Chapter 38

486 37 7
                                    

SEMOGA PEMIRSA HARAP TENANG
😁✌

***

Dara menghempaskan tubuhnya dikursi semula, kursinya saat bersama Jiyong.
Ia takut akan ancaman pria itu, ia memilih untuk disana. Sedangkan Teddy? Dia sudah tertidur.

"Hei, kau dari mana saja?"
Pertanyaan itu membuat Dara mendongak.

"Bom?"

"Kau baik-baik saja?"

"Aku? Memangnya aku kenapa?" Tanya Dara balik.

"Kau menggerutu sepanjang jalan, apa ada yang membuatmu kesal?" Tanya Bom membuat Dara menghela nafas.

"Tidak ada kok." Ucap Dara dengan lesu.

Bom duduk disebelah Dara.
"Aku tahu kau berbohong. Ada apa?"

Dara hanya diam dan menghela nafasnya lelah.

"Ya sudah jika kau tak mau cerita." Ucap Bom membuat Dara lagi-lagi menghela nafasnya.
Ia tidak mungkin memberitahu Bom apa alasannya ia kesal.

"Dara!!!"
Panggilan itu sukses membuat Dara dan Bom menoleh secara bersamaan.
Dara terdiam menatap pria tampan yang berdiri disampingnya itu.

"Nuna, bisa kau tinggalkan kami berdua?" Ucap Jiyong membuat Bom menggaruk tengkuknya lalu menatap kearah Dara.

"Honey! Ayo tinggalkan mereka." Ucap seseorang yang tiba-tiba datang, yang tak lain adalah Seunghyun.
Pria itu menarik lengan Bom membuat gadis itu melotot tajam pada kekasihnya itu, namun ia tidak peduli, ia segera membawa tubuh Bom berjalan mengikutinya menyisakan Dara dan Jiyong disana.

"Sebentar lagi kita mendarat." Ujar Jiyong namun Dara hanya diam saja dan menatap kearah lain. Ia masih kesal dengan Jiyong.

***

JEJU ISLAND - SOUTH KOREA

Sesampai di Pulau Jeju, setelah melewati perdebatan panjang yang dilakukannya dengan ibunya, akhirnya Jiyong bisa bernafas lega. Ia meminta ibunya membatalkan pelaksanaan foto prawedding yang entah apa kegunaannya itu padahal besok mereka akan menikah.
Jiyong merasa tubuhnya butuh istirahat setelah melewati satu kejadian nikmat ditoilet jet pribadi milik ayahnya beberapa jam yang lalu.

Jiyong memilih terpisah dari keluarganya, ia mengajak Dara dan langsung mengendarai mobil sport miliknya yang berwarna hitam, melenggang dijalanan menuju villa milik pribadinya yang tidak terlalu jauh dari hotel tempat pelaksanaan resepsi pernikahannya besok.
Dara yang tidak ingin membuat Jiyong semakin kesal dengan berat hati ia mengikuti calon suaminya itu kemanapun ia pergi.

Setelah sampai di area villa, Dara langsung terkagum-kagum pada bangunan yang ada dihadapannya saat ini, sangat indah, sejuk dan menenangkan.
Apalagi dibelakang sana terlihat hamparan pasir dengan air laut yang biru membuat mata gadis itu berbinar.

"Waaaaahh aku senang sekali Ji..." Ucap Dara begitu kagum, tiba-tiba ia lupa akan semua rasa kesalnya pada pria itu.
Jiyong tersenyum lalu beranjak dari keluar dari dalam mobil.

Dara yang masih terdiam mengagumi tempat itu terkejut saat pintu mobil didekatnya terbuka. Lalu Jiyong mengulurkan tangannya sambil tersenyum.
Dara juga tersenyum menatap uluran tangan Jiyong lalu ia mendongak dan menyambut uluran tangan itu dengan senang hati.

Pandangan mata Dara mengedar kesegala sudut villa itu.
"Ini milikmu?" Tanya Dara.

Jiyong mengangguk.

"Waaah aku tak menyangka, ternyata kau sangat kaya." Ucapnya membuat Jiyong tersenyum.

"WOW!!"
Dara memasuki kamar yang ditunjuk Jiyong, ia sungguh terpukau dengan keindahan pemandangan yang bisa ia lihat dari jendela kaca kamar itu.
Pantai yang begitu indah terbentang luas disejauh mata memandang, membuat senyumannya tak pernah lentur dan terus mengucapkan kata-kata penuh kagum.
Lalu Dara berjalan mendekati balkon kamar itu, ia semakin histeris melihat saat pantai berpasir putih bersih tepat berada dibawah sana. Rasanya ia sudah tidak sabar ingin segera melompat dan berenang seharian.

RIDE OR DIE  (DARAGON) COMPLETE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang