Chapter 18

594 47 18
                                    

KWON CORP, SEOUL

Saat ini kepala Jiyong sedang berpikir keras memikirkan apa yang harus ia lakukan sekarang. Perintah ayahnya membuat ia menjadi bimbang.

Beberapa menit yang lalu sang ayah menghubunginya untuk menghadiri suatu pesta anniversary pernikahan kolega bisnis ayahnya dari perusahaan Lee Group yang berada di Busan dan ayahnya mengatakan kalau ia harus pergi kepesta itu dengan Dara, untuk mewakilkan mereka dikarenakan saat ini sang orang tua sedang berada di Jeju untuk mempersiapkan pesta pernikahannya yang tinggal menunggu beberapa hari lagi.

Sebenarnya Jiyong malas pergi kesana, karena pesta tersebut adalah pesta dari salah satu paman Chaerin, yaitu ayah dari sahabatnya sendiri Lee Seunghyun alias Seungri. Ia malas jika nanti setelah disana ia bertemu dengan Chaerin yang bisa saja berbuat jahat pada Dara. Tapi jika ia tidak pergi, tentu saja ayahnya dan Seungri akan menghajarnya, karena Seungri juga sudah menghubunginya untuk segera datang kesana.

Jiyong memicit pelipisnya pelan sembari memegang ponselnya untuk menghubungi seseorang.

"Yeoboseyo Ji."
Sahut seseorang dari seberang sana.

"Yaaa hyung, dimana kau? Kenapa lama sekali?"

"Aku sudah didepan pintumu." Panggilan itu terputus sepihak.

Tuttt tutt.

Ceklekkkk

"Sudah tidak sabar?" Ujar Sonhoo sang asisten sekaligus kakak sepupunya itu yang muncul dibalik pintu sambil membawa 2 buah kotak ditangannya.

Sonhoo adalah kakak dari seorang dokter ganteng Choi Seunghyun, sudah 5 tahun lamanya ia mendampingi pria yang kini tengah menatapnya itu, ia memilih bekerja menjadi asisten Jiyong karena ia sangat menyayangi dongsaeng nya itu melebihi dari adiknya sendiri.

"Aku bingung, apa aku harus pergi atau tidak hyung?"

"Tentu saja kau harus pergi."

"Apa Dara mau ikut?"

"Kalau kau mengajaknya tentu ia mau."

"Tapi bagaimana jika Dara menolaknya?"

"Kau terlalu banyak berfikir, temui dia keruangannya dan katakan padanya kalau kalian harus menghadiri acara itu."

Jiyong terdiam.

"Ini pesananmu, aku akan mengurus dan menunda jadwal meeting kita dengan klien. Apa kau berniat ingin sekaligus berlibur atau semacamnya?"

Jiyong menggeleng.

"Baiklah, kalau begitu aku permisi." Ujar Sonhoo membungkukkan badannya pada Jiyong dan dibalas anggukan pelan dari bosnya itu.

***

"Keruanganku sekarang!" Perintahnya lalu menutup panggilan itu secara sepihak.

Sementara itu.
Dara mendesis kesal memperhatikan gagang telepon yang ia pegang.

"Huhhh dasar pria gila!" Umpatnya lalu beranjak dari duduknya menuju ruangan bos nya sekaligus calon pendamping hidupnya itu.

Berhubung karena pergelangan kakinya sudah membaik, Dara pun memutuskan untuk bekerja setelah berdebat 2 hari 2 malam dengan sang bos sekaligus calon suami yang sangat overprotective  kepadanya.

Tok Tok Tok

"Masuk." Ucap Jiyong datar.

Dara pun segera masuk dan menutup pintu ruangan itu.

"Tuan memanggil saya?" Tanyanya dengan nada suara formal.

"Hm." Sahut Jiyong singkat.

Dara menatap bosnya itu dengan datar.
"Ada yang bisa saya bantu Tuan?" Tanya Dara lagi.

RIDE OR DIE  (DARAGON) COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang