kwon Jiyong, bos sekaligus pacar sahabatnya sendiri sungguh sangat membuat Sandara Park atau yang sering dipanggil D...